Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217
Rabu, 18 November 2015
Monggo BERSHOLAWAT , BERDZIKIR & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk dlm rangka Tasyakuran & Aqiqoh
Posted by Unknown
On 20.34
| No comments
Selasa, 10 November 2015
semangat
Posted by Unknown
On 08.12
| No comments
Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217
Rabu, 21 Oktober 2015
ghhggj
Posted by Unknown
On 06.26
| No comments
Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217
Minggu, 18 Oktober 2015
Kekuasaan Allah SWT ada di mana-mana dan jangkauan kekauasaanNya sampai kemana-mana, tak ada sesuatupun yang dapat membatasi kekuasaanNya. Ini adalah kekutana yang luar biasa yang bila dpegang oleh keyakinan yang tinggi, karena bagi yang memegang prinsif ini, tak ada lagi rasa takut padaNya. Karena kemanapun dia melangkah, ada pertolongan Allah SWT di manapun dia berada
Posted by Unknown
On 21.32
| No comments
Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217
Kamis, 15 Oktober 2015
Posted by Unknown
On 21.07
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Jawahirul ma'ani
Posted by Unknown
On 21.04
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Jawahirul ma'ani
Posted by Unknown
On 21.04
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Jawahirul ma'ani
Posted by Unknown
On 21.04
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Jawahirul ma'ani
Posted by Unknown
On 21.04
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Jawahirul ma'ani
Posted by Unknown
On 21.04
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Posted by Unknown
On 21.03
| No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Hususon ila ruhi Gus Dur .....lahul fatihah...
Posted by Unknown
On 18.34
| No comments
Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk dlm rangka malam 10 Suro bsk kamis 22 Okt 2015 pukul 19.00 wib di Pasujudan Agung At Taqwa barat pasar gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Posted by Unknown
On 02.37
| No comments
Selasa, 28 Juli 2015
HALAL BI HALAL GONDANG NGANJUK
Posted by Unknown
On 08.19
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk , HABIB HUSEN , HABIB HILMI & HABIB FAHMI dlm rangka HBH BOLO MANAKIB & jamaah YASIN TAHLIL NGEMPLAK bsk minggu 16 Agusts 2015 pukul 19.00 wib di lapangan ngemplak bersatu
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah......
Senin, 27 Juli 2015
Sedayu Gresik
Posted by Unknown
On 18.04
| No comments
Kanjeng Sepuh merupakan tokoh asal Sidayu, Gresik, yang namanya cukup harum hingga sekarang. Tak heran bila kemudian banyak masyarakat yang menziarahi makamnya untuk berbagai tujuan. Mulai yang ingin bisnisnya lancar hingga ingin jabatannya naik.
Kecamatan Sidayu hanyalah satu di antara 18 kecamatan di Kabupaten Gresik saat ini. Namun, kecamatan tersebut meninggalkan bukti-bukti sejarah kebesaran sebagai bekas sebuah kadipaten pada masa lalu. Jejak sejarah Kabupaten Gresik bisa dilihat dengan jelas di bekas Kadipaten Sedayu yang kini menjadi Kecamatan Sidayu. Berbagai peninggalan masih membekas sebagai ikon sebuah kadipaten di zaman penjajahan Belanda. Ada pintu gerbang dan pendapa keraton. Ada pula masjid dan alun-alun, serta telaga dan sumur sebagai sumber air Sedayu.
Diperkirakan, situs itu berusia satu abad. Situs tersebut dibangun menjelang perpindahan Kadipaten Sedayu ke wilayah Kadipaten Jombang oleh penjajah Belanda pada sekitar 1910. Sejak berdiri pada 1675, kadipaten Sedayu dipimpin oleh sedikitnya sepuluh adipati. Adipati yang paling dikenal adalah Kanjeng Sepuh Sedayu. Meski hanya sebuah kecamatan, Sidayu rnemiliki alun-alun yang cukup luas dan bangunan-bangunan tua yang cukup megah. Itu merupakan pertanda bahwa Sedayu, atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Kecamatan Sidayu, dulu merupakan kota tua yang pernah jaya. Sebelum akhirnya menjadi bagian yang terintegrasi dengan Kabupaten Gresik, Sedayu merupakan wilayah kadipaten tersendiri pada masa pemerintahan Mataram. Istimewanya, Kadipaten Sedayu saat itu mempunyai koneksitas kewilayahan secara langsung di ba- wah kekuasaan Raja Mataram Prabu Amangkurat I dengan adipati pertama bernama Raden Kromo Widjodjo.
Sejarah Kadipaten Sedayu mencatat nama harum adipati ke-8, yaitu pada waktu Kanjeng Sepuh Sedayu. Kanjeng Sepuh dianggap sebagai aulia dan pemimpin besar Kadipaten Sedayu yang layak mendapatkan penghormatan. Kiprahnya yang kritis terhadap kekuasaan Belanda atau kerajaan lain waktu itu dikenang cukup membanggakan. Di mata warga Sedayu maupun keturunannya, hingga kini nama Kanjeng Sepuh tetap harum sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat selama memerintah Sedayu pada 1816-1855.
Kompleks makam Kanjeng Sepuh sendiri berada di Desa Kauman, Kecamatan Sedayu, Gresik. Di kompleks inilah makam Kyai Panembahan Haryo Soeryo Diningrat, Adipati ke-8 Kadipaten Sedayu dapat diziarahi. Selain meninggalkan Masjid, Kanjeng Sepuh juga meninggalkan situs penting yang berupa Telaga Rambit dan Sumur Dhahar. Masing-masing bertempat di Desa Purwodadi dan Golokan. Menurut cerita masyarakat Sedayu, keunikan dari keduanya adalah, pemanfaatannya sebagai air minum dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Sedayu, namun sumber mata airnya tidak pernah mengering dan habis walaupun pada musim kemarau.
Menurut penduduk sekitar, makam Kanjeng Sepuh ramai diziarahi pada setiap malam Jumat Pahing. Para peziarah datang dari luar daerah dan pada hari itulah biasanya puncak keramaian Kota Sedayu. Tradisi ini banyak mempengaruhi mobilisasi ekonomi masyarakat Sedayu. Selain membludaknya pengunjung Pasar Pahing, magnet ini juga mampu menciptakan Pasar Tiban yang tentu saja menggerakkan mnda perekonomian.
Yang istimewa, banyak di antara para peziarah yang mengaku cukup berhasil dalam bisnisnya setelah ziarah di makam aulia ini. Karena itu, setiap ziarah wali tidak sedikit yang menjadikan makam Kanjeng Sepuh sebagai tujuan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. “Setiap ziarah Walisongo, rombongan kami selalu menjadi makam Kanjeng Sepuh yang tidak boleh dilewatkan,” ucap salah seorang peziarah asal Mojokerto. Tak hanya yang usaha dalam bisnis, mereka yang ingin naik jabatannya konon juga banyak yang mengaku cocok berdoa di makam ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kompleks masjid makam Kanjeng Sepuh, terdapat unsur-unsur kebudayaan pra Islam. Hal tampaknya sengaja dilakukan untuk untuk menjembatani agar kebudayaan Islam sebagai unsur yang baru dapat diterima di tengah lingkungan masyarakat yang beragama Hindu-Budha.
Untuk memperingati kebesaran Kanjeng Sepuh Sedayu sebagai adipati maupun ulama, masyarakat setempat setiap tahun mengadakan haul dan istighotsah akbar di Masjid Kanjeng Sepuh Sedayu. Acara berlangsung meriah. Prosesi itu menjadi tradisi masyarakat untuk mengenang jasa adipati yang bergelar lengkap Kiai Panembahan Haryo Soeryo Di- ningrat, yang wafat pada 1856.
Sementara itu, catatan (aim) K. Ridwad Ahmad dari Djawatan Penerangan RI Kecamatan Sidayu pada 25 Februari 1957 menyebut, Kanjeng Sepuh Sedayu adalah seorang ahli strategi. Banyak jasa Kanjeng Sepuh untuk menenteramkan rakyatnya sekaligus melindungi mereka dari berbagai teror selama masa penjajahan.
Keberanian Kanjeng Sepuh menantang kebijakan Belanda tentang pajak juga menjadi catatan. Adipati dengan berani mengusulkan memberi nama sebuah pasar di Surabaya dengan nama Kabean, yang berarti untuk semua, dalam sebuah rapat dengan pemerintah Belanda waktu itu. Maksudnya, beliau menolak diskriminasi dan kenaikan pajak yang dikehendaki Belanda. Sebab, waktu itu Belanda punya iktikad untuk membeda-bedakan pedagang dengan maksud menaikkan pajak. Pasar tersebut saat ini dikenal dengan nama Pasar Pabean.
Beliau juga dekat dengan rakyat. Diam-diam, di malam hari, beliau berkeliling ke seluruh wilayah kadipaten, yang meliputi Sedayu, Lamongan, Babat, hingga Jombang, untuk melihat keseharian dan problem masyarakatnya. Berbagal peninggalan sejarah Sedayu sebenarnya telah merldapatkan perhatian Dinas Pur- bakala Trowulan. Namun, yang terawat baru kompleks masjid dan makam. Sisa bangunan lain berupa situs, mengenai status pertanahan si- sa-sisa sejarah itu kini belum tersentuh. Salah satunya, reruntuhan asli bekas bangunan masjid di Desa Mriyunan, Sumur Dhahar di Desa Golokan, dan Telaga Rambit di Desa Purwodadi yang nampak tidak terawat. Belum lagi kondisi Sumur Dhahar yang kini menjadi tempat pembuan- gan sampah. Tidak terdapat museum atau bau harum ketika kita berkunjung ke sana, namun bukitan sampah yang kotor dan berbau menyengat.
Dulu di wilayah sekitar Sedayu sering sekali terjadi banjir. Namun berkat kehebatan Kanjeng Sepuh, beliau bisa mengatur irigasi sehingga bisa menghilangkan banjir tahunan. Irigasi itu juga membuat petani di Sedayu bisa panen tiga kali dalam setahun.
Di masa Kanjeng Sepuh, perdagangan di Sedayu juga maju. Dulu, orang Tionghoa cukup banyak membuka usaha di wilayah tersebut. Itu terjadi, karena Kanjeng Sepuh sangat toleran terhadap para pedagang Tionghoa tersebut. “Mereka tetap boleh berusaha, tapi, tidak boleh memelihara anjing,” tambahnya.
Keberhasilan tersebut, membuat Kanjeng Sepuh diagungkan. Banyak kisah yang mengungkapkan keistimewaannya. Salah satunya dalam suatu legenda disebutkan bahwa pada waktu itu Kanjeng Sepuh mendapatkan sepuluh undangan di Surabaya dan waktunya bersamaan. “Anehnya, sepuluh orang yang mengundang itu merasa Kanjeng Sepuh hadir,” cerita seorang masyarakat setempat. • RUD subhanallah....
Beji Depok
Posted by Unknown
On 17.57
| No comments
Makam/Petilasan Mbah Raden Wujud Beji merupakan bukti sejarah kehadiran tentara Islam di Depok. Selain makam Mbah Raden Wujud Beji, di dalam sebuah bangunan yang dinaungi oleh kerimbunan pohon beringin, Anda akan menemukan peninggalan beberapa jenis senjata tentara Islam Banten. Koleksi senjata tersebut tersusun rapi di samping petilasan Mbah Raden Wujud Beji.
Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisikan nasihat yang pernah diucapkan oleh Mbah Raden Wujud Beji. Setiap tanggal 14 bulan Maulud, kompleks makam ini ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah, seperti dari Banten dan Cirebon.
Ritual tertentu juga masih dijalankan oleh beberapa pengunjung yang sangat percaya dengan keberkahan tempat ini. Mandi di tujuh sumur yang tersebar di daerah sekitarnya merupakan ritual khas yang dijalankan beberapa peziarah.
Sumur Tujuh, yaitu sumur-sumur yang termasuk dalam tujuh sumur keramat, sebenarnya merupakan sebuah kolam mata air. Lima sumur di antaranya berada di bawah kerimbunan pohon beringin. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumur Tujuh, namun kuncen penjaga sumur-sumur keramat dan para peziarah menyebutnya dengan nama “Sumur Tujuh Beringin Kurung”.
Mungkin semula merupakan patirthan, yang artinya dikeramatkan, yang di dekatnya pernah bermukim para ajar dan kaum pertapa. Cerita rakyat tentang cai kahuripan, air yang bersinar seperti emas, air yang dapat menyembuhkan orang sakit sampai sekarang masih dipercaya. Oleh karena itu banyak orang yang datang berkunjung ke sumur-sumur keramat itu, bahkan dari luar Depok sekalipun.
Lokasi: Jalan Kemiri Muka, Desa Kramat Jaya, Kecamatan Beji
Kamis, 23 Juli 2015
dsn. Boro ds. sumberjo NGANJUK
Posted by Unknown
On 17.04
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk dlm rangka BERSIH dsn BORO bsk selasa 28 juli 2015 pukul 19.00 wib di ds. Boro depok
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah....
Minggu, 19 Juli 2015
BERSIH DESA GONDANGKULON GONDANG NGANJUK
Posted by Unknown
On 17.14
| No comments
Asal Usul Reog Ponorogo
Menurut cerita yang berkembang, asal usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin, yaitu Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900 Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin. Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana.
Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi, putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang raja.
Setelah berpikir cukup keras berhari-hari, akhirnya sang prabu mendapat wahyu dari Dewi Parwati untuk membuat seni pertunjukan berupa tarian menggunakan barongan berupa reog. Reognya sendiri dibuat sangat besar dengan perlambangan cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak melambangkan sang calon permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang Prabu. Tarian reog ponorogo kala itupun langsung dipertontonkan pada sang calon permaisuri. Melihat tarian tersebut, sang calon permaisuri pu n sangat senang dan berjanji mau dinikahi sang prabu asal tarian reog tersebut dipertontonkan setiap tahun ketika memperingati hari pernikahan mereka. Sejak saat itulah reog ponorogopun lahir.
Sabtu, 11 Juli 2015
istri sholihah
Posted by Unknown
On 13.57
| No comments
Yaa Rabb…
Jadikanlah isteriku isteri yang taat menjalankan
perintah-Mu, dan tegas meninggalkan larangan-
Mu.
Jadikanlah ia isteri yang taat kepadaku dalam
perjalanan menggapai ridho-Mu.
Jauhkanlah ia dari sifat-sifat buruk dan bejat,
dari sifat ujub dan khianat, dari sifat dzhalim
dan fasik,
dan sifat-sifat yang mendatangkan murka-Mu.
Jadikanlah ia isteri shalehah, sebaik-baik
perhiasan dunia bagiku.
Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam
mengarungi hidup dan kehidupan ini.
Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam menuntut
ilmu.
Menjadi guruku. Menjadi muridku. Menjadi
teman belajarku. Menjadi rekan sejawatku
dalam berlomba-lomba di jalan kebaikan.
Yaa Rabb…
Jadikanlah aku imam bagi keluargaku.
Imam yang adil dan mengajak kepada jalan yang
Engkau ridhoi.
Bimbinglah aku dalam memimpin. Tegurlah aku
dikala lalai dari tanggung jawabku,
dengan teguran Rahman dan Rahim-Mu.
Jauhkanlah aku dari sifat-sifat buruk dan bejat,
dzhalim dan fasik,
dari sifat ujub dan khianat, dan dari segala sifat
yang mendatangkan mudharat dan murka-Mu.
Kuatkanlah keimananku, sebagai obor penerang
bagi keluargaku dalam mengarungi gelapnya
kehidupan akhir zaman ini.
Bimbinglah kami
Yaa Rabb…
Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan
sesudah hari pernikahan kami.
Baik yang kami sadari maupun yang tidak kami
sadari. Ampunilah dosa Ibu dan Bapak kami.
Ampunilah dosa saudara-saudara kami.
Ampunilah dosa kerabat-kerabat kami.
Ampunilah dosa sahabat-sahabat kami.
Ampunilah dosa guru-guru kami. Ampunilah dosa
seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang
masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Yaa Rabb…
Karuniailah kami keturunan yang shaleh dan
shalehah.
Anak-anak yang taat menjalankan perintah-Mu
dan tegas meninggalkan larangan-Mu.
Anak-anak yang berbakti kepada kedua
orangtuanya.
Karuniailah kami keturunan yang akan teguh
memperjuangkan tegaknya dien-Mu di bumi
ciptaan-Mu ini.
Yaa, Rabb…
Karuniailah kami keturunan yang menggenggam
erat sunnah Rasul-Mu.
Memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam di
persada bumi ini.
Generasi yang siap mengorbankan segala yang
ada padanya untuk mempertahankan aqidahnya,
memperjuangkan al-Haq dan mengingkari al-
bathil.
Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil
aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar…
Allohummaghfirlanaa bikaroomika ajma’iiin,
watubuwazaqi wa’fu ‘an man yaquulu aamiiin
aamiiiin aaamiiin…. Washollollohu ‘alaa sayyiidinaa
Muhammad wa ‘alaa aalihi ajma’iiin
Walhamdulillahi robbil ‘aalamiiin….
Jumat, 19 Juni 2015
PONDOK KREMPYANG
Posted by Unknown
On 18.14
| No comments
KH IMAM GHOZALI AHMAD (wali dari kota
angin Nganjuk)
MASA KECIL
Sejauh 23Km dari kota Nganjuk ke arah tenggara,
terdapat sebuah desa bernama Watudandang
Kec.Prambon, layaknya sebuah desa,
Watudandang bersuasana damai dengan
kehidupan warganya yang damai, diantara sekian
banyak warga tersebut ada sebuah keluarga kecil
yang bahagia, Bapak Ahmad adalah kepala
keluarga tersebut,dan Nyai maisyaroh adalah istri
baeliau, kebahagiaan keluarga ini semakin nyata
ketika pada tanggal 4 Agustus 1927 M, lahir
seorang bayi laki-laki yang sangat di dambakan
kelahirannya, dengan harapan yang menyala, bayi
itu diberi nama Muhammad Yazid.
Roda waktu terus bergulir cepatdari hari berganti
minggu, minggu hilang berganti bulan, dan bulan
pun berganti tahun, yang akhirnya Muhammad
Yazid pun semakin gesit dan lincah. Seperti
layaknya anaak kecil, ia pun suka bermain
dengan teman sebayanya, dikala asyik bermain,
tanpa kesengajaan tangan kanannya tergores
benda tajam sehingga menyebabkan luka dan
akibatnya ia menderita sakit sampai
berkepanjangan. Beberapa tabib telah dimintai
pertolongan, namun sakit yang dideritanya belum
juga berkurang. Atas kesepakatan keluarga nama
Muhammad Yazid diganti Imam Ghozali.
Alhamdulillah sakit Muhammad Yazid dengan
nama barunya “Imam Ghozali”.
Tampak kembali wajahnya Imam Ghozali yang
selalu gembira dan lucu, ia pun dapat bermain
lagi dengan teman sebayanya. Bahagia kembali
menyelimuti dirinya, begitupun ayah bundanya
yang sangat sayang padanya. Namun disaat ia
larut dalam kasih sayang kedua orang tuanya, ia
ahrus mengalami kenyataan pahit karena
ditinggal pergi Ibundanya untuk selamanya.
Betapa pilu dan sendunya, suasana kelabu
merundung keluarga Bapak Ahmad, Ibu
Maisyaroh berpulang ke rahmatulloh.
PETUALANGAN DALAM MENGGALI ILMU
Tempaan jiwa, kesabaran, ketabahan, ketekunan,
keuletan, kemauan keras serta dorongan dari
ayahnya mengantarkan Imam Ghozali untuk
menimba ilmu agama, dan tempat pilihan untuk
menngali ilmu adalah pondok Sangrahan di
bawah asuhan Bapak K.H.Abdul Mu’id pada
tahun 1942 M.
Tanpa terasa 6 tahun sudah mondok di
Sangrahan, kemudian di tahun 1947 M,
meneruskan belajar di PON-PES LIRBOYO.
Dengan metode pendidikan yang sistematik dan
rapi serta lingkungan yang agamis membawanya
untuk lebih menekuni ilmu-ilmu yang diberikan
guru serta Kyainya.
Ketekunan dan kedisiplinannya juga diiringi
dengan melakukan riadhoh, diantaranya makan
daun ketela selama satu tahun, puasa daud
(sehari puasa sehari tidak) serta membaca Al-
Qur’an dan Dalail tidak pernah absen. Selain itu
beliau juga pernah puasa membisu selama satu
minggu atas perintah dan nasihat gurunya.
Disampin riadhoh beliau sering kali berziarah ke
makam Ulama’ dan makam para Wali diantaranya
:
K.H. Ma’ruf Kedunglo Kediri
K.H. Abu Bakar Bandar Kidul Kediri
Ke makam Batu Ampar Madura
Ke pemakaman Setonogedong Kediri setiap
malam jum’at, dll.
KEISTIMEWAAN – KEISTIMEWAAN YANG
DIMILIKINYA
Tercatat bahwa Imam Ghozali adalahseorang
yang rajin dan disiplin, semua kegiatan sehari-
haridilalui dengan jadwal yang dibuatnya. Setiap
jam 12 malam beliau bangun untuk melakukan
sholat sunnah dan menghafal Alfiah Ibnu Malik
sampai subuh. Begitulah cara beliau menghafal
dan mendalami Alfiah Ibnu Malik, sampai
akhirnya bait demi bait yang bejumla seribu
nadzom dapat di kuasainya dalam waktu 28 hari,
bertepatan di bulan Romadlon.
Beliau juga memiliki sifat sederhana dan tabah
dalam menghadapi segala cobaan. Pada saat
masih menempuh masa pendidikan beliau
menderita seraangan penyakit jantung, kendati
demikian semua pelajaran selalu dihafal dan
difahaminya.
Alkisah disaat mondok di Pon-Pes Lirboyo beliau
mempunyai keistimewaan- keistimewaan
tersendiri. Konon beliau pernah ditangkap
NIPPON(tentara Jepang) pasalnya ada santri
yang mengintip markas NIPPON yang berada di
gunung Klotok dan kepergok salah satu pasukan
Jepang . tanpa ambil pikir panjang santri tersebut
mengambil langkah seribu menuju Pondok
Lirboyo, pasukan NIPPON pun melakukan
pengejaran dan pencarian di Pondok Lirboyo,
sungguh tak diduga, dalam pencarian itu Imam
Ghozali lah yang ditangkap dan ditahan karena
mempunyai ciri-ciri yang sama(gundul), walaupun
sebenarnya bukan beliau yang melakukannya,
didalam tahanan ia dipaksa melakukan baris
berbaris (HEIHO), karena menderita penyakit
jantung beliau tak dapat menguasai dirinya dan
nyaris pingsan. Untunglah datang pertolongan
dari seseorang yang tidak dikenal dan orang itu
memberi sejumlah gula-gula yang kemudian
langsung dimakan oleh beliau, namun ketika
menoleh orang tersebut menghilang,
Alhamdulillah berkat rahmat Alloh SWT beberapa
hari dari hari kemudian beliau dikembalikan ke
Pondok Lirboyo karena dinyatakan tidak bersalah,
padahal pada zaman itu bila ada orang yang
tertangkap NIPPON tidak akan pulang dengan
selamat.
Sudah menjadi ciri khas Pondok Pesantren,
diadakan pengajian kitab kuning secara klasik
(Bandongan). Begitupun di Pon-Pes Lirboyo, juga
mengadakan pengajian kitab kuning, diantaranya
kitab “RIADUSSOLIHIN” yang diasuh oleh K.H.
Marzuki Dahlan (Alm) namun sangat
disayangkan, beliau waktu itu tidak mengikuti
pengajian tersebut sampai khatam sebab
penyakit jantung yang dideritanya semakin parah,
akan tetapi semangat beliau tetap menyala,
sehingga pada suatu malam beliau mengaji kitab
Riadussolihin tersebut bersama K.H. Marzuki
Dahlan. Ketika beliau terbangun dari tidurnya
sungguh-sungguh beliau dapat menguasai apa
yang apa yang terkandung didalamnya.
Pada waktu beliau berada di Pondok Lirboyo,
beliau pernah menjabat sebagai lurah pondok.
Diawal tahun 1957,beliau bersepakat dengan
rekan-rekannya memohon K.H. Marzuki Dahlan
agar berkenan membacakan kitab Ihya’
Ulumuddin. Tepat tanggal 25 Januari 1957,
pengajianpun digelar untuk pertama kalinya yang
langsung dibacakan oleh K.H. Marzuki Dahlan.
Sudah menjadi tradisi pondok Lirboyo apabila
santri yang sudah tamat dan mampu untuk
mengajar akan ditugaskan sebagai guru, sebagai
mana juga dengan beliau. Akan tetapi beliau
masih ingin memperdalam ilmu-ilmu yang
dipelajarinya, hingga akhirnya memutuskan untuk
pindah ke pesantren yang berada di Jampes
Kediri, namun di sana beliau juga diberi tugas
yang sama dan hanya bertahan selama tiga bulan
lalu memutuskan untuk kembali ke Lirboyo
hingga mengakhiri masa baktinya.
MENUJU PELAMINAN
Eksistensi manusia pasti tidak lepas dari kodrat
irodatnya Alloh SWT. Begitu juga beliau yang
sudah berusia tiga puluh tahun dipandang cukup
dewasa hingga akhinya datanglah masa menuju
jenjang pernikahan. Sebagai bakti kepada orang
tuanya pada tahun 1956 beliau mempersunting
Robi’ah (15 thn) putri K.H. Abdul Mu’id
(Sanggrahan). Namun sungguh semangatnya
masih berkobar, walaupun sudah berkeluarga
beliau masih ingin meneruskan pengajian kitab
Ihya’ Ulumuddin di Pon-Pes Lirboyo. Tetapi demi
naluri dan kehendak mertua, beliau pulang
(mengakhiri masa mondoknya) bersama
khatamnya kitab tersebut.
Tanggung jawab yang menghadirkan suasana
yang harmonis dalam keluarga bagaikan buah
karya sepasang tangan yang saling kait, saling
ikat, berat sama diangkat ringan sama dijinjing.
Tauladan pernikahan yang didasari dengan cinta
kasih dan izin Alloh SWT, sampai akhirnya beliau
dikaruniai putra-putri yang sholeh dan sholehah
sebagai berikut:
1. Khozihah (wafat).
2. Taslimatuddiniyah.
3. Rodliyah.
4. Badrus Sholeh (wafat).
5. Mushinatul Haulik (wafat).
6. Zainab.
7. Rohmatul Ummah.
8. Muthmainnah (wafat).
9. M. Zainal Arifin.
10. Imamul Muttaqin.
MERINTIS PERJUANGAN
Awal perjuangan,beliau berada dirumah mertua.
Disana sudah berdiri sebuah masjid dan satu
komplek pondok namun belum ada penghuninya
sama sekali. Kurang lebih tiga bulan kemudian
beliau mendirikan madrasah dan berhasil
menghimpun 35 anak, setelah kira-kira setahun
kemudian, seorang santri dari Cirebon yang
semula mondok di Lirboyo pindah ke tempat
beliau.Dengan berpacunya sumbu zaman
bertambah pula santri beliau, hingga pada tahun
1967 sudah berjumlah 175 santri dari 90 anak
yang mukim dan 85 anak yang nduduk (tidak
mukim)
Seperti perjuangan Rosululloh dalam menegakkan
agama Islam, beliau juga menemui banyak
cobaan dan rintangan. Akhirnya atas petunjuk
dan perintah gurunya, pada tahun 1967 beliau
pindah ke desa Tanjungtani yang terletak 1 Km
sebelah timur desa Sangrahan. Kepindahan
tersebut diikuti 145 santri(60 santri yang mondok
85 santri yang nduduk) sekaligus tempat diberi
nama “TEGALREJO”.
Dalam menjalani kehidupan di tempat baru,
keadaan beliau sangat memprihatinkan, namun
beliau tetap tabah dan bersabar, berkat
ketabahan dan kesabaran beliau, lambat laun
pondok pesantren pun semakin berkembang,
yang semula ladang pertanian(Tegalan), hingga
menjadi kota santri yang ramai(Rejo). Ibarat
pepatah kata “Sehelai Benang Lama-Lama
Menjadi Kain”, begitulah gambaran kehidupan
beliau dari penderitaan dan kesengsaraan
akhirnya ditemui pula kebahagiaan. Kebahagiaan
itu semakin terasa dikala beliau menikahkan putri
beliau yang pertama pada tahun 1975 dan di
tahun 1976 beliau beliau mendapatkan panggilan
untuk menunaikan ibadah haji serta ziaroh ke
makam Rosululloh SAW.
Dilain waktu ketika tidur, beliau mendapat kabar
bahwa pondok Tegalrejo akan dijadikan tempat
sidang Majelis Ulama’ seluruh Indonesia yang
dipimpin oleh almarhum K.H. Abdul Wahab
(Jombang). Beberapa hari kemudian beliau
mendapat kabar bahwa pondok Tegalrejo akan
dijadikan tempat sidang Majelis Ulama’ Se Jawa
Timur(tahun 1980). Beliau bersyukur ke hadirat
Alloh SWT, karena kabar yang beliau terima
menjadi kenyataan.
Rabu, 10 Juni 2015
YPI AN NAHDLOH GONDANG NGANJUK
Posted by Unknown
On 21.41
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015
jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI )
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Minggu, 07 Juni 2015
Abah Yasir Pasar Kec. Gondang Nganjuk
Posted by Unknown
On 16.04
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015
jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI )
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Abah Yasir Pasar Kec. Gondang Nganjuk
Posted by Unknown
On 16.04
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015
jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI )
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Posted by Unknown
On 16.03
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015
jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI )
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Senin, 01 Juni 2015
Masjid Senggowar Gondang Nganjuk
Posted by Unknown
On 15.44
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK , HABIB HUSEN , Habib HILMI & MAJLIS ROSO dlm rangka haflah paud .....minggu 07 juni 2015
jam. 19.00 wib di MASJID FATHUL HUDA Senggowar
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Kamis, 21 Mei 2015
Kec. Brebek : Makam Wali Ketaq
Posted by Unknown
On 17.52
| No comments
MAKAM WALI KETAQ
Banyaknya peziarah yang datang
berziarah ke Makam Ketaq-tempat
dimakamkanya Almarhum Tuan Guru
Haji Lalu Muhammad Sholeh atau Tuan
Guru Lopan yang mengajukan
permintaan untuk diberikan semacam
kenang-kenangan atas perziarahannya
ke makam beliau menyebabkan pihak
keluarga almarhum berpikiran bahwa
yang paling tepat untuk kenang-
kenangan tersebut adalah tulisan yang
berisikan kiprah kehidupan beliu
sebagai seorang Ulama’sekaligus
seorang tokoh sosial kemasyarakat di
Pulau Lombok dengan berbagai
aktivitas. Lebih-lebih para peziarah
yang datang dari luar daerah seperti
dari Banjarmasin, Banyuwangi, Banten,
Jakarta dan daerah lainnya.
Di harapkan tulisan ini juga
berfungsi sebagai upaya mengenang
dan melestarikan jasa-jasa beliau
hingga dapat dijadikan suri tauladan
akan ketulusan, keikhlasan, dan
ketidakpamrihan beliau dalam
berdakwah menyuburkan pelaksanakan
syariat Islam dikalangan para
penganutnya. Perlu kita ketahui bahwa
kiprah beliau bukan semata di bidang
agama ( Islam ) tapi yang tak kalah
pentingnya berbarengan dengan itu
adalah upaya dibidang kesejahteraan
sosial masyarakat Sasak dengan
membangun mbung-mbung (dam/
bendungan) yang berskala kecil
maupun cukup besar (Ukuran swadaya
masyarakt kewtika itu) disamping juga
merintis Pembuatan Jalan dan
Jembatan, melakukan Penghijauan
diberbagai kebun-kebun milik rakyat
maupun kawasan hutan di Pulau
Lombok.
Rabu, 25 Maret 2015
BEA SISWA : KYAI MOJO
Posted by Unknown
On 20.37
| No comments
Makam Kyai Mojo terletak di perbukitan di
Desa Wulauan, Kecamatan Tolimambot,
Minahasa, Sulawesi Utara, hanya beberapa
menit setelah melewati Kampung Jawa
Tondano, atau kampung “Jaton”,
perkampungan berpenghuni lebih dari 1800
jiwa keturunan pengikut Pangeran
Diponegoro yang dibuang ke Tondano pada
1929, serta keturunan pejuang lainnya yang
dibuang Belanda ke Kampung Jaton ini.
Kyai Mojo adalah penasehat spiritual
Pangeran Diponegoro yang mengobarkan
Perang Jawa melawan pasukan kolonial
Belanda pada 1825 – 1830. Kompleks
Makam Kyai Mojo ini jauh lebih baik lokasi
dan suasananya ketimbang Kompleks
Makam Pangeran Diponegoro yang relatif
sempit dan berada di tengah keramaian
kota Makassar.
Ketika tiba pintu pagar Makam Kyai Mojo
terkunci, dan karena terlalu lama
menunggu, kami masuk melalui bawah
pagar. Jika saja dipajang di pintu pagar
nomor telepon penjaga maka kami tidak
perlu kerepotan. Sangat sayang jika harus
putar badan setelah jauh-jauh ke sana,
seperti orang di mobil lain yang langsung
pergi setelah melihat pintu pagar makam
terkunci.
Ada tengara yang dipahat di dinding tembok
kiri pintu gerbang, yang menunjukkan
pemugaran kompleks Makam Kyai Mojo
diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio
pada 1981. Untuk sampai ke Makam Kyai
Mojo, ada beberapa undakan lagi di sebelah
kanan area puncak undakan pertama yang
terlihat rapi dan bersih, diteduhi rimbun
dedaunan dan dihiasi rerumputan hijau.
Undakan menuju ke puncak bukit dimana
Makam Kyai Mojo berada, dengan papan
nama serta penjelasan singkat tentang
Makam Kyai Mojo serta papan nama
Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifa’i.
Undakan ini berjarak 100 meter dari tepi
jalan dimana pintu pagar pertama berada.
Beruntung bahwa pintu pagar kedua di
undakan ini tidak terkunci.
Papan nama di Makam Kyai Mojo itu
menceritakan bahwa rombongan Kyai Mojo
yang tiba di Tondano pada akhir tahun 1929
itu berjumlah 63 orang, dan semuanya laki-
laki. Mereka kemudian menikah dengan
wanita Minahasa, diantaranya bermarga
Supit, Sahelangi, Tombokan, Rondonuwu,
Karinda, Ratulangi, Rumbajan, Malonda,
Tombuku, Kotabunan, dan Tumbelaka, dan
kemudian beranak pinak di Kampung Jaton
di Tondano itu.
Papan itu juga menyebutkan bahwa Kyai
Mojo, yang nama aslinya adalah Kyai
Muslim Muhammad Halifah, lahir pada 1764
dan wafat pada 20 Desember 1849.
Kampung Jawa Tondano adalah merupakan
komunitas yang sebagian besar
penduduknya beragama Islam, di tengah
mayoritas penduduk Tondano yang
beragama Kristen, namun mereka hidup
berdampingan dengan baik.
Selasa, 24 Maret 2015
Majlis Rosho : SYEIKH Bela Belu
Posted by Unknown
On 21.08
| No comments
Babad Demak menyebutkan bahwa setelah
Majapahit runtuh karena serangan Demak,
banyak putra-putri keturunan Brawijaya yang
mengungsi menyelamatkan diri. Salah
satunya ialah Raden Dhandhun, putra Prabu
Brawijaya dari selir.
Dalam usia yang masih terbilang muda,
Raden Dhandhun terpisah dari keluarganya,
keluar masuk hutan, mendaki gunung,
menuruni jurang, terlunta-lunta tak jelas arah
tujuannya.
Hingga pada suatu ketika Raden Dhandhun
tiba di Desa Mancingan, Yogyakarta. Pada
waktu itu, di Mancingan ada seorang pendeta
Budha (Hindu?) yang sangat mumpuni ilmu
agamanya dan bernama Kyai Selaening. Oleh
sang pendeta, Raden Dhandhun diganti
namanya menjadi Kyai Bela-belu untuk
keperluan penyamaran identitas.
Beliau diperintahkan untuk ke puncak
gunung sebelah barat Gunung Sentana yaitu
setelah Gunung Bantheng. Kyai Bela Belu ini
sejak tiba sudah terlihat kalau ia rajin
melakukan tapa. Ia biasa tidak tidur hingga
tiga sampai empat hari. Tetapi, Raden
Dhandhun tidak kuat menahan lapar,
sebentar-sebentar ia harus makan. Sebab,
tiap hari ia biasa makan tiga sampai empat
kali. Kesukaannya adalah nasi ayam liwet
yaitu nasi yang dimasak menggunakan
santan kelapa dan dalamnya diisi dengan
daging ayam.
Karenanya, kemudian Kyai Selaening
meminta Raden Dhandhun untuk mencuci
beras di Sungai Beji, sebelah utara
Parangendhog, kira-kira 5 km dari Gunung
Bantheng. Dengan cara seperti itu nafsu
makannya dapat dikurangi menjadi sekali
dalam sehari.
Saking gemarnya melakukan ulah batin, Kyai
Bela Belu pun kemudian memperoleh
kelebihan yang bisa digunakan untuk
menolong warga desa sekitarnya. Karena itu,
sampai makamnya saja hingga kini masih
dianggap keramat. Setelah Kyai Selaening
masuk Islam, Kyai Bela Belu juga ikut pula
masuk Islam. Oleh Syekh Maulana, Kyai Bela
Belu diberikan sebutan sebagai Syekh yang
berarti sang guru, meskipun beliau adalah
seorang putra raja.
Babad tidak menyebutkan apakah Kyai Bela
Belu itu menikah atau tidak. Sebab tidak ada
orang yang mengaku sebagai keturunannya
Syekh Bela Belu. Bahkan setelah wafat pun
tidak ada yang tahu dimana makam beliau
yang sesungguhnya. Tetapi yang pasti,
makamnya terdapat di sebelah barat Gunung
Sentana. Letak makam Syekh Bela Belu baru
ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono
IV sewaktu ia berkuasa.
Seperti yang disebutkan oleh R. Ng.
Djadjalana dalam Bab Pesanggrahan
Parangtritis tahun 1933. Disebutkan sekitar
tahun 1830 di Grogol (sebelah utara
Parangtritis) ada seorang sesepuh desa yang
juga menjabat sebagai Demang Pemajegan
(Pemaosan) yang masih merupakan
keturunan dari Kyai Selaening dan sering
melakukan tapa. Pada suatu malam tatkala
Demang Pemajegan pergi ke Segara Kidul
(Laut Selatan), ia melihat cahaya rembulan
yang tampak dari balik Gunung Sentana dan
jatuh di Gunung Bantheng. Di lain hari lagi, ia
melihat cahaya seperti tugu yang terus
amblas di Gunung Bantheng. Kejadian ini
dialami berkali-kali. Kemudian Lama-lama
tempat jatuhnya cahaya di Gunung Bantheng
ini ditandainya dengan tanda dari kayu.
Kejadian ini kemudian diceritakannya kepada
Sri Sultan Hamengkubuwono IV sekalian
memohon izin untuk menggali dasar dari
patok makam, siapa tahu diketemukan
benda-benda yang aneh. Setelah disetujui,
dilakukanlah penggalian. Pada saat itu
ditemukan obyek berupa empat buah batu
hitam yang berjejeran, dua di utara dan dua
di selatan. Seperti makam yang
berdampingan tetapi tanpa nisan yang
membedakannya.
Di dekatnya ditemukan sebuah lempengan
batu hitam bergambar ilir (semacam kipas
dari anyaman bamboo) dan iyan (semacam
tampah yang juga terbuat dari anyaman
bamboo). Dimana iyan dan ilir adalah alat
untuk mendinginkan nasi, yakni setelah nasi
diler di tampah barulah dikipasi dengan kipas
tadi.
Kejadian atas temuan inipun kemudian
diberitahukan kepada Sri Sultan. Dan dilihat
dari diketemukannya gambar ilir dan iyan, Sri
Sultan pun kemudian menetapkan bahwa
kuburan itu adalah makamnya Syeh Bela
Belu. Sedangkan yang di sebelahnya adalah
makam adiknya Kyai Dami (Gagang) Aking,
yang juga terkenal akan tapa tanpa henti
hingga lupa akan makan dan minum.
Karena kesungguhan Syekh Bela Belu dan
juga Kyai Gagang Aking dalam melakukan
tapa, maka keduanya kemudian bisa
mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu
pencerahan.
Kemudian atas perintah Sri Sultan pulalah
makam di Gunung Bantheng ini kemudian
dicungkup kayu jati. Bagian luarnya dilapisi
menggunakan batu hitam dan atasnya
dilangse. Kini, makam dijaga oleh abdi dalem
keraton yang juga adalah penjaga makam
dari Syekh Maulana.
Selain kisah di atas, Syekh Bela Belu serta
adiknya Syekh Dami Aking juga diyakini
sebagai murid dari Sunan Kalijaga, yang
diperintahkan untuk melakukan tapa di
sebuah tempat yang kemudian dikenal
sebagai Pertapaan Lemah Putih, yang
sangat melegenda di daerah Nganjuk, Jawa
Timur.
Senin, 23 Maret 2015
Kisah Memilukan
Posted by Unknown
On 23.22
| No comments
Memilukan, Penyesalan Seorang
Ibu
Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan
seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan
namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku,
memberinya nama Eric. Semakin lama semakin
nampak jelas bahwa anak ini memang agak
terbelakang. Saya berniat memberikannya
kepada orang lain saja untuk dijadikan budak
atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk
itu.
Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di
tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun
melahirkan kembali seorang anak perempuan
yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica.
Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga
Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke
taman hiburan dan membelikannya pakaian anak-
anak yang indah-indah. Namun tidak demikian
halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa
stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya,
namun saya selalu melarangnya dengan dalih
penghematan uang keluarga. Sam selalu
menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2
tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur
4 tahun kala itu.
Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan
hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya
mengambil tindakan yang akan membuat saya
menyesal seumur hidup. Saya pergi
meninggalkan kampung kelahiran saya beserta
Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya
tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di
sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual
untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5
tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu.
Saya telah menikah kembali dengan Brad,
seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah
menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat
buruk saya yang semula pemarah, egois, dan
tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi
lebih sabar dan penyayang. Angelica telah
berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di
asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi
yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang
mengingatnya.
Sampai suatu malam. Malam di mana saya
bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak
tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat
ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata,
“Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu
cekali pada Mommy!”
Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi,
namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya
saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?”
“Nama saya Elic, Tante.”
“Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?”
Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa
bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh
lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba
terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu
seperti sebuah film yang diputar dikepala saya.
Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya
perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati
saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati…
Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya
goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba
bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya.
Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric…
Sore itu saya memarkir mobil biru saya di
samping sebuah gubuk, dan Brad dengan
pandangan heran menatap saya dari samping.
“Mary, apa yang sebenarnya terjadi?”
“Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah
saya menceritakan hal yang telah saya lakukan
dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan
terisak-isak…
Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia
telah memberikan suami yang begitu baik dan
penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya
keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang.
Mata saya menatap lekat pada gubuk yang
terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya
mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya
tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric..Eric…
Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang
lalu.
Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri
gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat
dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat
sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai
terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil
itu.
Namun saya tidak menemukan siapapun juga di
dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut
tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil
seraya mengamatinya dengan seksama… Mata
mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan
kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu
dikenakan Eric sehari-harinya…
Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang
sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan
itu…. Air mata saya mengalir dengan deras. Saat
itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya
dan Brad mulai menaiki mobil untuk
meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya
melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya
sempat kaget sebab suasana saat itu gelap
sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang
demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua.
Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba-
tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
“Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!”
Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya,
“Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak
bernama Eric yang dulu tinggal di sini?”
Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh
perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun
yang lalu sejak kamu meninggalkannya disini,
Eric terus menunggu ibunya dan memanggil,
‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya
terkadang memberinya makan dan mengajaknya
tinggal bersama saya. Walaupun saya orang
miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung
sampah, namun saya tidak akan meninggalkan
anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric
meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar
menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya
untuk menulis ini untukmu…”
Saya pun membaca tulisan di kertas itu…
“Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali
lagi…? Mommy marah sama Eric, ya? Mom,
biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus
berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi
sama Eric. Bye, Mom…”
Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu,
tolong katakan… katakan di mana ia sekarang?
Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya
tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong
katakan..!!”
Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras.
“Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum
nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia
meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya
sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi
menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk
ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut
apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan
pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana… Ia
hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari
belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras,
dengan kondisinya yang lemah ia terus
bersikeras menunggu Nyonya di sana.”
Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa
lagi.
– kisah nyata dari Irlandia utara
Jika Anda tersentuh dengan cerita di atas, tolong
“share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar
mereka juga dapat memetik hikmah yang ada
pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat
bagi kehidupan kita, terimakasih.
( Sumber : diradja.wordpress.com )
UMROH GRATIS : SUNAN Muria
Posted by Unknown
On 22.59
| No comments
Bahwa Sunan Muria itu adalah wali yang
sakti, kuat fisiknya dapat dibuktikan dengan
letak padepokannya yang terletak di atas
gunung. Menuju ke makam Sunan Muria
pun perlu tenaga ekstra karena berada
diatas bukit yang tinggi.
Bayangkanlah, jika sunan Muria dan
isterinya atau dengan muridnya setiap hari
harus naik turun guna menyebarkan agama
Islam kepada penduduk setempat, atau
berdakwah kepada para nelayan dan pelaut
serta para pedagang. Hal itu tidak dapat
dilakukannya tanpa adanya fisik yang kuat.
Soalnya menunggang kuda tidak mungkin
dapat dilakukan untuk mencapai tempat
tinggal Sunan Muria. Harus dengan jalan
kaki. Itu berarti Sunan Muria memiliki
kesaktian yang tinggi, demikian pula
dengan murid-muridnya.
Bukti bahwa Sunan Muria adalah guru yang
sakti mandraguna dapat ditemukan dalam
kisah perkawinan dengan Dewi Roroyono.
Dewi Roroyono adalah puteri Sunan
Ngerang, yaitu seorang ulama yang
disegani masyarakat karena ketinggian
ilmunya, tempat tinggalnya di Juana.
Demikian saktinya Sunan Ngerang ini
sehingga Sunan Muria dan Sunan Kudus
sampai-sampai berguru kepada beliau.
Pada suatu hari Sunan Ngerang
mengadakan syukuran atas usia Dewi
Roroyono yang genap 20 tahun. Murid-
muridnya diundang semua. Seperti : Sunan
Muria, Sunan Kudus, Adipati Pathak Warak,
Kapa dan Adiknya Gentiri. Tetangga dekat
jua diundang, demikian pula snak kadang
yang dari jauh.
Setelah tamu berkumpul Dewi Roroyono
dan adiknya Dewi Roro Pujiwati keluar
menghidangkan makanan dan minuman.
Keduanya adalah dara-dara yang cantik
jelita. Terutama Dewi Roroyono yang telah
berusia 20 tahun, bagaikan bunga yang
sedang mekar-mekarnya.
Bagi Sunan Kudus dan Sunan Muria yang
sudah berbekal ilmu agama dapat menahan
pandangan matanya sehingga tidak terseret
oleh godaan setan. Tapi seorang murid
Sunan Ngerang yang lain yaitu Adipati
Pathak Warak memandang Dewi Roroyono
dengan mata tidak berkedip melihat
kecantikan gadis itu.
Sewaktu menjadi cantrik atau murid Sunan
Ngerang, yaitu ketika Pthak Warak belum
menjadi seorang Adipati, Roroyono masih
kecil, belum nampak benar kecantikannya
yang mempesona, sekarang gadis itu benar-
benar membuat Adipati Pathak Warak
tergila-gila. Sepasang matanya hampir
melotot memandangi gadis itu terus
menerus.
Karena dibakar api asmara yang
menggelora, Pathak Warak tidak tahan lagi.
Dia menggoda Roroyono dengan ucapan-
ucapan yang tidak pantas. Lebih-lebih
setelah lelaki itu bertindak kurang ajar.
Tentu saja Roroyono merasa malu sekali,
lebih-lebih ketiak lelaki itu berlaku kurang
ajar dengan memegangi bagian-bagian
tubuhnya yang tak pantas disentuh. Si
gadis naik pitam, nampan berisi minuman
yang dibawanya sengaja ditumpahkan ke
pakaian sang adipati.
Pathak Warak menyumpah-nyumpah,
hatinya marah sekali diperlakukan seperti
itu. Apalagi dilihatnya para tamu undangan
menertawakan kekonyolan itu, diapun
semakin malu. Hampir saja Roroyono
ditamparnya kalau tidak ingat bahwa gadis
itu adalah puteri gurunya.
Roroyono masuk kedalam kamarnya, gadis
itu menangis sejadi-jadinya karena
dipermalukan oleh Pathak Warak.
Malam hari tamu-tamu dari dekat sudah
pulang ketempatnya masing-masing. Tamu
dari jauh terpaksa menginap di rumah
Sunan Ngerang, termasuk Pathak Warak
dan Sunan Muria. Namun hingga lewat
tengah malam Pathak Warak belum dapat
memejamkan matanya.
Pathak Warak kemudian bangkit dari
tidurnya. Mengendap-ngendap ke kamar
Roroyono. Gadis itu diserepnya sehingga
tidak sadarkan diri, kemudian melalui
genteng Pathak Warak masuk dan
membawa lari gadis itu melalui jendela.
Dewi Roroyono dibaw alari ke Mandalika,
wilayah Keling atau Kediri.
Setelah Sunan Ngerang mengetahui bahwa
puterinya diculik oleh Pathak Warak, maka
beliau berikrar siapa saja yang berhasil
membawa puterinya kembali ke ngerang
akan dijodohkan dengan puterinya itu dan
bila perempuan akan dijadikan saudara
Dewi Roroyono. Tak ada yang menyatakan
kesanggupannya. Karena semua orang
telah maklum akan kehebatan dan
kekejaman Pathak Warak. Hanya Sunan
Muria yang bersedia memnuhi harapan
Sunan Ngerang.
Saya akan berusaha mengambil Diajeng
Dewi Roroyono dari tangan Pathak Warak,
kata Sunan Muria.
Tetapi ditengah perjalan Sunan Muria
bertemu dengan Kapa dan Gentiri, adik
seperguruan yang lebih dulu pulang
sebelum acara syukuran berakhir. Kedua
orang itu merasa heran melihat Sunan
Muria berlari cepat menuju arah daerah
Keling.
Mengapa kakang tampak tergesa-gesa?
Tanya Kapa. Sunan Muria lalu menceritakan
penculikan Dewi Roroyono yang dilakukan
oleh Pathak Warak.
Kapa dan Gentiri sangat menghormati
Sunan Muria sebagai saudara seperguruan
yang lebih tua. Keduanya lantas
menyatakan diri untuk membantu Sunan
Muria merebut kembali Dewi Roroyono.
Kakang sebaiknya pulang ke Padepokan
Gunung Muria. Murid-murid kakang sangat
membutuhkan bimbingan. Biarlah kami
berusaha merebut diajeng Dewi Roroyono
kembali. Kalau berhasil kakang tetap
berhak mengawininya, kami hanya sekedar
membantu, kata kapa.
Aku masih sanggup untuk merebutnya
sendiri, ujar Sunan Muria.
Itu benar, tapi membimbing orang
memperdalam agama Islam lebih penting,
percayalah pada kami. Kami pasti sanggup
merebutnya kembali, kata kapa ngotot.
Sunan Muria akhirnya meluluskan
permintaan adik seperguruannya itu.
Rasanya tidak enak menolak seseorang
yang hendak berbuat baik. Lagi pula ia
harus menengok para santrinya di
padepokan Gunung Muria.
Untuk merebut Dewi Roroyono dari tangan
Pathak Warak, Kapa dan Gentiri ternyata
minta bantuan seorang Wiku Lodhang Datuk
di pulau Sprapat yang dikenal sebagai tokoh
sakti yang jarang tandingannya. Usaha itu
berhasil. Dewi Roroyono dikembalikan ke
Ngerang.
Hari berikutnya Sunan Muria hendak ke
Ngerang. Ingin mengetahui perkembangan
usaha Kapa dan Gentiri. Ditengah jalan
beliau bertemu dengan Adipati Pathak
Warak.
Hai Pathak Warak berhenti kau, bentak
Sunan Muria.
Pathak Warak yang sedang naik kuda
terpaksa berhenti karena Sunan Muria
menghadang didepannya.
Minggir!! Jangan menghalangi Jalanku,
hardik Pathak Warak.
Boleh, asal kau kembalikan Dewi
Roroyono !
Goblok!! Dewi Roroyono sudah dibawa Kapa
dan Gentiri!! Kini aku hendak mengejar
mereka!! Umpat Pathak Warak.
Untuk apa kau mengejar mereka?
Merebutnya kembali! Jawab Pathak Warak
dengan sengit.
Kalau begitu langkahi dulu mayatku, Dewi
Roroyono telah dijodohkan denganku, ujar
Sunan Muria sambil pasang kuda-kuda.
Tanpa basa basi Pathak Warak melompat
dari punggung kuda. Dia merangkak ke arah
Sunan Muria dengan jurus-jurus cakar
harimau. Tapi dia bukan tandingan putera
Sunan Kalijaga yang memiliki segudang
kesaktian.
Hanya dalam beberapa kali gebrakan,
Pathak Warak telah jatuh atau roboh di
tanah dalam keadaan fatal. Seluruh
kesaktiannya lenyap dan ia menjadi lumpuh,
tak mampu untuk bangkit berdiri apalagi
berjalan.
Sunan Muria kemudian meneruskan
perjalanan ke Juana. Kedatangannya
disambut gembira oleh Sunan Ngerang.
Karena Kapa dan entiri telah bercerita jujur
bahwa mereka sendirilah yang memaksa
mengambil alih tugas Sunan Muria mencari
Dewi Roroyono, maka Sunan Ngerang pada
akhirnya menjodohkan Dewi Roroyono
dengan Sunan Muria. Upacara pernikahan
pun segera dilaksanakan.
Kapa dan Gentiri yang berjasa besar itu
diberi hadiah tanah di desa Buntar. Dengan
hadiah itu keduanya sudah menjadi orang
kaya yang hidupnya serba berkecukupan.
Sedang Sunan Muria memboyong isterinya
ke Padepokan Gunung Muria. Mereka hidup
Bahagia, karena merupakan pasangan yang
ideal.
Tidak demikian halnya dengan Kapa dan
Gentiri. Sewaktu membawa Dewi Roroyono
dari keling ke Ngerang agaknya mereka
terlanjur terpesona oleh kecantikan wanita
jelita itu. Siang malam mereka tidak bisa
tidur. Wajah wanita itu senantiasa
terbayang. Namun karena wanita itu sudah
diperisteri kakak seperguruannya mereka
tak dapat berbuat apa-apa lagi. Hanya
penyesalan yang menghujam didada.
Mengapa mereka dulu terburu-buru
menawarkan jasa baiknya. Betapa enaknya
Sunan Muria, tanpa bersusah payah
sekarang menikmati kebahagiaan bersama
gadis yang mereka dambakan. Inilah
hikmah ajaran agama agar lelaki diharuskan
menahan pandangan matanya dan menjaga
kehotmatan (kemaluan) mereka.
Andaikata Kapa dan Gentiri tidak
memandang terus menerus kearah wajah
dan tubuh Dewi Roroyono yang indah itu
pasti mereka tidak akan terpesona dan
tidak terjerat oleh iblis yang memasang
perangkap pada pandangan mereka.
Kini Kapa dan Gentiri benar-benar telah
dirasuki iblis. Mereka bertekad hendak
merebut Dewi Roroyono dari tangan Sunan
Muria. Mereka telah sepakat untuk
menjadikan wanita itu sebagai isteri
bersama secara bergiliran. Sungguh keji
rencana mereka.
Gentiri berangkat lebih dahulu ke Gunung
Muria. Namun ketika ia hendak
melaksanakan niatnya dipergoki oleh murid
Sunan Muria, terjadilah pertempuran
dahsyat. Apalagi ketika Sunan Muria keluar
menghadapi Gentiri, suasana menjadi
semakin panas. Akhirnya gentiri tewas
menemui ajalnya di puncak Gunung Muria.
Kematian Gentiri cepat tersebar ke
berbagai daerah. Tapi tidak membuat surut
niat Kapa. Kapa cukup cerdik. Dia datang
ke gunung Muria secara diam-diam
dimalam hari. Tak seorangpun yang
mengetahuinya.
Kebetulan pada saat itu Sunan Muria dan
beberapa murid pilihannya sedang
bepergian ke Demak Bintoro. Kapa
menyerep murid-murid Sunan Muria yang
berilmu rendah, yang ditugaskan menjaga
Dewi Roroyono. Kemudian yang dengan
mudahnya Kapa menculik dan membawa
wanita impiannya itu ke pulau sprapat.
Pada saat yang sama, sepulangnya dari
Demak Bintoro. Sunan Muria bermaksud
mengadakan kunjungan kepada Wiku
Lodhang Datuk di pulau Sprapat. Ini
biasanya dilakukannya bersahabat dengan
pemeluk agama lain bukanlah suatu dosa.
Terlebih sang Wiku itu pernah
meneolongnya merebut Dewi Roroyono dari
Pathak Warak.
Seperti ajaran Sunan Kalijaga yang mampu
hidup berdampingan dengan pemeluk
agama lain dalam suatu negeri. Lalu
ditunjukkan akhlak Islam yang mulia dan
agung. Bukannya berdebat tentang
perbedaan agama itu sendiri. Dengan
menerapkan ajaran-ajaran akhlak yang
mulia itu nyatanya banyak pemeluk agama
lain yang pada akhirnya tertarik dan masuk
Islam secara sukarela.
Ternyata, kedatangan Kapa ke pulau
Sparapat itu tidak disambut baik oleh Wiku
Lodhang Datuk.
Memalukan! Benar-benar nista
perbuatanmu itu! Cepat kembalikan isteri
kakang seperguruanmu sendiri itu! Hardik
Wiku Lodhang Datuk dengan marah.
Bapa Guru ini bagaiman, bukakah aku ini
muridmu? Mengapa tidak kau bela? Protes
Kapa.
Sampai matipun aku takkan sudi membela
kebejatan budi pekerti walau pelakunya itu
muridku sendiri !
Perdebatan antara guru dengan murid itu
berlangsung lama. Tanpa mereka sadari
Sunan Muria sudah sampai ditempat itu.
Betapa terkejutnya Sunan Muria melihat
isterinya sedang tergolek ditanah dalam
keadaan terikat kaki dan tangannya.
Sementara Kapa dilihatnya sedang adu
mulut dengan gurunya yaitu Wiku Lodhang
Datuk.
Begitu mengetahui kedatangan Sunan
Muria, Kapa Langsung melancarkan
serangan dengan jurus-jurus maut. Wiku
Lodhang Datuk menjauh, melangkah
menuju Dewi Roroyono untuk
membebaskan belenggu yang dilakukan
Kapa.
Bersamaan dengan selesainya sang Wiku
membuka tali yang mengikat tubuh Dewi
Roroyono. Tiba-tiba terdengar jeritan keras
dari mulut Kapa.
Ternyata serangan dengan pengerahan aji
kesaktian yang dilakukan Kapa berbalik
menghantam dirinya sendiri. Itulah ilmu
yang dimiliki Sunan Muria. Mampu
membalikkan serangan lawan.
Karena Kapa menggunakan aji pamungkas
yaitu puncak kesaktian yang dimilikinya
maka ilmu itu akhirnya merenggut
nyawanya sendiri.
Maafkan saya tuan Wiku….,ujar Sunan
Muria agak menyesal. Tidak mengapa.
Menyesal aku turut memberikan ilmu
kepadanya. Ternyata ilmu itu digunakan
untuk jalan kejahatan, gumam Sang Wiku.
Bagaimanapun Kapa adalah muridnya,
pantaslah kalau dia menguburkannya
secara layak.
Pada akhirnya Dewi Roroyono dan Sunan
Muria kembali ke Padepokan dan hidup
bahagia.
Minggu, 22 Maret 2015
sayid zainal abidin cicit rosululloh
Posted by Unknown
On 08.59
| No comments
Sayyidina Ali Zainal Abidin, Waliyullah
yang Senantiasa Bersujud
Ia adalah cicit Rasulullah SAW yang selamat dari
pembantaian dalam tragedi Karbala. Setelah
dewasa ia menjadi wali yang setiap saat
bersujud kepada Allah SWT.
Setelah dua cucu tersayang Rasulullah SAW,
yaitu Hasan dan Husien, wafat, sementara sisa-
sisa keturunan beliau yang lain terbunuh di
padang Karbala, yang masih hidup ialah Ali
Zainal Abidin, satu-satunya putra Sayyidina
Husien bin Ali bin Abi Thalib. Cicit Rasulullah
SAW ini lahir di Madinah pada 33 H / 613 M.
sementara riwayat lain mengungkapkan ia lahir
pada 38 H / 618 M. ketika pecah Tragedi Karbala
pada abad ke-6 H (abad ke-12 M), ia baru
berusia 11 tahun.
Termasuk generasi tabi`in, Ali Zainal Abidin
banyak meriwayatkan hadits dari ayahnya, Husien
dan pamannya, Hasan, juga dari para Sahabat,
seperti Jabir, Ibnu Abbas, Al-Musawir bin
Makhramah, Abu Hurairah, Shafiyah, Aisyah,
Ummu Kultsum, dan para istri Rasulullah SAW
yang lazin disebut ummahatul mukminin , ibunda
kaum Muslimin.
Ketika ayahandanya, Sayyidina Husien, berjuang
melawan prajurit Khalifah Yazid bin Muawiyah, ia
tengah sakit dan berada di dalam kemah bersama
kaum wanita. Ia menyaksikan dengan mata kepala
sendiri ketika semua anggota keluarganya
berguguran mati syahid sehingga kenangan getir tak
pernah lepas dari benaknya. Ia bahkan menyaksikan
bagaimana ayahandanya dipancung.
Setelah perang usai, sisa anggota keluarga
Sayyidina Husien yang masih hidup ditawan di
Kufah, Irak. Bahkan Ali Zainal Abidin yang ketika
masih berusia 11 tahun, hampir saja dibunuh.
Tetapi nyawanya selamat, berkat kegigihan
Sayyidah Zainab, bibinya, yang memeluknya
dengan erat dan mencegah para prajurit
mendekat. Tak lama kemudia para tawanan
dipindah ke Damaskus, Syria, dipertemukan
dengan Khalifah Yazid bin Muawiyah, tapi
kemudian dibebaskan, bahkan diantar pulang ke
Madinah.
Di Madinah itulah Ali Zainal Abidin tumbuh
dewasa sebagai seorang yang sangat alim, ia
tekun beribadah. Sementara ketinggian ilmu
agamanya menjadikannya sebagai rujukan para
ulama, terutama dalam hal ilmu hadits. Lebih
dari itu ia sangat terkenal sebagai ahli ibadah
yang luar biasa.
