- Istighfar dan Taubat
Termasuk sebab yang mendatang kan rizki
adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman
Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh
Alaihissalam ,
“Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah
ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia
adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan
mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan
membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-
sungai.” (QS. 71:10-12)
Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan
juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat
petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab
turunnya rizki dan hujan.”
Ada seseorang yang mengadukan kekeringan
kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata,
“Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang
lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau
menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada
lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah
agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau
menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang
kering kerontang, beliau pun juga menjawab,
“Beristighfarlah kepada Allah.”
Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang
berdatangan mengadukan berbagai persoalan,
namun anda memerintahkan mereka semua agar
beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku
mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya
Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh,
(seperti tersebut diatas, red)
Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar
dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala
dosa, karena orang yang beristighfar dengan
lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus
dia kerjakan dan hati masih senantiasa
menyukainya maka ini merupakan istighfar yang
dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan
faidah dan manfaat sebagaimana yang
diharapkan.
Kamis, 12 Maret 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar