ASSALAMU`ALAIKUM DI BLOG KAMI "BOLO MANAKIB" GONDANG-NGANJUK SEMOGA DAPAT DIAMBIL HIKMAHNYA, BERMANFAAT DAN MEMBAWA BERKAH. AMIIN...

Rabu, 18 November 2015

Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217

Selasa, 10 November 2015

semangat

Posted by Unknown On 08.12 | No comments


Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217

Rabu, 21 Oktober 2015

ghhggj

Posted by Unknown On 06.26 | No comments

Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217

Kamis, 15 Oktober 2015

Posted by Unknown On 21.07 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Jawahirul ma'ani

Posted by Unknown On 21.04 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Jawahirul ma'ani

Posted by Unknown On 21.04 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Jawahirul ma'ani

Posted by Unknown On 21.04 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Jawahirul ma'ani

Posted by Unknown On 21.04 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Jawahirul ma'ani

Posted by Unknown On 21.04 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.

Posted by Unknown On 21.03 | No comments
Meratapi dan menyesali masa lalu tidak akan mengubah apa pun. Bangkit dan perbaiki setiap kesalahan yang ada.
Pasujudan Agung At Taqwa Barat Pasar Gondang 081335777217

Posted by Unknown On 02.36 | No comments

Selasa, 28 Juli 2015

HALAL BI HALAL GONDANG NGANJUK

Posted by Unknown On 08.19 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk , HABIB HUSEN , HABIB HILMI & HABIB FAHMI dlm rangka HBH BOLO MANAKIB & jamaah YASIN TAHLIL NGEMPLAK bsk minggu 16 Agusts 2015 pukul 19.00 wib di lapangan ngemplak bersatu gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah......

Senin, 27 Juli 2015

Sedayu Gresik

Posted by Unknown On 18.04 | No comments
Kanjeng Sepuh merupakan tokoh asal Sidayu, Gresik, yang namanya cukup harum hingga sekarang. Tak heran bila kemudian banyak masyarakat yang menziarahi makamnya untuk berbagai tujuan. Mulai yang ingin bisnisnya lancar hingga ingin jabatannya naik. Kecamatan Sidayu hanyalah satu di antara 18 kecamatan di Kabupaten Gresik saat ini. Namun, kecamatan tersebut meninggalkan bukti-bukti sejarah kebesaran sebagai bekas sebuah kadipaten pada masa lalu. Jejak sejarah Kabupaten Gresik bisa dilihat dengan jelas di bekas Kadipaten Sedayu yang kini menjadi Kecamatan Sidayu. Berbagai peninggalan masih membekas sebagai ikon sebuah kadipaten di zaman penjajahan Belanda. Ada pintu gerbang dan pendapa keraton. Ada pula masjid dan alun-alun, serta telaga dan sumur sebagai sumber air Sedayu. Diperkirakan, situs itu berusia satu abad. Situs tersebut dibangun menjelang perpindahan Kadipaten Sedayu ke wilayah Kadipaten Jombang oleh penjajah Belanda pada sekitar 1910. Sejak berdiri pada 1675, kadipaten Sedayu dipimpin oleh sedikitnya sepuluh adipati. Adipati yang paling dikenal adalah Kanjeng Sepuh Sedayu. Meski hanya sebuah kecamatan, Sidayu rnemiliki alun-alun yang cukup luas dan bangunan-bangunan tua yang cukup megah. Itu merupakan pertanda bahwa Sedayu, atau yang sekarang lebih dikenal dengan sebutan Kecamatan Sidayu, dulu merupakan kota tua yang pernah jaya. Sebelum akhirnya menjadi bagian yang terintegrasi dengan Kabupaten Gresik, Sedayu merupakan wilayah kadipaten tersendiri pada masa pemerintahan Mataram. Istimewanya, Kadipaten Sedayu saat itu mempunyai koneksitas kewilayahan secara langsung di ba- wah kekuasaan Raja Mataram Prabu Amangkurat I dengan adipati pertama bernama Raden Kromo Widjodjo. Sejarah Kadipaten Sedayu mencatat nama harum adipati ke-8, yaitu pada waktu Kanjeng Sepuh Sedayu. Kanjeng Sepuh dianggap sebagai aulia dan pemimpin besar Kadipaten Sedayu yang layak mendapatkan penghormatan. Kiprahnya yang kritis terhadap kekuasaan Belanda atau kerajaan lain waktu itu dikenang cukup membanggakan. Di mata warga Sedayu maupun keturunannya, hingga kini nama Kanjeng Sepuh tetap harum sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat selama memerintah Sedayu pada 1816-1855. Kompleks makam Kanjeng Sepuh sendiri berada di Desa Kauman, Keca­matan Sedayu, Gresik. Di kompleks inilah makam Kyai Panembahan Haryo Soeryo Diningrat, Adipati ke-8 Kadipaten Sedayu dapat diziarahi. Selain meninggalkan Masjid, Kanjeng Sepuh juga meninggalkan situs penting yang berupa Telaga Rambit dan Sumur Dhahar. Masing-masing bertempat di Desa Purwodadi dan Golokan. Menurut cerita masyarakat Sedayu, keunikan dari keduanya adalah, pemanfaatannya sebagai air minum dan dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Sedayu, namun sumber mata airnya tidak pernah mengering dan habis walaupun pada musim kemarau. Menurut penduduk sekitar, makam Kanjeng Sepuh ramai diziarahi pada setiap malam Jumat Pahing. Para peziarah datang dari luar daerah dan pada hari itulah biasanya puncak keramaian Kota Sedayu. Tradisi ini banyak mempengaruhi mobilisasi ekonomi masyarakat Sedayu. Selain membludaknya pengunjung Pasar Pa­hing, magnet ini juga mampu menciptakan Pasar Tiban yang tentu saja menggerakkan mnda perekonomian. Yang istimewa, banyak di antara para peziarah yang mengaku cukup berhasil dalam bisnisnya setelah ziarah di makam aulia ini. Karena itu, setiap ziarah wali tidak sedikit yang menjadikan makam Kanjeng Sepuh sebagai tujuan yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. “Setiap ziarah Walisongo, rombongan kami selalu menjadi makam Kanjeng Sepuh yang tidak boleh dilewatkan,” ucap salah seorang peziarah asal Mojokerto. Tak hanya yang usaha dalam bisnis, mereka yang ingin naik jabatannya konon juga banyak yang mengaku cocok berdoa di makam ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kompleks masjid makam Kanjeng Sepuh, terdapat unsur-unsur kebudayaan pra Islam. Hal tampaknya sengaja dilakukan untuk untuk menjembatani agar kebudayaan Islam sebagai unsur yang baru dapat diterima di tengah lingkungan masyarakat yang beragama Hindu-Budha. Untuk memperingati kebesaran Kanjeng Sepuh Sedayu sebagai adipati maupun ulama, masyarakat setempat setiap tahun mengadakan haul dan istighotsah akbar di Masjid Kanjeng Sepuh Sedayu. Acara berlangsung meriah. Prosesi itu menjadi tradisi masyarakat untuk mengenang jasa adipati yang bergelar lengkap Kiai Panembahan Haryo Soeryo Di- ningrat, yang wafat pada 1856. Sementara itu, catatan (aim) K. Ridwad Ahmad dari Djawatan Penerangan RI Kecamatan Sidayu pada 25 Februari 1957 menyebut, Kanjeng Sepuh Sedayu adalah seorang ahli strategi. Banyak jasa Kanjeng Sepuh untuk menenteramkan rakyatnya sekaligus melindungi mereka dari berbagai teror selama masa penjajahan. Keberanian Kanjeng Sepuh menantang kebijakan Belanda tentang pajak juga menjadi catatan. Adipati dengan berani mengusulkan memberi nama sebuah pasar di Surabaya dengan nama Kabean, yang berarti untuk semua, dalam sebuah rapat dengan pemerintah Belanda waktu itu. Maksudnya, beliau menolak diskriminasi dan kenaikan pajak yang dikehendaki Belanda. Sebab, waktu itu Belanda punya iktikad untuk membeda-bedakan pedagang dengan maksud menaikkan pajak. Pasar tersebut saat ini dikenal dengan nama Pasar Pabean. Beliau juga dekat dengan rakyat. Diam-diam, di malam hari, beliau berkeliling ke seluruh wilayah kadipaten, yang meliputi Sedayu, Lamongan, Babat, hingga Jombang, untuk melihat keseharian dan problem masyarakatnya. Berbagal peninggalan sejarah Sedayu sebenarnya telah merldapatkan perhatian Dinas Pur- bakala Trowulan. Namun, yang terawat baru kompleks masjid dan makam. Sisa bangunan lain berupa situs, mengenai status pertanahan si- sa-sisa sejarah itu kini belum tersentuh. Salah satunya, reruntuhan asli bekas bangunan masjid di Desa Mriyunan, Sumur Dhahar di Desa Golokan, dan Telaga Rambit di Desa Purwodadi yang nampak tidak terawat. Belum lagi kondisi Sumur Dhahar yang kini menjadi tempat pembuan- gan sampah. Tidak terdapat museum atau bau harum ketika kita berkunjung ke sana, namun bukitan sampah yang kotor dan berbau menyengat. Dulu di wilayah sekitar Sedayu sering sekali terjadi banjir. Namun berkat kehebatan Kanjeng Sepuh, beliau bisa mengatur irigasi sehingga bisa menghilangkan banjir tahunan. Irigasi itu juga membuat petani di Sedayu bisa panen tiga kali dalam setahun. Di masa Kanjeng Sepuh, perdagangan di Sedayu juga maju. Dulu, orang Tionghoa cukup banyak membuka usaha di wilayah tersebut. Itu terjadi, karena Kanjeng Sepuh sangat toleran terhadap para pedagang Tionghoa tersebut. “Mereka tetap boleh berusaha, tapi, tidak boleh memelihara anjing,” tambahnya. Keberhasilan tersebut, membuat Kanjeng Sepuh diagungkan. Banyak kisah yang mengungkapkan keistimewaannya. Salah satunya dalam suatu legenda disebutkan bahwa pada waktu itu Kanjeng Sepuh mendapatkan sepuluh undangan di Surabaya dan waktunya bersamaan. “Anehnya, se­puluh orang yang mengundang itu merasa Kanjeng Sepuh hadir,” cerita seorang masyarakat setempat. • RUD subhanallah....

Beji Depok

Posted by Unknown On 17.57 | No comments
Makam/Petilasan Mbah Raden Wujud Beji merupakan bukti sejarah kehadiran tentara Islam di Depok. Selain makam Mbah Raden Wujud Beji, di dalam sebuah bangunan yang dinaungi oleh kerimbunan pohon beringin, Anda akan menemukan peninggalan beberapa jenis senjata tentara Islam Banten. Koleksi senjata tersebut tersusun rapi di samping petilasan Mbah Raden Wujud Beji. Pada dinding di dalam bangunan makam tersebut tergantung beberapa untaian kata yang berisikan nasihat yang pernah diucapkan oleh Mbah Raden Wujud Beji. Setiap tanggal 14 bulan Maulud, kompleks makam ini ramai dikunjungi oleh para peziarah dari berbagai daerah, seperti dari Banten dan Cirebon. Ritual tertentu juga masih dijalankan oleh beberapa pengunjung yang sangat percaya dengan keberkahan tempat ini. Mandi di tujuh sumur yang tersebar di daerah sekitarnya merupakan ritual khas yang dijalankan beberapa peziarah. Sumur Tujuh, yaitu sumur-sumur yang termasuk dalam tujuh sumur keramat, sebenarnya merupakan sebuah kolam mata air. Lima sumur di antaranya berada di bawah kerimbunan pohon beringin. Masyarakat sekitar mengenalnya dengan nama Sumur Tujuh, namun kuncen penjaga sumur-sumur keramat dan para peziarah menyebutnya dengan nama “Sumur Tujuh Beringin Kurung”. Mungkin semula merupakan patirthan, yang artinya dikeramatkan, yang di dekatnya pernah bermukim para ajar dan kaum pertapa. Cerita rakyat tentang cai kahuripan, air yang bersinar seperti emas, air yang dapat menyembuhkan orang sakit sampai sekarang masih dipercaya. Oleh karena itu banyak orang yang datang berkunjung ke sumur-sumur keramat itu, bahkan dari luar Depok sekalipun. Lokasi: Jalan Kemiri Muka, Desa Kramat Jaya, Kecamatan Beji

Kamis, 23 Juli 2015

dsn. Boro ds. sumberjo NGANJUK

Posted by Unknown On 17.04 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGanjuk dlm rangka BERSIH dsn BORO bsk selasa 28 juli 2015 pukul 19.00 wib di ds. Boro depok gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah....

Minggu, 19 Juli 2015

Asal Usul Reog Ponorogo Menurut cerita yang berkembang, asal usul Reog Ponorogo dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin, yaitu Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900 Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin. Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana. Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi, putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang raja. Setelah berpikir cukup keras berhari-hari, akhirnya sang prabu mendapat wahyu dari Dewi Parwati untuk membuat seni pertunjukan berupa tarian menggunakan barongan berupa reog. Reognya sendiri dibuat sangat besar dengan perlambangan cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak melambangkan sang calon permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang Prabu. Tarian reog ponorogo kala itupun langsung dipertontonkan pada sang calon permaisuri. Melihat tarian tersebut, sang calon permaisuri pu n sangat senang dan berjanji mau dinikahi sang prabu asal tarian reog tersebut dipertontonkan setiap tahun ketika memperingati hari pernikahan mereka. Sejak saat itulah reog ponorogopun lahir.

Sabtu, 11 Juli 2015

istri sholihah

Posted by Unknown On 13.57 | No comments
Yaa Rabb… Jadikanlah isteriku isteri yang taat menjalankan perintah-Mu, dan tegas meninggalkan larangan- Mu. Jadikanlah ia isteri yang taat kepadaku dalam perjalanan menggapai ridho-Mu. Jauhkanlah ia dari sifat-sifat buruk dan bejat, dari sifat ujub dan khianat, dari sifat dzhalim dan fasik, dan sifat-sifat yang mendatangkan murka-Mu. Jadikanlah ia isteri shalehah, sebaik-baik perhiasan dunia bagiku. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam mengarungi hidup dan kehidupan ini. Jadikanlah ia sahabat terbaikku dalam menuntut ilmu. Menjadi guruku. Menjadi muridku. Menjadi teman belajarku. Menjadi rekan sejawatku dalam berlomba-lomba di jalan kebaikan. Yaa Rabb… Jadikanlah aku imam bagi keluargaku. Imam yang adil dan mengajak kepada jalan yang Engkau ridhoi. Bimbinglah aku dalam memimpin. Tegurlah aku dikala lalai dari tanggung jawabku, dengan teguran Rahman dan Rahim-Mu. Jauhkanlah aku dari sifat-sifat buruk dan bejat, dzhalim dan fasik, dari sifat ujub dan khianat, dan dari segala sifat yang mendatangkan mudharat dan murka-Mu. Kuatkanlah keimananku, sebagai obor penerang bagi keluargaku dalam mengarungi gelapnya kehidupan akhir zaman ini. Bimbinglah kami Yaa Rabb… Ampunilah dosa-dosa kami sebelum dan sesudah hari pernikahan kami. Baik yang kami sadari maupun yang tidak kami sadari. Ampunilah dosa Ibu dan Bapak kami. Ampunilah dosa saudara-saudara kami. Ampunilah dosa kerabat-kerabat kami. Ampunilah dosa sahabat-sahabat kami. Ampunilah dosa guru-guru kami. Ampunilah dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Yaa Rabb… Karuniailah kami keturunan yang shaleh dan shalehah. Anak-anak yang taat menjalankan perintah-Mu dan tegas meninggalkan larangan-Mu. Anak-anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya. Karuniailah kami keturunan yang akan teguh memperjuangkan tegaknya dien-Mu di bumi ciptaan-Mu ini. Yaa, Rabb… Karuniailah kami keturunan yang menggenggam erat sunnah Rasul-Mu. Memperjuangkan kembalinya kehidupan Islam di persada bumi ini. Generasi yang siap mengorbankan segala yang ada padanya untuk mempertahankan aqidahnya, memperjuangkan al-Haq dan mengingkari al- bathil. Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa ‘adzaaban naar… Allohummaghfirlanaa bikaroomika ajma’iiin, watubuwazaqi wa’fu ‘an man yaquulu aamiiin aamiiiin aaamiiin…. Washollollohu ‘alaa sayyiidinaa Muhammad wa ‘alaa aalihi ajma’iiin Walhamdulillahi robbil ‘aalamiiin….

Jumat, 19 Juni 2015

PONDOK KREMPYANG

Posted by Unknown On 18.14 | No comments
KH IMAM GHOZALI AHMAD (wali dari kota angin Nganjuk) MASA KECIL Sejauh 23Km dari kota Nganjuk ke arah tenggara, terdapat sebuah desa bernama Watudandang Kec.Prambon, layaknya sebuah desa, Watudandang bersuasana damai dengan kehidupan warganya yang damai, diantara sekian banyak warga tersebut ada sebuah keluarga kecil yang bahagia, Bapak Ahmad adalah kepala keluarga tersebut,dan Nyai maisyaroh adalah istri baeliau, kebahagiaan keluarga ini semakin nyata ketika pada tanggal 4 Agustus 1927 M, lahir seorang bayi laki-laki yang sangat di dambakan kelahirannya, dengan harapan yang menyala, bayi itu diberi nama Muhammad Yazid. Roda waktu terus bergulir cepatdari hari berganti minggu, minggu hilang berganti bulan, dan bulan pun berganti tahun, yang akhirnya Muhammad Yazid pun semakin gesit dan lincah. Seperti layaknya anaak kecil, ia pun suka bermain dengan teman sebayanya, dikala asyik bermain, tanpa kesengajaan tangan kanannya tergores benda tajam sehingga menyebabkan luka dan akibatnya ia menderita sakit sampai berkepanjangan. Beberapa tabib telah dimintai pertolongan, namun sakit yang dideritanya belum juga berkurang. Atas kesepakatan keluarga nama Muhammad Yazid diganti Imam Ghozali. Alhamdulillah sakit Muhammad Yazid dengan nama barunya “Imam Ghozali”. Tampak kembali wajahnya Imam Ghozali yang selalu gembira dan lucu, ia pun dapat bermain lagi dengan teman sebayanya. Bahagia kembali menyelimuti dirinya, begitupun ayah bundanya yang sangat sayang padanya. Namun disaat ia larut dalam kasih sayang kedua orang tuanya, ia ahrus mengalami kenyataan pahit karena ditinggal pergi Ibundanya untuk selamanya. Betapa pilu dan sendunya, suasana kelabu merundung keluarga Bapak Ahmad, Ibu Maisyaroh berpulang ke rahmatulloh. PETUALANGAN DALAM MENGGALI ILMU Tempaan jiwa, kesabaran, ketabahan, ketekunan, keuletan, kemauan keras serta dorongan dari ayahnya mengantarkan Imam Ghozali untuk menimba ilmu agama, dan tempat pilihan untuk menngali ilmu adalah pondok Sangrahan di bawah asuhan Bapak K.H.Abdul Mu’id pada tahun 1942 M. Tanpa terasa 6 tahun sudah mondok di Sangrahan, kemudian di tahun 1947 M, meneruskan belajar di PON-PES LIRBOYO. Dengan metode pendidikan yang sistematik dan rapi serta lingkungan yang agamis membawanya untuk lebih menekuni ilmu-ilmu yang diberikan guru serta Kyainya. Ketekunan dan kedisiplinannya juga diiringi dengan melakukan riadhoh, diantaranya makan daun ketela selama satu tahun, puasa daud (sehari puasa sehari tidak) serta membaca Al- Qur’an dan Dalail tidak pernah absen. Selain itu beliau juga pernah puasa membisu selama satu minggu atas perintah dan nasihat gurunya. Disampin riadhoh beliau sering kali berziarah ke makam Ulama’ dan makam para Wali diantaranya :  K.H. Ma’ruf Kedunglo Kediri  K.H. Abu Bakar Bandar Kidul Kediri  Ke makam Batu Ampar Madura  Ke pemakaman Setonogedong Kediri setiap malam jum’at, dll. KEISTIMEWAAN – KEISTIMEWAAN YANG DIMILIKINYA Tercatat bahwa Imam Ghozali adalahseorang yang rajin dan disiplin, semua kegiatan sehari- haridilalui dengan jadwal yang dibuatnya. Setiap jam 12 malam beliau bangun untuk melakukan sholat sunnah dan menghafal Alfiah Ibnu Malik sampai subuh. Begitulah cara beliau menghafal dan mendalami Alfiah Ibnu Malik, sampai akhirnya bait demi bait yang bejumla seribu nadzom dapat di kuasainya dalam waktu 28 hari, bertepatan di bulan Romadlon. Beliau juga memiliki sifat sederhana dan tabah dalam menghadapi segala cobaan. Pada saat masih menempuh masa pendidikan beliau menderita seraangan penyakit jantung, kendati demikian semua pelajaran selalu dihafal dan difahaminya. Alkisah disaat mondok di Pon-Pes Lirboyo beliau mempunyai keistimewaan- keistimewaan tersendiri. Konon beliau pernah ditangkap NIPPON(tentara Jepang) pasalnya ada santri yang mengintip markas NIPPON yang berada di gunung Klotok dan kepergok salah satu pasukan Jepang . tanpa ambil pikir panjang santri tersebut mengambil langkah seribu menuju Pondok Lirboyo, pasukan NIPPON pun melakukan pengejaran dan pencarian di Pondok Lirboyo, sungguh tak diduga, dalam pencarian itu Imam Ghozali lah yang ditangkap dan ditahan karena mempunyai ciri-ciri yang sama(gundul), walaupun sebenarnya bukan beliau yang melakukannya, didalam tahanan ia dipaksa melakukan baris berbaris (HEIHO), karena menderita penyakit jantung beliau tak dapat menguasai dirinya dan nyaris pingsan. Untunglah datang pertolongan dari seseorang yang tidak dikenal dan orang itu memberi sejumlah gula-gula yang kemudian langsung dimakan oleh beliau, namun ketika menoleh orang tersebut menghilang, Alhamdulillah berkat rahmat Alloh SWT beberapa hari dari hari kemudian beliau dikembalikan ke Pondok Lirboyo karena dinyatakan tidak bersalah, padahal pada zaman itu bila ada orang yang tertangkap NIPPON tidak akan pulang dengan selamat. Sudah menjadi ciri khas Pondok Pesantren, diadakan pengajian kitab kuning secara klasik (Bandongan). Begitupun di Pon-Pes Lirboyo, juga mengadakan pengajian kitab kuning, diantaranya kitab “RIADUSSOLIHIN” yang diasuh oleh K.H. Marzuki Dahlan (Alm) namun sangat disayangkan, beliau waktu itu tidak mengikuti pengajian tersebut sampai khatam sebab penyakit jantung yang dideritanya semakin parah, akan tetapi semangat beliau tetap menyala, sehingga pada suatu malam beliau mengaji kitab Riadussolihin tersebut bersama K.H. Marzuki Dahlan. Ketika beliau terbangun dari tidurnya sungguh-sungguh beliau dapat menguasai apa yang apa yang terkandung didalamnya. Pada waktu beliau berada di Pondok Lirboyo, beliau pernah menjabat sebagai lurah pondok. Diawal tahun 1957,beliau bersepakat dengan rekan-rekannya memohon K.H. Marzuki Dahlan agar berkenan membacakan kitab Ihya’ Ulumuddin. Tepat tanggal 25 Januari 1957, pengajianpun digelar untuk pertama kalinya yang langsung dibacakan oleh K.H. Marzuki Dahlan. Sudah menjadi tradisi pondok Lirboyo apabila santri yang sudah tamat dan mampu untuk mengajar akan ditugaskan sebagai guru, sebagai mana juga dengan beliau. Akan tetapi beliau masih ingin memperdalam ilmu-ilmu yang dipelajarinya, hingga akhirnya memutuskan untuk pindah ke pesantren yang berada di Jampes Kediri, namun di sana beliau juga diberi tugas yang sama dan hanya bertahan selama tiga bulan lalu memutuskan untuk kembali ke Lirboyo hingga mengakhiri masa baktinya. MENUJU PELAMINAN Eksistensi manusia pasti tidak lepas dari kodrat irodatnya Alloh SWT. Begitu juga beliau yang sudah berusia tiga puluh tahun dipandang cukup dewasa hingga akhinya datanglah masa menuju jenjang pernikahan. Sebagai bakti kepada orang tuanya pada tahun 1956 beliau mempersunting Robi’ah (15 thn) putri K.H. Abdul Mu’id (Sanggrahan). Namun sungguh semangatnya masih berkobar, walaupun sudah berkeluarga beliau masih ingin meneruskan pengajian kitab Ihya’ Ulumuddin di Pon-Pes Lirboyo. Tetapi demi naluri dan kehendak mertua, beliau pulang (mengakhiri masa mondoknya) bersama khatamnya kitab tersebut. Tanggung jawab yang menghadirkan suasana yang harmonis dalam keluarga bagaikan buah karya sepasang tangan yang saling kait, saling ikat, berat sama diangkat ringan sama dijinjing. Tauladan pernikahan yang didasari dengan cinta kasih dan izin Alloh SWT, sampai akhirnya beliau dikaruniai putra-putri yang sholeh dan sholehah sebagai berikut: 1. Khozihah (wafat). 2. Taslimatuddiniyah. 3. Rodliyah. 4. Badrus Sholeh (wafat). 5. Mushinatul Haulik (wafat). 6. Zainab. 7. Rohmatul Ummah. 8. Muthmainnah (wafat). 9. M. Zainal Arifin. 10. Imamul Muttaqin. MERINTIS PERJUANGAN Awal perjuangan,beliau berada dirumah mertua. Disana sudah berdiri sebuah masjid dan satu komplek pondok namun belum ada penghuninya sama sekali. Kurang lebih tiga bulan kemudian beliau mendirikan madrasah dan berhasil menghimpun 35 anak, setelah kira-kira setahun kemudian, seorang santri dari Cirebon yang semula mondok di Lirboyo pindah ke tempat beliau.Dengan berpacunya sumbu zaman bertambah pula santri beliau, hingga pada tahun 1967 sudah berjumlah 175 santri dari 90 anak yang mukim dan 85 anak yang nduduk (tidak mukim) Seperti perjuangan Rosululloh dalam menegakkan agama Islam, beliau juga menemui banyak cobaan dan rintangan. Akhirnya atas petunjuk dan perintah gurunya, pada tahun 1967 beliau pindah ke desa Tanjungtani yang terletak 1 Km sebelah timur desa Sangrahan. Kepindahan tersebut diikuti 145 santri(60 santri yang mondok 85 santri yang nduduk) sekaligus tempat diberi nama “TEGALREJO”. Dalam menjalani kehidupan di tempat baru, keadaan beliau sangat memprihatinkan, namun beliau tetap tabah dan bersabar, berkat ketabahan dan kesabaran beliau, lambat laun pondok pesantren pun semakin berkembang, yang semula ladang pertanian(Tegalan), hingga menjadi kota santri yang ramai(Rejo). Ibarat pepatah kata “Sehelai Benang Lama-Lama Menjadi Kain”, begitulah gambaran kehidupan beliau dari penderitaan dan kesengsaraan akhirnya ditemui pula kebahagiaan. Kebahagiaan itu semakin terasa dikala beliau menikahkan putri beliau yang pertama pada tahun 1975 dan di tahun 1976 beliau beliau mendapatkan panggilan untuk menunaikan ibadah haji serta ziaroh ke makam Rosululloh SAW. Dilain waktu ketika tidur, beliau mendapat kabar bahwa pondok Tegalrejo akan dijadikan tempat sidang Majelis Ulama’ seluruh Indonesia yang dipimpin oleh almarhum K.H. Abdul Wahab (Jombang). Beberapa hari kemudian beliau mendapat kabar bahwa pondok Tegalrejo akan dijadikan tempat sidang Majelis Ulama’ Se Jawa Timur(tahun 1980). Beliau bersyukur ke hadirat Alloh SWT, karena kabar yang beliau terima menjadi kenyataan.

Rabu, 10 Juni 2015

YPI AN NAHDLOH GONDANG NGANJUK

Posted by Unknown On 21.41 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015 jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI ) gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...

Minggu, 07 Juni 2015

Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015 jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI ) gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015 jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI ) gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...

Posted by Unknown On 16.03 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK dan YPI AN NAHDLOH .....kamis 11 juni 2015 jam. 19.00 wib di YPI AN NAHDLOH / SDI plus GONDANG LOR ( UST. ZUMRONI ) gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...

Senin, 01 Juni 2015

Masjid Senggowar Gondang Nganjuk

Posted by Unknown On 15.44 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK , HABIB HUSEN , Habib HILMI & MAJLIS ROSO dlm rangka haflah paud .....minggu 07 juni 2015 jam. 19.00 wib di MASJID FATHUL HUDA Senggowar gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...

Kamis, 21 Mei 2015

Kec. Brebek : Makam Wali Ketaq

Posted by Unknown On 17.52 | No comments
MAKAM WALI KETAQ Banyaknya peziarah yang datang berziarah ke Makam Ketaq-tempat dimakamkanya Almarhum Tuan Guru Haji Lalu Muhammad Sholeh atau Tuan Guru Lopan yang mengajukan permintaan untuk diberikan semacam kenang-kenangan atas perziarahannya ke makam beliau menyebabkan pihak keluarga almarhum berpikiran bahwa yang paling tepat untuk kenang- kenangan tersebut adalah tulisan yang berisikan kiprah kehidupan beliu sebagai seorang Ulama’sekaligus seorang tokoh sosial kemasyarakat di Pulau Lombok dengan berbagai aktivitas. Lebih-lebih para peziarah yang datang dari luar daerah seperti dari Banjarmasin, Banyuwangi, Banten, Jakarta dan daerah lainnya. Di harapkan tulisan ini juga berfungsi sebagai upaya mengenang dan melestarikan jasa-jasa beliau hingga dapat dijadikan suri tauladan akan ketulusan, keikhlasan, dan ketidakpamrihan beliau dalam berdakwah menyuburkan pelaksanakan syariat Islam dikalangan para penganutnya. Perlu kita ketahui bahwa kiprah beliau bukan semata di bidang agama ( Islam ) tapi yang tak kalah pentingnya berbarengan dengan itu adalah upaya dibidang kesejahteraan sosial masyarakat Sasak dengan membangun mbung-mbung (dam/ bendungan) yang berskala kecil maupun cukup besar (Ukuran swadaya masyarakt kewtika itu) disamping juga merintis Pembuatan Jalan dan Jembatan, melakukan Penghijauan diberbagai kebun-kebun milik rakyat maupun kawasan hutan di Pulau Lombok.

Rabu, 25 Maret 2015

BEA SISWA : KYAI MOJO

Posted by Unknown On 20.37 | No comments
Makam Kyai Mojo terletak di perbukitan di Desa Wulauan, Kecamatan Tolimambot, Minahasa, Sulawesi Utara, hanya beberapa menit setelah melewati Kampung Jawa Tondano, atau kampung “Jaton”, perkampungan berpenghuni lebih dari 1800 jiwa keturunan pengikut Pangeran Diponegoro yang dibuang ke Tondano pada 1929, serta keturunan pejuang lainnya yang dibuang Belanda ke Kampung Jaton ini. Kyai Mojo adalah penasehat spiritual Pangeran Diponegoro yang mengobarkan Perang Jawa melawan pasukan kolonial Belanda pada 1825 – 1830. Kompleks Makam Kyai Mojo ini jauh lebih baik lokasi dan suasananya ketimbang Kompleks Makam Pangeran Diponegoro yang relatif sempit dan berada di tengah keramaian kota Makassar. Ketika tiba pintu pagar Makam Kyai Mojo terkunci, dan karena terlalu lama menunggu, kami masuk melalui bawah pagar. Jika saja dipajang di pintu pagar nomor telepon penjaga maka kami tidak perlu kerepotan. Sangat sayang jika harus putar badan setelah jauh-jauh ke sana, seperti orang di mobil lain yang langsung pergi setelah melihat pintu pagar makam terkunci. Ada tengara yang dipahat di dinding tembok kiri pintu gerbang, yang menunjukkan pemugaran kompleks Makam Kyai Mojo diresmikan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio pada 1981. Untuk sampai ke Makam Kyai Mojo, ada beberapa undakan lagi di sebelah kanan area puncak undakan pertama yang terlihat rapi dan bersih, diteduhi rimbun dedaunan dan dihiasi rerumputan hijau. Undakan menuju ke puncak bukit dimana Makam Kyai Mojo berada, dengan papan nama serta penjelasan singkat tentang Makam Kyai Mojo serta papan nama Pahlawan Nasional KH Ahmad Rifa’i. Undakan ini berjarak 100 meter dari tepi jalan dimana pintu pagar pertama berada. Beruntung bahwa pintu pagar kedua di undakan ini tidak terkunci. Papan nama di Makam Kyai Mojo itu menceritakan bahwa rombongan Kyai Mojo yang tiba di Tondano pada akhir tahun 1929 itu berjumlah 63 orang, dan semuanya laki- laki. Mereka kemudian menikah dengan wanita Minahasa, diantaranya bermarga Supit, Sahelangi, Tombokan, Rondonuwu, Karinda, Ratulangi, Rumbajan, Malonda, Tombuku, Kotabunan, dan Tumbelaka, dan kemudian beranak pinak di Kampung Jaton di Tondano itu. Papan itu juga menyebutkan bahwa Kyai Mojo, yang nama aslinya adalah Kyai Muslim Muhammad Halifah, lahir pada 1764 dan wafat pada 20 Desember 1849. Kampung Jawa Tondano adalah merupakan komunitas yang sebagian besar penduduknya beragama Islam, di tengah mayoritas penduduk Tondano yang beragama Kristen, namun mereka hidup berdampingan dengan baik.