Muhammad Al-Baqir, anak lelakinya, bercerita,
“Setiap kali mendapat nikmat Allah SWT, Imam Ali
Zainal Abidin langsung bersujud, setiap kali
membaca ayat Sajadah dalam Al-Qur`an ia selalu
bersujud, setiap kali selesai shalat fardu, ia selalu
bersujud, dan setiap kali berhasil mendamaikan
orang berselisih, ia selalu bersujud. Karena sering
bersujud itulah, tampak bekas sujud dikeningnya,
dan karena itu pula ia disebut As-Sajjad , orang
yang suka bersujud.”
Ali Zainal Abidin benar-benar mewarisi sikap dan
sifat ayahandanya dalam hal keilmuan dan
kezuhudan. “Diantara Bani Hasyim, saya kira
dialah yang paling mulia,” kata Yahya Al-Anshari,
salah seorang ulama terkemuka di masanya.
Kemuliaan itu antara lain, karena ia selalu dalam
keadaan suci, selalu berwudlu, dan tidak pernah
absen menunaikan diyamul lail alias shalat
Tahajud, baik di rumah maupun dalam perjalanan.
Suatu hari, ketika keluar dari masjid, seorang
lelaki mencaci Ali Zainal Abidin. Spontan oranag-
orang di sekitarnya berusaha memukul lelaki
tersebut, tetapi Ali Zainal Abidin mencegahnya.
Lalu katanya, “Apa yang engkau belum ketahui
tentang diriku? Apakah engkau membutuhkan
sesuatu?”
Mendengar ucapan lemah lembut itu, laki-laki
tersebut merasa malu, lalu Ali Zainal Abidin
memberinya uang 1000 dirham. Maka kata lelaki
itu, “Saya bersaksi, engkau benar-benar cicit
Rasulullah SAW.”
Makam Mukasyafah
Hampir setiap malam Ali Zainal Abidin
menggotong sekarung gandum dan membaginya
kepada fakir miskin di Madinah. “Sesungguhnya
sedekah yang disampaikan secara sembunyi-
sembunyi dapat memadamkan murka Allah,”
katanya. Ketika itu, sebagian warga kota
Madinah mendapat nafkah tanpa mengetahui
darimana asal nafkahnya. Dan ketika Ali Zainal
Abidin meninggal, ternyata mereka tidak lagi
mendapat pembagian gandum.
Setiap kali meminjamkan uang atau pakaian, Ali
Zainal Anidin tidak pernah memintanya kembali.
Jika bernazar, tidak makan dan minum, ia tetap
berpuasa sampai dapat memenuhi nazarnya.
Begitu dermawan dan penuh kasih sayang,
bahkan kepada hewan yang dikendarainya pun ia
tidak pernah mencambuknya.
Meskipun tragedi Karbala sangat membekas di
kalbunya, ia selalu berusaha menyadarkan umat
agar bersabar menghadapi kekuasaan yang
represif. Dengan arif ia mendidik dan
memperbaiki nasib umat. Salah satunya dengan
menyusun rangkaian doa berjudul As-Sahifah As-
Sajjadiyah – yang ia maksudkan untuk mengobati
penyakit rohani yang merajalela, sekaligus
memanjatkan permohonan kepada Allah SWT
agar umat terlepas dari situasi yang mengimpit.
Sebagai Waliyullah, ia dinilai sudah mencapai
makam mukasyafah, peringkat tertinggi, yang
mampu menyingkap tabir ketuhanan. Salah satu
karomahnya ialah tentang surat rahasia dari
Khalifah Abdul Malik bin Marwan kepada
panglimanya, Hajjaj bin Yusuf As-Saqafi. Surat itu
antara berbunyi, “Jauhkan aku dari lumuran
darah Bani Abdul Mutha;ib, yang setelah
bergelimang dalam dosa tidak lagi mampu
bertahan kecuali dalam waktu yang tidak lama.”
Pada saat yang bersamaan, Ali Zainal Abidin juga
menulis surat kepada Khalifah Malik bin Marwan,
yang diantaranya berbunyi, “Anda telah menulis
surat kepada Hajjaj mengenai keamanan kami,
semoga Allah memberi balasan yang sebaik-
baiknya kepada anda.” Tentu saja Khalifah Abdul
Malik bin Marwan tercengang membacanya.
Sebab tanggal surat itu sama persis dengan
tangga surat Khalifah kepada Hajjaj.
Dan ternyata saat keberangkatan utusan Ali
Zainal Abidin dari Madinah juga sama dengan
saat keberangkatan utusan Khalifah yang
mengantarkan surat kepada Hajjaj. Karena itu,
Khalifah Abdul Malik pun menyadari, , Allah telah
membuka mata batin Ali Zainal Abidin. Ia lalu
menulis surat dan menyampaikan hadiah kepada
Ali Zainal Abidin.
Cicit Rasulullah ini juga dikenal sebagai pembela
Hak Azasi Manusia. Dalam risalahnya, Risalah Al-
Huquq, antara lain ia menulis, manusia punya hak
dan kewajiban kepada Allah SWT, kepada diri
sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada
sesama makhluk Allah. Mengenai hak dan
kewajiban kepada sesama manusia, ia
memperinci hak dan kewajiban rakyat kepada
penguasa dan sebaliknya. Risalah ini tentu
sangat istimewa, karena ditulis pada abad ke 7
Masehi, sebelum lahirnya Dokumen Magna Charta
dalam sejarah Inggris. Lima abad setelah itu,
yang kemudian berkembanag menjadi Deklarasi
Umum Hak Asasi Manusia.
Pada zamannya, pengaruh Sayyidina Ali Zainal
Abidin sangat kuat, begitu besar kharismanaya,
sehingga seorang khalifah pun mengkhawatirkan
tahtanya. Ketika menggantikan ayahnya, Abdul
Malik, sebagai khalifah, Walid sempat khawatir,
jangan-jangan kharisma Ali Zainal Abidin mampu
menggoyang tahtanya.
Pada 95 H / 675 M, Khalifah pun berusaha
mendekati sang Waliyullah melalui seseorang
yang kemudian ternyata meracunnya sehingga Ali
Zainal Abidin meninggal dunia. Untuk kesekian
kalinya anak cucu Rasulullah SAW berduka cita.
Beliau wafat di Madinah pada 18 Muharam 95
H / 875 M. meninggalkan 11 orang putra dan 4
orang putri. Jenazahnya di kebumikan di
pemakaman Baqi` dekat makam sang paman,
Sayyidina Hasan.
Sumber kisah: Al-kisah No.05/27 Feb – 12 Mar
2006
Bolo Manakib : Suralaya
Posted by Unknown
On 08.42
| No comments
KISAH WALI ALLAH YANG
KASYAF
Ada sebuah kisah yang berlaku kepada Syeikh
Abdul Qadir Jailani. Dia didatangi oleh pemuka-
pemuka kota Baghdad untuk diajak bersama
dalam satu majlis ibadah malam secaraberamai-
ramai. Dia menolak tetapi pemuka-pemuka
tersebut berkeras juga mengajak beliau hadir.
Untuk dapat berkat, kata mereka. Akhirnya,
dengan hati yang berat, Syeikh Abdul Qadir
bersetuju untuk hadir.
Pada malam berkenaan, di satu tempat yang
terbuka,beratus-ratus orang hadir dengan
melakukan ibadah masing-masing.Ada yang
bersolat. Ada yang berwirid. Ada yang membaca
Quran. Ada yang bermuzakarah. Ada yang
bertafakur dan sebagainya. Syeikh Abdul Qadir
duduk di satu sudut dan hanya memerhatikan
gelagat orang-orang yang beribadah itu.
Di pertengahan malam, pihak penganjur
menjemput Syeikh Abdul Qadir untuk memberi
tazkirah. Dia cuba mengelak tetapi didesak
berkali-kali oleh pihak penganjur. Untuk dapat
berkat, kata mereka lagi. Akhirnya dengan hati
yang sungguh berat, Syeikh Abdul Qadir
bersetuju.
Tazkirah Syeikh Abdul Qadir ringkas dan pendek
sahaja.Dia berkata:
Tuan-tuan dan para hadirin sekelian. Tuhan
tuan-tuan semua berada di bawah tapak kaki
saya.
Dengan itu, majlis terkejut dan menjadi gempar
dan riuh rendah.Para hadirin terasa terhina dan
tidak puas hati.Bagaimanakah seorang Syeikh
yang dihormati ramai dan terkenal dengan ilmu
dan kewarakannya boleh berkata begitu
terhadap Tuhan mereka. Ini sudah menghina
Tuhan. Mereka tidak sanggup Tuhan mereka
dihina sampai begitu rupa.
Mereka sepakat hendak melaporkan perkara itu
kepada pemerintah. Apabila pemerintah dapat
tahu, diarahnya kadhi untuk menyiasat dan
mengadili Syeikh Abdul Qadir dan jika diadapati
bersalah, hendaklah dihukum pancung.
Pada hari pengadilan yang dibuat di khalayak
ramai,Syeikh Abdul Qadir dibawa untuk
menjawab tuduhan.
Kadhi bertanya, Benarkah pada sekian tempat,
tarikh dan masa sekian, Tuan Syeikh ada
berkata di khalayak ramai bahawa tuhan mereka
ada di bawah tapak kaki Tuan Syeikh?
Dengan tenang Syeikh Abdul Qadir menjawab,
Benar, saya ada kata begitu.
Kadhi bertanya lagi, Apakah sebab Tuan Syeikh
berkata begitu?
Jawab Syeikh Abdul Qadir , Kalau tuan kadhi
mahu tahu, silalah lihat tapak kaki saya.
Maka kadhi pun mengarahkan pegawainya
mengangkat kaki Syeikh Abdul Qadir untuk
dilihat tapak kakinya. Ternyata ada duit satu
dinar yang melekat di tapak kakinya. Kadhi tahu
Syeikh Abdul Qadir seorang yang kasyaf.
Fahamlah kadhi bahawa Syeikh Abdul Qadir
mahu mengajar bahawa semua orang yang
beribadah pada malam yang berkenaan itu
sebenarnya tidak beribadah kerana Tuhan.
Tuhan tidak ada dalam ibadah mereka.
Hakikatnya, mereka tetap bertuhankan dunia
yang duit satu dinar itu menjadi lambang dan
simbolnya.
Kalau di zaman Syeikh Abdul Qadir Jailani pun
manusia sudah hilang Tuhan dalam ibadah
mereka, apatah lagi di zaman ini. Itu dalam
ibadah. Kalau dalam hidup seharian, sudah tentu
Tuhan tidak langsung diambil kira.
Sabtu, 21 Maret 2015
KH.MUBASYIR MUNDZIR kediri
Posted by Unknown
On 07.35
| No comments
KH.MUBASSYIR MUNZIR
Kediri, suatu kawasan
di wilayah Propinsi Jawa Timur,telah lama
dikenal sebagai salah satu tempat
penggemblengan dan penggodogan, kawah
candradimuka, pencetak kader-kader handal
dalam bidang keilmuan agama Islam. Hal ini
tidak terlepas dari banyaknya Pesantren yang
tersebar di daerah ini, baik di wilayah Kota
maupun Kabupaten, di kota, dan terlebih lagi di
kawasan pedesaannya.
Sebutlah di antaranyaPesantren Hidayatul
Mubtadi-ien, atau yang lebih dikenal dengan
sebutan Pesantren Lirboyo, Pesantren Al-Falah
Ploso, Pesantren Al-Ihsan Jampes dan lain
sebagainya. Pesantren-Pesantren tersebut
umumnya memiliki kekhususan (dalam hal
pengajaran dan pengamalan) dalam bidang-
bidang tertentu, walaupun akhirnya sama-sama
bermuara pada pendalaman Ilmu-ilmu Agama
Islam.
Sementara itu, di sebelah barat alun-alun kota
Kediri, setelah menyeberangi Kali Brantas,
terdapat suatu kawasan yang kental dengan
nuansa Islami.Kawasan itu dikenal dengan nama
Bandarkidul. Di wilayah Bandarkidul ini,terdapat
sediitnya lima Pesanrtren yang berafiliasi pada
RMI (Rabithatul Ma’ahid Al-Islamiyyah), suatu
organisasi/Asosiasi Perhimpunan Pesantren di
bawah naungan NU (Nahdlatul Ulama). Salah
satu diantara lima Pesantren itu adalah Pondok
Pesantren Tahfidhul Qur-an Ma’unah Sari.
Sesuai dengan nama yang
disandangnya,Pesantren ini adalah merupakan
suatu Lembaga Pendidikan yang menyediakan
program menghafalkan al-Qur-an (bil-Ghaib),
disamping juga tersedia program pengajian Al-
Qur-an Bin-Nadhar (tidak menghafal). Pesantren
ini diharapkan mampu menelorkan alumnus-
alumnus yang merupakan generasi-generasi
penghafal Al-Qur-an,yang berjiwa dan berakhlaq
Qur-any. Atau dengan kata lain, insan hafidh al-
Qur-an, lafdhan wa ma’nan wa ‘amalan.
Sanad / Silsilah Alqur-an-nyapun muttashil
kepada Nabi Muhammad SAW. Dari berbagai
sumber informasi yang ada, Pesantren ini
didirikan pada tahun 1967 oleh KH.M.Mubassyir
Mundzir, seorang ulama kharismatik dan terkenal
pada masa itu. Pada awal berdirinya, Pesantren
ini lebih mengkhususkan diri pada bidang
Tashawwuf, terutama peng-’Istiqomah’-an sholat
berjamaah dan wirid/dzikir. Hal ini berjalan
kurang lebih selama lima tahun. Pesantren
inipun pada saat itu hanya menerima santri
Putra.
Barulah, pada tahun 1973, setelah beliau
menikah, Pesantren ini menerima santri puteri.
Dan mulai pada tahun itu pula, Pesantren ini
mulai membuka Program Pengajian Al-qur-an
Bil-Ghoib (hafalan). Hal ini adalah karena isteri
beliau,ibu Nyai Hj.Zuhriyyah adalah merupakan
seorang Hafidhah(penghafal) Al-Qur-an.Lebih
dari itu, beliau juga merupakan puteri dari Ulama
terkenal, KH.Munawwir Krapyak Jogjakarta,yang
selain seorang Hafidh, juga termasyhur sebagai
Perintis Pesantren Tahfidh al-Qur-an di
Indonesia, seorang kampiun dalam bidang Ilmu-
Ilmu Al-Qur-an dan seorang ahli Qira-ah Sab’ah.
Seiring dengan berjalannya sang waktu,
Pesantren Ma’unah Sari pun terus berkembang,
baik dari segi jumlah santri, program pengajian,
dan juga lingkungan pendidikan yang semakin
representatif.Namun begitu,khusus untuk
Pengajian Al-Qur-an bil-Ghaib, masih terbatas
pada kalangan Santri Putri, dibawah asuhan Ibu
Nyai Hj. Zuhriyyah Mundzir. Pada tahun
1989,muassis (pendiri) Pesantren, KH. M.
Mubasyir Mundzir wafat.
Dengan iringan tangis pilu para santri dan
khalayak masyarakat yang merasa sangat
kehilangan, beliau dimakamkan di belakang
masjid Pesantren Ma’unah Sari.Sebelum wafat,
karena beliau tidak dikaruniai putera, beliau
telah memberikan wasiat yang berkaitan dengan
regenerasi Pengasuh Pesantren. Dan sesuai
dengan wasiat beliau, yang disaksikan oleh
Ulama-ulama sepuh, tongkat estafet Pengasuh
diamanatkan kepada K. R. Abdul Hamid Abdul
Qadir yang saat itu dikenal dengan sebutan Gus
Hamid. Beliau adalah putera dari KHR.Abdul
Qadir Munawwir, Krapyak, kakak dari Ibu Nyai
Hj.Zuhriyyah.
