ASSALAMU`ALAIKUM DI BLOG KAMI "BOLO MANAKIB" GONDANG-NGANJUK SEMOGA DAPAT DIAMBIL HIKMAHNYA, BERMANFAAT DAN MEMBAWA BERKAH. AMIIN...

Senin, 30 Januari 2017

KH. ABD. WAHAB HASBULLOH

Posted by Unknown On 07.06 | No comments

Mantap! Jawaban KH Wahab Chasbullah Ini Tentang Ilmu Teologi Membuat Gubernur Hindia Belanda Bungkam

Ada banyak kisah atau sejarah di negeri ini yang sepatutnya menjadi pembelajaran bagi kita semua. Salah satunya seperti percakapan antara seorang Gubernur Hindia Belanda bernamaVan Der Plas dengan seorang ulama bernama KH A Wahab Chasbullah.Sebelum masuk kepada pembicaraan inti mengenai diplomasi, terlebih dahulu sang Gubernur hendak menguji kecerdasan KH Wahab terkait ilmuTeologi. Van der Plas kemudian mengajukan satu pertanyaan yangbegitu sulit dan beranggapan bahwa KH Wahab bisa terjebak dengan pertanyaan tersebut.“Kiai, menurut Kiai lebih enak dan nyaman mana antara bernaung di bawah pohon hidup dengan bernaung di bawah pohon yang mati,”tanya Van der Plas.Kiai Wahab yang sudah lama berguru termasuk salah satunya kepada Syaikhona Kholil Bangkalan mengetahui bahwa pertanyaan yang disampaikan olehGubernur Hindia Belanda tersebut bukanlah arti harfiah, melaikan artimajazi. Ada pesan tersirat dalam pertanyaan tersebut yang sengaja digunakan untuk menjebaknya.Kiai Wahab yang matang dalam ilmu mantiq (logika Aristoteles) dan Balaghoh (susastra arab) tidak terlalu sulit untuk memahamiisi atau makna yang terkandung dalam kalimat tersebut.Menurut keilmuan Kiai Wahab, ‘pohon hidup’ yang dimaksud adalah Nabi Isa yang masih hidup hingga kini dan berada di langit. Dengan kata lain hal ini menjadi representasi agama Kristen yang jadi agamanya Hindia Belanda waktu itu. Sementara ‘pohon mati’ diartikan Nabi Muhammad yang telah wafat dan menjadi representasi agama Islam, agama mayoritas pribumi.Dengan mantap, Kiai Wahab kemudian menjawab,“Saya lebih memilih berteduh di pohon mati.”Van der Plas langsung kaget mendengarnya dan tidak menyangka bahwa Kiai Wahab bisa menjawab demikian.“Bagaimana bisa Kiai memilih berteduh di bawah pohon mati, apa argumentasinya?”“Sejam saja saya berada di bawah pohon hidup di waktu malam sudah begitu tersiksa, ada gigitan nyamuk, hawa dingin, suasana senyap, semua itu membuat saya tidak tahan. Tapi tiap malam saya berteduh di pohon mati justru begitu nikmat dan nyamannya. Lihat dalam gedung ini, itu reng-reng di atas, balok-balok, bukankah itu semua pohon mati,”jawab Kiai Wahab begitu taktisnya.


0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Blogger templates

About