Selasa, 24 Maret 2015

Majlis Rosho : SYEIKH Bela Belu

Posted by Unknown On 21.08 | No comments
Babad Demak menyebutkan bahwa setelah Majapahit runtuh karena serangan Demak, banyak putra-putri keturunan Brawijaya yang mengungsi menyelamatkan diri. Salah satunya ialah Raden Dhandhun, putra Prabu Brawijaya dari selir. Dalam usia yang masih terbilang muda, Raden Dhandhun terpisah dari keluarganya, keluar masuk hutan, mendaki gunung, menuruni jurang, terlunta-lunta tak jelas arah tujuannya. Hingga pada suatu ketika Raden Dhandhun tiba di Desa Mancingan, Yogyakarta. Pada waktu itu, di Mancingan ada seorang pendeta Budha (Hindu?) yang sangat mumpuni ilmu agamanya dan bernama Kyai Selaening. Oleh sang pendeta, Raden Dhandhun diganti namanya menjadi Kyai Bela-belu untuk keperluan penyamaran identitas. Beliau diperintahkan untuk ke puncak gunung sebelah barat Gunung Sentana yaitu setelah Gunung Bantheng. Kyai Bela Belu ini sejak tiba sudah terlihat kalau ia rajin melakukan tapa. Ia biasa tidak tidur hingga tiga sampai empat hari. Tetapi, Raden Dhandhun tidak kuat menahan lapar, sebentar-sebentar ia harus makan. Sebab, tiap hari ia biasa makan tiga sampai empat kali. Kesukaannya adalah nasi ayam liwet yaitu nasi yang dimasak menggunakan santan kelapa dan dalamnya diisi dengan daging ayam. Karenanya, kemudian Kyai Selaening meminta Raden Dhandhun untuk mencuci beras di Sungai Beji, sebelah utara Parangendhog, kira-kira 5 km dari Gunung Bantheng. Dengan cara seperti itu nafsu makannya dapat dikurangi menjadi sekali dalam sehari. Saking gemarnya melakukan ulah batin, Kyai Bela Belu pun kemudian memperoleh kelebihan yang bisa digunakan untuk menolong warga desa sekitarnya. Karena itu, sampai makamnya saja hingga kini masih dianggap keramat. Setelah Kyai Selaening masuk Islam, Kyai Bela Belu juga ikut pula masuk Islam. Oleh Syekh Maulana, Kyai Bela Belu diberikan sebutan sebagai Syekh yang berarti sang guru, meskipun beliau adalah seorang putra raja. Babad tidak menyebutkan apakah Kyai Bela Belu itu menikah atau tidak. Sebab tidak ada orang yang mengaku sebagai keturunannya Syekh Bela Belu. Bahkan setelah wafat pun tidak ada yang tahu dimana makam beliau yang sesungguhnya. Tetapi yang pasti, makamnya terdapat di sebelah barat Gunung Sentana. Letak makam Syekh Bela Belu baru ditetapkan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IV sewaktu ia berkuasa. Seperti yang disebutkan oleh R. Ng. Djadjalana dalam Bab Pesanggrahan Parangtritis tahun 1933. Disebutkan sekitar tahun 1830 di Grogol (sebelah utara Parangtritis) ada seorang sesepuh desa yang juga menjabat sebagai Demang Pemajegan (Pemaosan) yang masih merupakan keturunan dari Kyai Selaening dan sering melakukan tapa. Pada suatu malam tatkala Demang Pemajegan pergi ke Segara Kidul (Laut Selatan), ia melihat cahaya rembulan yang tampak dari balik Gunung Sentana dan jatuh di Gunung Bantheng. Di lain hari lagi, ia melihat cahaya seperti tugu yang terus amblas di Gunung Bantheng. Kejadian ini dialami berkali-kali. Kemudian Lama-lama tempat jatuhnya cahaya di Gunung Bantheng ini ditandainya dengan tanda dari kayu. Kejadian ini kemudian diceritakannya kepada Sri Sultan Hamengkubuwono IV sekalian memohon izin untuk menggali dasar dari patok makam, siapa tahu diketemukan benda-benda yang aneh. Setelah disetujui, dilakukanlah penggalian. Pada saat itu ditemukan obyek berupa empat buah batu hitam yang berjejeran, dua di utara dan dua di selatan. Seperti makam yang berdampingan tetapi tanpa nisan yang membedakannya. Di dekatnya ditemukan sebuah lempengan batu hitam bergambar ilir (semacam kipas dari anyaman bamboo) dan iyan (semacam tampah yang juga terbuat dari anyaman bamboo). Dimana iyan dan ilir adalah alat untuk mendinginkan nasi, yakni setelah nasi diler di tampah barulah dikipasi dengan kipas tadi. Kejadian atas temuan inipun kemudian diberitahukan kepada Sri Sultan. Dan dilihat dari diketemukannya gambar ilir dan iyan, Sri Sultan pun kemudian menetapkan bahwa kuburan itu adalah makamnya Syeh Bela Belu. Sedangkan yang di sebelahnya adalah makam adiknya Kyai Dami (Gagang) Aking, yang juga terkenal akan tapa tanpa henti hingga lupa akan makan dan minum. Karena kesungguhan Syekh Bela Belu dan juga Kyai Gagang Aking dalam melakukan tapa, maka keduanya kemudian bisa mencapai apa yang dicita-citakan, yaitu pencerahan. Kemudian atas perintah Sri Sultan pulalah makam di Gunung Bantheng ini kemudian dicungkup kayu jati. Bagian luarnya dilapisi menggunakan batu hitam dan atasnya dilangse. Kini, makam dijaga oleh abdi dalem keraton yang juga adalah penjaga makam dari Syekh Maulana. Selain kisah di atas, Syekh Bela Belu serta adiknya Syekh Dami Aking juga diyakini sebagai murid dari Sunan Kalijaga, yang diperintahkan untuk melakukan tapa di sebuah tempat yang kemudian dikenal sebagai Pertapaan Lemah Putih, yang sangat melegenda di daerah Nganjuk, Jawa Timur.