Dengan kata lain, K. R.Abdul Hamid adalah
keponakan Ibu Nyai Hj.Zuhriyyah Mundzir. Dan
dengan demikian,tercapailah cita-cita dari
Pendiri,yang menginginkan Pesantren yang
didirikannya kelak tumbuh dan berkembang
menjadi tempat bagi para santri yang ingin
menghafal Al-Qur-an. Hal ini adalah karena Kyai
Abdul Hamid juga merupakan seorang penghafal
Al-Qur-an (Hafidh) dan menguasai pula Qira-ah
Sab’ah. Selanjutnya,dibawah asuhan dan
bimbingan Kyai Abdul Hamid bersama Ibu Nyai
Hj.Zuhriyyah, Pondok Pesantren Tahfidhul Qur-
an Ma’unah Sari-pun semakin tumbuh dan
berkembang. Latar belakang dan asal para
santri juga terdiri dari berbagai lapisan
masyarakat, dan berasal dari berbagai pelosok
Nusantara, termasuk Papua (Irian Jaya),
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, dan
lebih-lebih dari Pulau Jawa. Mulai saat itu pula,
dibuka Program Pengajian Al-Qur-an bil-Ghaib
untuk santri Putera.
Diantara para santri ini,banyak pula diantara
mereka yang merupakan alumnus Pesantren-
Pesantren kenamaan,seperti Pesantren Lirboyo
dan Ploso, keduanya di Kediri , Pesantren
Tegalrejo Magelang, Pesantren Langitan Tuban,
dan lain sebagainya. Dengan berkumpulnya para
alumnus Pesantren-pesantren tersebut,tidaklah
mengherankan apabila selain mengikuti
kegiatan-kegiatan wajib, terutama menghafal al-
Qur-an, kerapkali terjadi diskusi-diskusi ala
Bahtsul Masa-il, sebagai salah satru wujud
pengembangan dari Ilmu-ilmu yang mereka
peroleh di Pesantren mereka sebelumnya.
Namun begitu, bagi mereka yang kebetulan
belum pernah mengenyam pendidikan Pesantren
sama sekali, tidak perlu berkecil hati, karena
dari para alumnus Pesantren tadi, mereka bisa
memperoleh arahan dan bimbingan, melalaui
Madrasah Al-Mundziriyyah di Pesantren ini, yang
mengajarkan pelajaran dasar yang sangat
penting, sebagai bekal kelak di kemudian hari.
Kalaupun masih kurang puas, mereka bisa
mengaji di Pesantren-pesantren sekitar,
termasuk di Pesantren Lirboyo. Selain itu,
diantara para santri juga tidak sedikit yang
merupakan jebolan Perguruan Tinggi, sehingga
mereka bisa menularkan ilmu dan pengalaman
positif kepada rekan-rekan mereka sesama
santri. Hal ini dirasa penting, terutama dalam
kaitannya untuk menata dan mengatur
manajemen organisasi Pesantren, agar lebih
solid dan efisien.
Senin, 16 Maret 2015
ULAMA' KAMTIBMAS POLRES NGANJUK : AYAT 1000 DINAR
Posted by Unknown
On 22.49
| No comments
Ayat 1000 dinar merupakan surah yang terdapat
pada Surah At-Talaaq Ayat 1 dan 2.
Mengenai Faedah dari ayat ini, banyak sudah
ulama mengartikannya, diantara Faedah atau
keutamaan dari Ayat 1000 dinar ini adalah
mendapat rezeki yang tidak disangka bahkan
memperoleh rezeki menurut jalan yang tidak
pernah terfikir, melenyapkan segala bentuk
kesusahan serta dijauhkan daripada keraguan
dan segala kesusahan.
Menurut banyak riwayat, sebab Ayat 1000 dinar
diturunkan Allah adalah karena peristiwa
berkaitan seorang sahabat bernama Auf bin
Malik al-Asyja'i yang mempunyai anak lelaki
ditawan kaum Musyrikin. Beliau mengadukan
masalah itu kepada Rasulullah S.A.W dan
Baginda meminta Auf supaya bersabar sambil
bersabda kepadanya yang bermaksud:
"Sesungguhnya Allah akan memberi jalan keluar
kepadamu."
Ayat 1000 dinar merupakan sebagian dari
ayat kedua dan sebagian dari ayat ketiga
Surah At-Talaq. Banyak orang
menganjurkan supaya mengamalkan ayat
ini untuk memperoleh kejayaan atau
keuntungan.
Tak sedikit pula para pedagang
mempergunakan ayat 1000 dinar ini
sebagian usaha mereka, dengan harapan
agar usahanya bertambah maju. Dan
secara praktiknya penghafalan ayat ini
untuk dibaca di waktu yang sesuai,
misalnya seperti selepas shalat wajib
maupun sunnahnya. Namun memang kita
tidak boleh menjadikannya tindakan yang
kurang tepat. maksudnya ayat 1000 dinar
ini jangan diagung-agungkan, karena yang
paling agung dari segala-galanya yang
ada hanya Sang Maha Pencipta, yakni
Allah SWT.
Bahkan sampai ada ulama yang
menyatakan jika pengamalannya terlalu
berlebihan dan terlalu mengagungkan
ayat itu bisa dianggap sesat dan tidak
betul. Karena inti dari segalanya kembali
pada pangkal segala ibadah yang kita
lakukan harus taqwa dan tawakkal. Tentu
pada Allah SWT semata.
Oleh itu, pendekatan yang betul untuk
mengamalkan ayat 1000 dinar ini ialah
dengan bertaqwa dan bertawakkal.
Kenalah kita pelajari bab bertaqwa dan
bertawakkal.
Berikut daftar hikmah yang bisa dipetik
jika kita terapkan dengan tujuan takwa
dan tawakal:
1. Memperoleh kemurahan rezeki yang
tidak disangka-sangka.
2. Mendapat jalan keluar dari segala
masalah dan kesulitan.
3. Mendapat perlindungan dari segala
musibah dan bala bencana seperti
peperangan, kezaliman dan bencana alam.
4. Jika berperang Insya’Allah tidak akan
cedera atau binasa kecuali telah sampai
ajal.
5. Allah akan menunaikan segala hajat
dan memberi kemudahan dalam setiap
urusan.
Insya Allah apa yang terdaftar dari
hikmah di atas bisa tercipta. Asalkan kita
tidak salah kaprah dalam menanggapinya.
Jumat, 13 Maret 2015
terlilit hutang
Posted by Unknown
On 03.37
| No comments
Diantara doa yang sering dipanjatkan
oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah
sebagai berikut:
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺄﺛَﻢِ ﻭَﺍﻟـﻤَـﻐْــﺮَﻡِ
(Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami
wal maghromi)
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari
perbuatan dosa dan lilitan hutang.”
Ada seorang sahabat bertanya kepada beliau:
“Wahai Rasulullah, mengapa engkau sering
memohon perlindungan (kepada Allah) dari lilitan
hutang (dengan membaca doa di atas)?”
Beliau menjawab:
ﺇﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺇﺫﺍ ﻏﺮﻡ ﺣﺪﺙ ﻓﻜﺬﺏ ﻭﻭﻋﺪ ﻓﺄﺧﻠﻒ
Artinya: “Sesungguhnya apabila seseorang terlilit
hutang, jika dia berbicara, maka (biasanya) dia
berdusta. Dan jika dia berjanji, maka (biasanya)
dia ingkari.” (HR. Al-Bukhari no. 798).
Kamis, 12 Maret 2015
moch. kafa : istigfar
Posted by Unknown
On 19.36
| No comments
- Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki
adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman
Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh
Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah
ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.” (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan
juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat
petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab
turunnya rizki dan hujan.”
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan
kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata,
“Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang
lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau
menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada
lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah
agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau
menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang
kering kerontang, beliau pun juga menjawab,
“Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang
berdatangan mengadukan berbagai persoalan,
namun anda memerintahkan mereka semua agar
beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku
mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya
Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,
(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar
dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala
dosa, karena orang yang beristighfar dengan
lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus
dia kerjakan dan hati masih senantiasa
menyukainya maka ini merupakan istighfar yang
dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan
faidah dan manfaat sebagaimana yang
diharapkan.
Selasa, 10 Maret 2015
MINTA BERANGKAT HSJI
Posted by Unknown
On 10.35
| No comments
SHOLAWAT AGAR CEPAT NAIK HAJI
Allohumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin
sholaatan tuballighunaa hajja baitikal haroom
(muharrom) wa ziyaarota habiibika Sayyidinaa
Muhammadin 'alaihi afdholush-sholati was-salam
fii shihhatin wa 'aafiyatin wa salaamatin wa
buluughil maroom wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa
baarik wa sallim ajma'iin.
Artinya: "Ya Allah, anugerahkan rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad, yg dgn
berkahnya Engkau sampaikan kami berhaji ke
rumah-Mu yg dimuliakan dn berziarah ke makam
kekasih-Mu yg jg junjungan kami Nabi Muhammad
(semoga terlimpah baginya sholawat dn salam yg
paling utama), dlm keadaan sehat wal'afiat,
selamat serta tercapai segala cita-cita,
anugerahkn pula kpd segenap keluarga dn sahabat
beliau, beserta keberkahan dn keselamatan."
KETERANGAN:
Bagi yg ingin cepat naik haji bacalah sholawat di
atas secara rutin, baik dlm rangkaian doa sesuai
sholat maupun sbg kanca melek wengi, wiridan
shalat malam. Dan di anjurkan pula merutinkan
baca surah Al-Hajj.
Ijazah dari: KH. A. Baidhowi Syamsuri (pengasuh
ponpes Sirojuth-Tholibin, brabo, grobogan lafal
sholawat yg tercantaum di atas adalah "BAITIKAL
MUHARROM"). sedangkan
Nyai Hj. Shofiyyah Umar (Sesepuh Ponpes Al-
Muayyad solo lafal yg tercantum adalah
"BAITIKAL HAROOM") meski berbeda kata
keduanya bermakna sama.
KH. Muhammad Abdul Haqq (Mursyid Thariqoh
Syadziliyyah dn Sesepuh Ponpes Darussalam,
Muntilan, Magelang) atau Mbah Mad Watuconggol.
Mudah-mudahan bermanfaat, dan silahkan utk di
sebarkan ke masyarakat luas, sebagai amalan
baik kalian..
Selasa, 03 Maret 2015
Habib Husen
Posted by Unknown
On 07.30
| No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama HABIB HUSEN & HABIB HILMI & BOLO MANAQIB KAB.
NGANJUK.....sabtu 7 maret 2015
jam. 18.30 wib di PASUJUDAN
AGUNG AT-TAQWA barat pasar
gondang. Monggo dpun sebar
und. Meniko mg2 istiqomah ,
mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Sabtu, 28 Februari 2015
Camat Rejoso
Posted by Unknown
On 14.25
| No comments
ngimami ziarah wali jatim madura ds.tempuran
kec.rejoso kab. nganjuk tgl 1 - 2 maret
2015.....mg2 manfaat lan berkah....
alfatihah...
Rabu, 25 Februari 2015
Pirus Persia
Posted by Unknown
On 07.17
| No comments
Batu Pirus Persia itu
langka dan Batu Pirus Urat Emas lebih Langka
Lagi apalagi Batu Pirus Persia Urat Emas seperti
ini sungguh sangat-sangat langka!
Dalam sejarah bahkan hingga kini, Pirus Persia
berada di tingkat teratas mengalahkan batu dari
jenis yang sama dari Afghanistan, Australia timur,
Amerika Serikat, Mesir, Amerika Selatan, sebagian
wilayah di Asia Tengah bahkan di Cina. Ini karena
batu Pirus Persia terkenal dengan warna yang biru
yang tajam.
Manfaat Utama Batu Pirus
Memperkuat mata batin, Memperkuat jantung dan
melapangkan dada, Menjadi orang yang sabar,
Membantu menghilangkan kesedihan dan
kegalauan batin serta membuat hati tenang, Batu
ini sama seperti Akik Yaman berfungsi sebagai
hiriz (penjaga) bagi manusia agar terhindar dari
bencana dan petaka, Menambah rejeki berlimpah,
Mempermudah segala urusan, Kemudahan
menemukan jalan kesuksesan, dicintai dan
disayangi banyak orang.
Keutamaan Batu Pirus
Batu Pirus merupakan batu penting dan sangat
berharga dalam Islam. Untuk menjelaskannya
cukup dengan menyinggung hadis dari Imam Ali
Al-Ridho as sebagai berikut: "Gunung-gunung
pertama yang mengakui wilayah (kepemimpinan)
Amirul Mukminin as adalah gunung Pirus, Akik,
dan Ruby." (Rujuk kitab Iqbalul A'mal 2/262.
Biharul Anwar 27/262).
Imam Ja'far As-Shadiq as mengatakan: "Aku suka
setiap orang Mukmin memiliki lima cincin, Akik,
Hadid Sin, Ruby, Durun Najaf dan Pirus yang
memiliki manfaat, memandangnya akan membuat
jiwa bahagia, memandangnya akan memperkuat
mata, memakainya akan melapangkan dada dan
menguatkan hati menghadapi masalah,
memperkuat jantung, terkabulkannya hajat dan
termudahkannya urusan." (Rujuk kitab, Al-Tahdzib
6/37. Wasail 14/403. Raudhatul Waidzin 2/411.
Farhatul Ghura hal 113).
Hadis lain dari Imam Ja'far As-Shadiq as
menyebutkan, "Orang yang memakai batu Pirus di
tangannya, tidak akan miskin dan tidak akan
kehabisan uang." (Rujuk kitab Kafi 6/473. Wasail
5/94-95).
Amirul Mukminin as memakai empat cincin yang
salah satu di antaranya adalah batu Pirus, dan
beliau memakainya untuk mengatasi masalah.
(Rujuk kitab Khisal 1/199. Ilal As-Syarai' 1/157. Al-
Manaqib 3/302. Biharul Anwar 42/62. Wasail
5/98).
Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah
Swt berfirman kepadaku; wahai Muhammad!
Sesungguhnya Aku malu untuk tidak mengabulkan
doa hamba-Ku yang mengangkat tangannya
berdoa sedangkan dia memakai cincin
Pirus." (Mahjud Daawat hal 359. Wasail 5/95.
Biharul Anwar 90/321)* (IRIB Indonesia/MZ).
Senin, 16 Februari 2015
mustiko batu keramat
Posted by Unknown
On 18.36
| No comments
KENALI 13 JENIS BATU-BATU
CINCIN SERTA KHASIATNYA
1. BATU HAKIKAT
Batu Hakikat asalnya ialah batu bukit/ gunung.
ada juga orang mengelarkan batu ini sebagai
batu badar lumut. ini kerana ia mempunyai
sejumlah tumbuhan lumut didalamnya dan ia
adalah batu hidup bersifat sejuk. Dikatakan
batu ini mempunyai khasiat seperti berikut:
menundukkan musuh, menghilangkan sakit
dan meyembuhkan penyakit, menghindarkan
ganguan makhluk halus, menghilangkan darah
gemuruh, serta untuk keselamatan diri
2. BATU PANCA NUR
Batu Panca Nur atau pancha warna adalah
sejenis batu akik bercirikan lebih dari dua ke
lima warna. Kelebihan dimata umum ialah pada
lima warna ini iaitu merah, hijau, kuning,
hitam, putih kerana mempengaruhi kekuatan
lima pancaindera manusia. Batu Panca Nur
yang asli ialah apabila dipegang terasa berat
dan getarannya. Batu Panca Nur ini
kekuatannya dikatakan mempunyai khasiat
seperti berikut:
- Memancarkan cahaya wajah yang
menawan kepada sipemakainya
- Memancarkan seri kewibawaan lalu akan
dihormati oleh orang sekeliling. -
Membangkitkan rasa percaya dan keyakinan
yang tinggi dikhalayak ramai
- Menjadikan musuh tidak berupaya untuk
membuat sesuatu yang jahat pada kita.
- Orang akan menjadi kagum, sangat percaya
dan tertegun dengan kata-kata kita.
3. BATU LAFADH
BATU LAFADH adalah berbentuk/ bergambar/
bertulis secara semulajadi padanya kalimah
Allah atau huruf-huruf kalimah . Amat-amat
jarang ditemui di dunia perbatuan. Jika ditemui
batu jenis ini, anda perlu berhati-hati dan
meneliti sepenuhnya kerana terdapat banyak
batu-batu campuran yang dibentuk seakan
batu-batu yang asli yang mana disebut batu
sintesis.
4. BATU SERAI
BATU SERAI hanya diperolehi daripada pokok
serai kampung yang berbunga atau pada
tumbuhan-tumbuhan yang mengeluarkan bunga
seakan bunga padi. Untuk makluman semua,
pokok serai adalah tumbuhan yang amat sukar
untuk mengeluarkan bunga dan pokok serai
yang mengeluarkan bunga amat sukar dan
jarang-jarang untuk ditemui. Jika ditemui
pokok serai berbunga, untuk mengambil batu-
batu yang terdapat dibahagian bawah perdu
pokok serai tersebut memerlukan kaedah dan
cara-cara yang tertentu dan hanya orang-orang
yang arif dengannya saja yang berjaya
mendapatkan batu serai. Terdapat pelbagai
jenis warna yang biasa didapati seperti warna
merah, kuning, warna jernih, biru,hijau dan
unggu. Kelebihan dan keistimewaan batu serai
dimata umum ialah untuk pemanis dan pelaris.
5. BATU ZAMRUD
Emrald atau zamrud merupakan batu permata
bewarna hijau yang sentiasa dikagumi ramai
sejak dahulu lagi. Peminat batu cincin
kebanyakannya mengakui batu ini adalah amat
cantik dan berkhasiat tinggi dari segi spiritual.
Kekerasan zamrud dalam skala Mohs ialah
diantara bacaan 7 hingga 9. Sememangnya batu
zamrud adalah sangat berharga dan tidak ramai
yang dapat memilikinya kerana faktor harganya
yang agak tinggi. Zamrud jarang dijumpai
didalam saiz yg besar dan batu zamrud yang
paling bernilai/ paling tinggi kualitinya berasal
dari negara colombia yang harganya boleh
mencecah sehingga puluhan ribu ringgit.
Emrald atau zamrud merupakan batu permata
atau birthstone untuk mereka yang lahir
dalam bulan mei . Walaubagaimanapun batu ini
tetap sesuai dipakai oleh sesiapa sahaja tanpa
mengira bulan kelahiran. Pada masa dahulu,
zamrud hanya dipakai oleh golongan
bangsawan,raja-raja dan pembesar negara
sebagai simbol keagungan dan kekuasaan.
Para pemakai batu zamrud juga percaya dan
yakin batu ini akan memberi keuntungan da
keyakinan yang tinggi.
6. BATU BADAR BESI
Batu badar besi juga biasa disebut sebagai
batu pati ayam atau istilah sainsnya ialah
magnetsteen kerana apabila diajukan besi
magnet padanya, batu tersebut akan bergerak
berputar-putar. Masyarakat umum
mengenali batu badar besi dalam golongan
pusaka mistik yang diyakini memberi khasiat
dan kelebihan yang banyak.
Batu badar besi mengandungi unsur
ferum dengan kandungan oksigen yang tinggi
sehingga memiliki warna abu kehitaman dan
memiliki kekerasan 5-6 skala Mohs.
Sebenarnya batu badar besi banyak dijumpai
didaerahbrazil, mexico, Australia dan amerika
yang mana dekat dgn kawasan pergunungan
yang sering terjadi banjir lahar ratusan tahun
dahulu.
Cerita masyur yang diketahui mengenai khasiat
batu badar besi adalah banyak sekali. Yang
paling utamanya ialah anti senjata tajam atau
kebal bahkan kebal kepada peluru. Lainnya
ialah sebagai pagar diri, mampu melindungi
pemiliknya dari bahaya sihir, anti cukur dan
menghindarkan aura jahat.
7. BATU KECUBUNG
Amethyst yang juga dikenali sebagai kecubung
merupakan batu yang berwarna ungu. Kecubung
berasal dari perkataan Greek yang bermaksud
penawar dimana wujud kepercayaan lama
menunjukkan arak yang diminum di dalam
gelas amethyst tidak akan menyebabkan
sipeminumnya menjadi mabuk. Amethyst atau
kecubung mempunyai kekerasan 7 pada skala
Mohs. Kecubung dipercayai telah mula
digunakan sejak zaman awal Mesir
kuno. Kecubung yang berkualiti hanya boleh
didapati di negara-negara
seperti Brazil, Uruguay, Siberia, Russia
dan India. Batu Kecubung merupakan batu
permata yang popular sebagai bahan perhiasan
raja-raja dan pembesar-pembesar negara
zaman lampau. Selain warna ungu, ia juga
mempunyai beberapa warna yang menarik.
Contohnya bewarna merah
jambu tetapi kecubung yang paling berharga
semestinya bewarna ungu kebiru-biruan. Batu
Kecubung/ Amethyst
merupakan birthstone untuk mereka yang
lahir pada bulan Februari. Dimata umum
masyarakat, kelebihan dan keistimewaan
kecubung ialah untuk pengasihan dan bisa
mewujudkan aura menawan kepada
pemakainya.
8. DELIMA MERAH
Ruby atau batu delima merah dikenali kerana
warna merahnya yang menggambarkan
perasaan cinta, kuasa dan kemegahan. Inilah
raja segala batu permata atau dikenali
sebagai " king of germstone "yang begitu popular
diseluruh nusantara bahkan seantero dunia.
Delima merah amat sinonim dan mashyur
dalam masyarakat melayu kerana kecantikan
fizikal batu ini dan khasiat yang menjalarinya,
batu ini juga sebenarnya terdapat dalam warna
merah jambu (pink) dan merah hati (merah
tua). Delima adalah batu permata yang sangat
keras dengan ukuran 9 pada bacaan skala
Mohs. Delima yang paling popular tentunya
berasal dari negara Burma (sekarang
Myammar) kerana kualiti dan
kecantikan batunya. Walaubagaimanapun
terdapat juga bekalan batu delima yang
berkualiti yang dilombong dari negara lain
seperti negara Afrika selatan, pakistan,
Afghanistan, Tanzania dan negara India. Ruby
atau delima merupakan birthstone ataupun batu
untuk mereka yang lahir pada bulan Julai .
Didalam pengentahuan masyarakat melayu
nusantara, Delima merah berada dalam mitos
khasiat yang paling tinggi iaitu untuk pelindung
diri dari ancaman jahat termasuk sihir, bagi
pembesar atau pemerintah, Ruby dikatakan
dapat membuka aura keagungan yang
menjadikan orang ramai patuh pada
pemakainya. Kelebihan Delima merah yang
paling masyur dalam masyarakat melayu ialah
kebal umum dan bagi golongan peniaga pula
dikatakan untuk kekayaan. Ruby atau batu
delima terbaik adalah dari negara burma
dimana harganya mengikut timbangan karat.
9. CHRYSOBERYL CAT'S EYE (MATA KUCING)
]
Batu mata kucing atau 'cats eye' diberi nama
kerana apabila didalam kegelapan dan ada
sedikit cahaya, maka akan muncullah segaris
sinar pada batu ini mirip mata haiwan bernama
kucing. inilah uniknya batu ini sehingga ramai
yang tergila-gila mencarinya. Batu cats eye ini
banyak terdapat dalam warna coklat kehitaman,
kuning madu dan warna hijau muda. cats eye
mempunyai ketahan yang kuat kerana batu ini
mempunyai kekerasan pada ukuran 8-9 pada
skala Mohs. Chrysoberyl merupakan batu
permata yang mempunyai nilai yang tinggi di
pasaran dengan kualiti yang sangat baik.
Negara pengeluar utama batu mata kucing ini
termasuklah Russia, Tanzania, Sri
Lanka, India, Brazil, dan Timur Afrika. Cats eye
@ Chrysoberyl menjadi batu yang digemari oleh
ramai peminat dan pengumpul yang
profesional. Ini kerana batu permata ini sangat
sukar untuk didapati dan harganya yang agak
mahal. Cat's eye yang baik mempunyai cahaya
sebagai jaluran di bahagian tengah. Apabila
membeli batu yang asli, pastikan "mata kucing"
pada batu tersebut berada di bahagian tengah
dan "mata" tersebut boleh "terbuka" dan
"tertutup" apabila batu itu dicondongkan.
Kelebihannya dimata umum dikatakan banyak
sekali seperti memberikan keyakinan dan
menjadikan lawan /musuh gerun dan takut
pada kita serta memberi aura penarik
kepada pemakainya juga dikaitkan dengan
kesihatan (menghindar penyakit fizikal dan
mengelak sihir).
10. BATU TIGER EYE (MATA HARIMAU)
BATU TIGER EYE juga dikenali sebagai batu
mata harimau ini tergolong dalam keluarga
Quartz. Batu ini diberi nama kerana warna dan
jaluran cahaya yang meliputinya apabila
dipandang seolah-olah seperti mata sang
harimau yang sedang merenung tajam. Warna
dominan bagi batu ini ialah kuning yang
bercampur dengan hitam dan campuran coklat
serta oren. Kekerasan skala mohs bagi batu
tiger eye ialah pada bacaan 7 yang banyak
dijumpai di negara afrika selatan, russia,
australia barat, negara jerman dan
china. Tiger's eye sesuai dipakai oleh semua
golongan dan berbagai peringkat lapisan
masyarakat. Khasiat dan kekuatan yang
menjalarinya dipercayai menjadikan
pemakainya akan digeruni lawan dan dihormati
kawan, segala perintah dan kata-kata
sipemakainya akan mudah diterima dan
dipatuhi orang. Batu ini juga dipercayai
menjadi senjata menangkis pebuatan sihir dan
jahat.
11. BATU JARUM MAS
Batu jarum mas termasuk dalam kumpulan
batu-batu jenis Quartz iaitu ia adalah jenis
Rutilated Quartz. Terdapat banyak warna batu
dalam kumpulan quartz ini seperti warna merah
jambu, kuning, biru dan hijau serta hitam dan
putih tetapi batu jarum mas biasanya
mempunyai warna dominan jernih keputihan
dengan didalamnya terdapat hablur warna
kuning yang terbentuk memanjang seolah-olah
seperti bentuk jarum. Batu jarum mas
mempunyai paling banyak jenis dan nama
kerana quartz ialah salah satu unsur mineral
yang paling banyak didapati dibahagian kerak
bumi. kekerasan batu jenis ini berada pada
ukuran 7 skala Mohs. terdapat catatan
menyatakan quartz adalah bahan yang biasa
digunakan sebagai bahan mistik dalam mitologi
orang asli Australia yang menunjukkan batu ini
mempunyai khasiat dan kelebihan yang besar
dalam dunia mistik. didalam masyarakat
melayu nusantara, Batu jarum mas dipercayai
menjadi alat pertahanan diri dan untuk
keselamatan pemakainya.
12. BATU NILAM (SHAPHIRE)
Nilam juga biasa disebut sebagai sapphire atau
safir. Batu nilam amat dikenali didunia
perbatuan sebagai batu yang digemari ramai
pencinta batu permata dan sukar untuk
diperolehi. Struktur mineralnya adalah
berbentuk kristal tunggal aluminium
oksida yang mana menyebabkan nilam memiliki
kekerasan yg cukup tinggi iaitu bacaan 9 pada
skala Mohs. Nilam dipasaran ketika ini banyak
berasal dari negara Burma,
Srilangka, Thailand,Russia, kalimantan
Indonesia dan juga Afrika. Batu permata
Nilam yg terkenal didunia adalah blue
shaphire (safir berwarna biru) yang mana
struktur mineral dan seratnya memiliki
keunikan pancaran cahaya yang berbeza-beza
menjadikannya kelihatan amat
mempersonakan. Terdapat juga nilam
berwarna hitam, kuning dan putih tetapi
harganya tidak standing dengan nilam berwarna
biru. Kelebihan dan mitos yang menjalar pada
batu nilam ini diyakini dapat menjernihkan
fikiran, meningkatkan kekuatan fizikal dan
kedamaian hati, membawa kebahagiaan,
meningkatkan keyakinan dan tujuan hidup.
Raja-raja dan para pemerintah negara memakai
nilam untuk menampilkan wibawa dan sebagai
pertahanan yg kuat terhadap bahaya.
Keistimewaan dimata umum yang paling utama
bagi batu nilam ini ialah menyerlahkan aura
penarik bagi pemakainya. Batu yang istimewa
ini ialah birthstone atau batu yang sesuai untuk
mereka yang lahir pada bulan september .
13. BATU PIRUS (TURQUOISE)
Batu Pirus juga dipanggil sebagai
"turqouise"dikenali ramai pecinta batu permata
sebagai batu yang berwarna biru dan hijau
dengan jaluran urat yang menarik dan unik
terbentuk padanya. Batu pirus mempunyai
campuran mineral tembaga, aluminium dan
ferum (besi) yang memberikan peranan
terhadap pembentukan warnanya. semakin biru
warnanya menunjukkan kandungan tembaga
didalamnya adalah tinggi dan jika warna
hijaunya yang menonjol, menunjukkan
kandungan ferum (besi) pula tinggi. Batu pirus
direkodkan mempunyai kekerasan pada bacaan
5-6 pada skala Mohs. Ia banyak di jumpai di
negara Iran, Afghanistan, Israel, Amerika dan
negara Mexico. Biasanya batu ini banyak
dipakai oleh mereka yang berumur 40 tahun
keatas. Peminat batu ini begitu teruja dengan
pirus kerana keindahan dan keunikan urat-urat
batunya yang terbentuk dengan menarik dan
cantik. Batu pirus yang paling terkenal dan
tinggi harganya dipasaran ialah pirus berwarna
biru atau hijau dari negara Iran yang tidak
memiliki jaluran atau corak diatasnya. Khasiat
yang menjalari batu istimewa ini dipercayai
membantu dalam proses penyembuhan
penyakit, memberikan ketenangan minda dan
membuka aura kekuatan diri khususnya
kekuatan dalaman atau rohani.
Kamis, 12 Februari 2015
IPPNU GONDANG : SUNAN GESENG
Posted by Unknown
On 19.25
| No comments
Sunan Geseng yang bernama asli Eyang
Cokrojoyo adalah murid Sunan Kalijaga. Ia
adalah keturunan Imam Jafar ash-Shadiq
dengan nasab: Sunan Geseng bin Husain bin al-
Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin
Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin
Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin
Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far ash-Shadiq
bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin al-
Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w. Eyang
Cokrojoyo berasal dari Bagelen, Purworejo,
beliau pada awalnya merupakn seorang
pengambil getah nira (gula jawa dari pohon
aren). Ketika itu saat Eyang Cokrojoyo sedang
bekerja sambil menyanyikan gending jowo (lagu -
lagu jawa) ketika sedang mengambil getah nira ,
beliau bertemu dengan Sunan Kalijaga. Pada
pertemuan pertama itu Eyang Cokrojoyo belum
mengetahui bahwa orang yang dia temui
tersebut merupakan Sunan Kalijaga. Kemudian
Sunan Kalijaga memberitahu Eyang Cokrojoyo
untuk mengganti gending jowo yang di nyanyikan
Eyang Cokrojoyo diganti menjadi sholawatan.
Eyang Cokrojoyo mau melakukan saran yang
diberikan oleh Sunan Kalijaga itu meskipun
dirinya belum mengetahui bahwa nama dari
orang tersebut adalah Sunan Kalijaga. Sehingga
mulai dari saat itu Eyang Cokrojoyo ketika
sedang mengambil getah nira selalu melakukan
sholawatan dan tidak lagi menyanyikan gending
jowo seperti yang beliau lakukan sebelum -
sebelumnya. Kemudian beberapa hari setelah
nya saat Eyang Cokrojoyo hendak mengambil
bumbung (tabung dari bambu) yang sudah
beliau tempatkan diatas pohon aren seperti
biasa sebagai wadah tetesan getah nira yang
akan dipanen Eyang Cokrojoyo. Ketika itu Eyang
Cokrojoyo setelah mengganti bumbung yang
sudah penuh getah nira itu dengan bumbung
yang baru kemudian Eyang Cokrojoyo turun dari
pohon aren tersebut, saat beliau sampai di
bawah pohon tiba - tiba bumbung yang baru saja
Eyang Cokrojoyo pasang menetes yang
menandakan bahwa bumbung nya tersebut
sudah penuh kembali dengan getah nira. Saat
Eyang Cokrojoyo memeriksa keatas, Eyang
Cokrojoyo menyadari bahwa getah nira pohon
aren tersebut menetes terus menerus dengan
deras nya. Pada akhir nya Eyang Cokrojoyo
membuat talang dari pohon bambu untuk
mengalirkan getah nira tersebut dialirkan ke
rumah Eyang Cokrojoyo. Getah aren yang
mengalir tidak berhenti, sehingga membuat
Eyang Cokrojoyo kewalahan. Ada cerita yang
mengatakan bahwa getah nira yang mengalir
tanpa henti ke rumah Eyang Cokrojoyo itu
berubah menjadi emas. Kemudian Eyang
Cokrojoyo memutuskan untuk mencari orang
yang memberi nya sholawatan itu, ketika itu
Eyang Cokrojoyo belum mengetahui nama Sunan
Kalijaga. Setelah 17 tahun melakukan pencarian,
akhir nya Eyang Cokrojoyo menemukan Sunan
Kalijaga. Beliau menemukan Sunan Kalijaga di
tengah hutan, tanpa buang - buang waktu, Eyang
Cokrojoyo meminta pada Sunan Kalijaga supaya
dapat menerimanya sebagai seorang murid.
Sunan Kalijaga mau menerima Eyang Cokrojoyo
sebagai murid, namun Eyang Cokrojoyo harus
memenuhi syarat yang diajukan oleh Sunan
Kalijaga yaitu Eyang Cokrojoyo harus menjaga
tongkat Sunan Kalijaga yang ditancapkan ke
tanah. Kemudia Eyang Cokrojoyo menyanggupi
nya dan beliau menjaga tongkat tersebut ketika
Sunan Kalijaga pergi. Setelah 17 tahun Sunan
Kalijaga pergi setelah memerintahkan Eyang
Cokrojoyo menjaga tongkat nya, beliau baru
ingat sehingga beliau segera mencari Eyang
Cokrojoyo di dalam hutan tempat beliau
meninggalkan Eyang Cokrojoyo. Ketika Sunan
Kalijaga memanggil - manggil Eyang Cokrojoyo
di dalam huatan dan tidak terdengar sahutan,
Sunan Kalijaga kemudian membakar hutan
tersebut sehingga akhir nya terlihat Eyang
Cokrojoyo yang badan tertutup abu hutan
tersebut. Ajaibnya badan Eyang Cokrojoyo tidak
mengalami luka bakar sama sekali. Berdasarkan
kejadian tersebut maka Eyang Cokrojoyo dikenal
sebagai Sunan Geseng. Setelah itu Eyang
Cokrojoyo diajak oleh Sunan Kalijaga ke Masjid
Demak, disana beliau semakin mendalami ilmu
agama dengan dipandu oleh Sunan Kalijaga.
Setelah beberapa waktu berselang Eyang
Cokrojoyo memutuskan untuk tinggal menetap di
Kleteran. Beliau berteman dengan Eyang
Wonotirto. Eyang Cokrojoyo sempat berpesan
kepada Eyang Wonotirto bahwa jika Eyang
Cokrojoyo meninggal, beliau ingin Eyang
Wonotirto memakamkan dirinya di desa tempat
tinggal Eyang Wonotirto. Menurut cerita didalam
usaha pemindahan jenazah Eyang Cokrojoyo dari
Kleteran ke Desa Tirto, Eyang Wonotirto
menjelma menjadi seekor kucing kemundian
jenazah dari Eyang Cokrojoyo menjadi seekor
tikus putih sehingga pemindahan tersebut tidak
dicurigai dan tidak diketahui oleh orang - orang.
Sedangkan makam istri dari Eyang Cokrojoyo
tetap berada di Kleteran.
Rabu, 11 Februari 2015
sukomoro : indonesia hebat
Posted by Unknown
On 23.38
| No comments
=D Lucunya bahasa malaysia,Alasan kuat kenapa bahasa Indonesia terpilih drpd bahasa Malaysia menjadi bahasa resmi ASEAN yg baru saja ditetapkan.
cekidot :
*ID* : Beli 2 gratis 1
*MY* : Beli 2 percume 1 (=))msk dksi gratis blg prcumaX_X )
*ID* : Kementerian Agama,
*MY* : Kementerian Tak Berdosa (heloo \=D/?!!)
*ID* : Angkatan Darat,
*MY* : Laskar Hentak-Hentak Bumi (ga asik bgt ya :s)
*ID* : Angkatan Udara,
*MY* : Laskar Angin-Angin (untung ga laskar pelangi atau laskar kentut=D)
*ID* : Pasukaaan bubar jalan !!
*MY* : Pasukaaan cerai berai !!
(talak aja sekalian)
*ID* : Merayap
*MY* : Bersetubuh dengan bumi (apa rasanya bersetubuh dengan bumi :> )
*ID* : Rumah sakit bersalin,
*MY* : Hospital korban lelaki
(asli NGAKAK tp bener sih =)))
*ID* : Belok kiri, belok kanan,
*MY* : Pusing kiri, pusing kanan (minum bodrex makanya:|)
*ID* : Departemen Pertanian
*MY* : Departemen Cucuk Tanam (yuuk mariii ke mabes nyucuk tanam kakakaka :p)
*ID* : Gratis bicara 30 menit,
*MY* : Percuma berbual 30 minit(suka2 gue dong :/)
*ID* : Satpam/security,
*MY* : Penunggu Maling
(ngarep banget dimalingin ya ampe ditungguin =)))
*ID* : Tank
*MY* : Kereta Kebal
(lo kira dari banteng kale ahh..\=D/)
*ID* : Kedatangan,
*MY* : Ketibaan (aneh..:/)
*ID* : Rumah sakit jiwa,
*MY* : Gubuk gila
(udah gubuk, gila lagi.. Kasian banget deh..X_X)
*ID* : Dokter ahli jiwa,
*MY* : Dokter gila
(ada ya yg mw disebut dokter gila ?Wkwkwk..:O)
*ID* : Hantu pocong,
*MY* : Hantu Bungkus
(pesen satu dong bang, dibungkus \=D/)
*ID* : Toilet,
*MY*: Bilik Merenung
(ampun deh..sekalian ~o)aja gan..)
*ID* : Traktor,
*MY* : Setrika Bumi.
(segede apaan yak strikanya?*nerd**nerd*)
*ID* : Joystick,
*MY* : Batang senang
(maksud lo? batang Happy?=)))
*ID* : Tidur siang,
*MY* : Petang telentang
(berarti klo tidur malem “gelap tengkurep” =)))
*ID* : push up
*MY* : perkosa bumi(waaah.nafsu amet)
Waakakakaakakk,,,,,,,=)) =))
Jgn ngaku ORANG INDONESIA kalau belum kirim k semua kontak mu !!!
*ID*♡*ID*;) #SBC tp lucu kn *ROTFL*
Minggu, 08 Februari 2015
BPJS : SYEIKH SUBAKIR
Posted by Unknown
On 14.51
| No comments
SEKILAS TENTANG SYECH SUBAKIR
Syekh Subakir berasal dari Iran ( dalam riwayat
lain Syekh Subakir berasal dari Rum, Baghdad).
Syekh Subakir diutus ke Tanah Jawa bersama-
sama dengan Wali Songo Periode Pertama, yang
diutus oleh Sultan Muhammad I dari Istambul,
Turkey, untuk berdakwah di pulau Jawa pada
tahun 1404, mereka diantaranya:
Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli
mengatur negara.
Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia
Selatan, ahli pengobatan.
Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.
Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari
Maroko.
Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur
negara.
Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran),
ahli pengobatan.
Maulana Hasanudin, dari Palestina.
Maulana Aliyudin, dari Palestina.
Syekh Subakir, dari Iran, Ahli menumbali daerah
yang angker yang dihuni mahluq Halus dari
golongan jin jahat.
Dalam legenda yang beredar di Pulau Jawa
dikisahkan, bahwa sudah beberapa kali utusan dari
Arab didatangkan untuk menyebarkan Agama
Islam di tanah Jawa khususnya, dan Indonesia
pada umumnya, tapi selalu gagal secara makro.
Kegagalan itu disebabkan karena orang-orang
Jawa pada waktu itu masih kokoh memegang
kepercayaan lama. Masyarakat masih senang
menyembah barang-barang bertuah dan ruh-ruh
yang diyakininya dapat membimbing, memberi
ilham dan menolong mereka.
Dengan tokoh-tokoh gaibnya, para tokoh
masyarakat masih sangat menguasai bumi dan
laut di sekitar Pulau Jawa. Para ulama yang
dikirim untuk menyebarkan Agama Islam
mendapat halangan yang sangat berat. Meskipun
berkembang, tetapi hanya dalam lingkungan yang
kecil, tidak bisa berkembang secara luas. Artinya,
secara makro dapat dikatakan gagal.
Karena itu, maka diutuslah Syeh Subakir yang
dikenal memang sakti mandraguna. Beliau diutus
secara khusus menangani masalah-masalah yang
terkait magic dan spiritual yang dinilai telah
menjadi penghalang diterimanya Islam oleh
masyarakat yang masih demen ilmu-ilmu mistik.
Untuk menyebarkan agama Islam, menurut cerita
yang berkembang, Syekh Subakir membawa batu
hitam yang dipasang di seantero Nusantara, untuk
tanah Jawa diletakkan di tengah-tengahnya yaitu
di gunung Tidar . Efek dari kekuatan gaib suci
yang dimunculkan oleh batu hitam menimbulkan
gejolak, mengamuklah para mahluk: Jin, setan dan
mahluk halus lainnya. Syeh Subakir lah yang
mampu meredam amukan dari mereka. Akan
tetapi mereka sesumbar dengan berkata: “Ya
Syekh, walaupun kamu sudah mampu meredam
amukan kami dan kamu dapat mengembangkan
agama Islam di tanah Jawa, tetapi Kodratullah
tetap masih berlaku atas ku, ingat itu wahai Syeh
Subakir.” “Apa itu?” kata Syeh Subakir. Kata Jin,
“Aku masih dibolehkan untuk menggoda manusia,
termasuk orang-orang Islam yang imannya masih
lemah”.
Tidak salah bila kemudian, gunung Tidar dikenal
dengan Paku Tanah Jawa. Gunung Tidar tak
terpisahkan dengan pendidikan militer. Gunung
yang dalam legenda dikenal sebagai "Pakunya
tanah Jawa" itu terletak di tengah Kota Magelang.
Berada pada ketinggian 503 meter dari permukaan
laut, Gunung Tidar memiliki sejarah dalam
perjuangan bangsa. Di Lembah Tidar itulah
Akademi Militer sebagai kawah candradimuka
yang mencetak perwira pejuang Sapta Marga
berdiri pada 11 November 1957.
Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup
luas. Di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah
Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada
kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya.
Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa
Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya).
Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai
Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa
tetap tenang dan aman.
Gunung Tidar tidak hanya terkenal sebagai ikon
atau identitas Kota Magelang. Bagi sebagian orang
yang memang nglakoni lelaku spiritual , Gunung
Tidar merupakan salah satu obyek yang menjadi
tempat tujuan mereka untuk mendekatkan diri
kepada Gusti Allah. Dahulu, Gunung Tidar terkenal
akan ke-angker-annya dan menjadi rumah bagi
para Jin dan Makhluk Halus. Jalmo Moro Jalmo
Mati, setiap orang yang datang ke Gunung Tidar
bisa dipastikan kalau tidak mati ya modar (dan
mungkin hal ini yang menjadi asal usul nama
Tidar).
Berdasarkan penuturan Juru Kunci Gunung Tidar,
di Gunung Tidar terdapat 2 buah makam yaitu
Makam Kyai Sepanjang dan Makam Sang Hyang
Ismoyo (atau yang lebih dikenal sebagai Kyai
Semar). Sedangkan tempat yang selama ini
dikenal sebagai Makam Syekh Subakir sebenarnya
hanyalah petilasan beliau.
Jadi, beliau dikenal sebagai wali Allah yang
menaklukkan Jin dan Makhluk Halus di Gunung
Tidar sehingga para makhluk halus tersebut
‘mengungsi’ ke Pantai Selatan, tempat Nyai Roro
Kidul. Setelah berhasil menaklukkan Jin dan
Makhluk Halus, Syekh Subakir kembali ke tanah
asalnya di Rom (Baghdad). Di petilasan Syekh
Subakir ini tersedia mushola kecil dan pendopo.
Petilasan Syekh Subakir sebelumnya ditandai
dengan adanya kijing yang terbuat dari kayu.
Setelah dipugar, kijing tersebut diletakkan di
pendopo dan diganti dengan batu fosil yang
berasal dari Tulung Agung serta dikelilingi pagar
tembok yang berbentuk lingkaran dan tanpa atap.
Pada tahap berikutnya, kedudukan Syekh Subakir,
Sang Babad Tanah Jawa sebagai salah satu Wali
Songo, digantikan oleh Sunan Kalijaga yang banyak
disebut-sebut pimpinan para wali di Tanah Jawa
karena kekeramatannya yang begitu melegenda.
Gunung Tidar adalah gunung di Kota Magelang
Jawa Tengah. Gunung ini tidak dapat dipisahkan
dengan pendidikan militer. Gunung yang dalam
legenda dikenal sebagai "Pakunya tanah Jawa" itu
terletak di tengah Kota Magelang. Berada pada
ketinggian 503 meter dari permukaan laut, Gunung
Tidar memiliki sejarah dalam perjuangan bangsa.
Di Lembah Tidar itulah Akademi Militer sebagai
kawah candradimuka yang mencetak perwira
pejuang Sapta Marga berdiri pada 11 November
1957.
Asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. Ada
salah satu versi yang menyebutkan bahwa nama
itu berasal dari kata “Mati dan Modar”. Jadi
karena angkernya Gunung Tidar waktu dulu, maka
kalau ada orang mendatangi gunung tersebut
kalau tidak Mati ya Modar.
Hanya butuh waktu kurang dari 30 menit untuk
sampai di puncak Tidar. Secara umum, Gunung
Tidar memang masih cukup alami. Banyak
tanaman pinus dan tanaman buah-buahan tahunan
seperti salak hasil penghijauan era tahun 1960an
menjadikan Gunung Tidar sangat rimbun.
Beberapa saat menapaki jalanan setapak
pendakian kita akan bertemu dengan Makam
Syaikh Subakir. Konon Syaikh Subakir adalah
penakluk Gunung Tidar yang pertama kali dengan
mengalahkan para jin penunggu Gunung Tidar
tersebut. Menurut legenda (hikayat) Gunung Tidar,
Syaikh Subakir berasal dari negeri Turki yang
datang ke Gunung Tidar bersama kawannya yang
bernama Syaikh Jangkung untuk menyebarkan
agama Islam.
Tidak jauh dari Makam Syaikh Subakir, kita akan
berjumpa dengan sebuah makam yang panjangnya
mencapai 7 meter. Itulah Makam Kyai Sepanjang.
Kyai Sepanjang bukanlah sesosok alim ulama,
namun adalah nama tombak yang dibawa dan
dipergunakan oleh Syaikh Subakir mengalahkan jin
penunggu Gunung Tidar kala itu.
Situs makam terakhir yang kita jumpai sewaktu
mendaki Gunung Tidar adalah Makam Kyai Semar.
Namun menurut beberapa versi ini bukanlah
makam kyai Semar yang ada dalam pewayangan.
Tetapi Kyai Semar, jin penunggu Gunung Tidar
waktu itu. Meski demikian banyak yang percaya ini
memang makam Kyai Semar yang ada dalam
pewayangan itu. Dan mana yang benar, adalah
tinggal kita mau mempercayai yang mana.
[sunting]Paku Tanah Jawa
Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup
luas. Di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah
Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada
kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya.
Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa
Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya).
Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai
Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa
tetap tenang dan aman.
Wallahu Alam
Langganan:
Postingan (Atom)