Senin, 23 Maret 2015

Kisah Memilukan

Posted by Unknown On 23.22 | No comments
Memilukan, Penyesalan Seorang Ibu Dua puluh tahun yang lalu saya melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Sam, suamiku, memberinya nama Eric. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Saya berniat memberikannya kepada orang lain saja untuk dijadikan budak atau pelayan. Namun Sam mencegah niat buruk itu. Akhirnya terpaksa saya membesarkannya juga. Di tahun kedua setelah Eric dilahirkan saya pun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Saya menamainya Angelica. Saya sangat menyayangi Angelica, demikian juga Sam. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan dan membelikannya pakaian anak- anak yang indah-indah. Namun tidak demikian halnya dengan Eric. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Sam berniat membelikannya, namun saya selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Sam selalu menuruti perkataan saya. Saat usia Angelica 2 tahun Sam meninggal dunia. Eric sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya saya mengambil tindakan yang akan membuat saya menyesal seumur hidup. Saya pergi meninggalkan kampung kelahiran saya beserta Angelica. Eric yang sedang tertidur lelap saya tinggalkan begitu saja. Kemudian saya tinggal di sebuah gubuk setelah rumah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.. telah berlalu sejak kejadian itu. Saya telah menikah kembali dengan Brad, seorang pria dewasa. Usia Pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Brad, sifat-sifat buruk saya yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang. Angelica telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkan dia di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Eric dan tidak ada lagi yang mengingatnya. Sampai suatu malam. Malam di mana saya bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arah saya. Sambil tersenyum ia berkata, “Tante, Tante kenal mama saya? Saya lindu cekali pada Mommy!” Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun saya menahannya, “Tunggu…, sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?” “Nama saya Elic, Tante.” “Eric? Eric… Ya Tuhan! Kau benar-benar Eric?” Saya langsung tersentak dan bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpa diri saya saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu seperti sebuah film yang diputar dikepala saya. Baru sekarang saya menyadari betapa jahatnya perbuatan saya dulu.Rasanya seperti mau mati saja saat itu. Ya, saya harus mati…, mati…, mati… Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Eric melintas kembali di pikiran saya. Ya Eric, Mommy akan menjemputmu Eric… Sore itu saya memarkir mobil biru saya di samping sebuah gubuk, dan Brad dengan pandangan heran menatap saya dari samping. “Mary, apa yang sebenarnya terjadi?” “Oh, Brad, kau pasti akan membenciku setelah saya menceritakan hal yang telah saya lakukan dulu.” tTpi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak… Ternyata Tuhan sungguh baik kepada saya. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangis saya reda, saya keluar dari mobil diikuti oleh Brad dari belakang. Mata saya menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter dari hadapan saya. Saya mulai teringat betapa gubuk itu pernah saya tinggali beberapa bulan lamanya dan Eric..Eric… Saya meninggalkan Eric di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih saya berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali… Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mata saya mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu. Namun saya tidak menemukan siapapun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Saya mengambil seraya mengamatinya dengan seksama… Mata mulai berkaca-kaca, saya mengenali potongan kain tersebut sebagai bekas baju butut yang dulu dikenakan Eric sehari-harinya… Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, saya pun keluar dari ruangan itu…. Air mata saya mengalir dengan deras. Saat itu saya hanya diam saja. Sesaat kemudian saya dan Brad mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, saya melihat seseorang di belakang mobil kami. Saya sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor. Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali saya tersentak kaget manakala ia tiba- tiba menegur saya dengan suaranya yang parau. “Heii…! Siapa kamu?! Mau apa kau kemari?!” Dengan memberanikan diri, saya pun bertanya, “Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Eric yang dulu tinggal di sini?” Ia menjawab, “Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya disini, Eric terus menunggu ibunya dan memanggil, ‘Mommy…, mommy!’ Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan dan mengajaknya tinggal bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Eric meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu…” Saya pun membaca tulisan di kertas itu… “Mommy, mengapa Mommy tidak pernah kembali lagi…? Mommy marah sama Eric, ya? Mom, biarlah Eric yang pergi saja, tapi Mommy harus berjanji kalau Mommy tidak akan marah lagi sama Eric. Bye, Mom…” Saya menjerit histeris membaca surat itu. “Bu, tolong katakan… katakan di mana ia sekarang? Saya berjanji akan meyayanginya sekarang! Saya tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!” Brad memeluk tubuh saya yang bergetar keras. “Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Eric telah meninggal dunia. Ia meninggal di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mommy-nya datang, Mommy-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana… Ia hanya berharap dapat melihat Mommy-nya dari belakang gubuk ini… Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya di sana.” Saya kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi. – kisah nyata dari Irlandia utara Jika Anda tersentuh dengan cerita di atas, tolong “share” cerita ini ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada cerita di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih. ( Sumber : diradja.wordpress.com )

UMROH GRATIS : SUNAN Muria

Posted by Unknown On 22.59 | No comments
Bahwa Sunan Muria itu adalah wali yang sakti, kuat fisiknya dapat dibuktikan dengan letak padepokannya yang terletak di atas gunung. Menuju ke makam Sunan Muria pun perlu tenaga ekstra karena berada diatas bukit yang tinggi. Bayangkanlah, jika sunan Muria dan isterinya atau dengan muridnya setiap hari harus naik turun guna menyebarkan agama Islam kepada penduduk setempat, atau berdakwah kepada para nelayan dan pelaut serta para pedagang. Hal itu tidak dapat dilakukannya tanpa adanya fisik yang kuat. Soalnya menunggang kuda tidak mungkin dapat dilakukan untuk mencapai tempat tinggal Sunan Muria. Harus dengan jalan kaki. Itu berarti Sunan Muria memiliki kesaktian yang tinggi, demikian pula dengan murid-muridnya. Bukti bahwa Sunan Muria adalah guru yang sakti mandraguna dapat ditemukan dalam kisah perkawinan dengan Dewi Roroyono. Dewi Roroyono adalah puteri Sunan Ngerang, yaitu seorang ulama yang disegani masyarakat karena ketinggian ilmunya, tempat tinggalnya di Juana. Demikian saktinya Sunan Ngerang ini sehingga Sunan Muria dan Sunan Kudus sampai-sampai berguru kepada beliau. Pada suatu hari Sunan Ngerang mengadakan syukuran atas usia Dewi Roroyono yang genap 20 tahun. Murid- muridnya diundang semua. Seperti : Sunan Muria, Sunan Kudus, Adipati Pathak Warak, Kapa dan Adiknya Gentiri. Tetangga dekat jua diundang, demikian pula snak kadang yang dari jauh. Setelah tamu berkumpul Dewi Roroyono dan adiknya Dewi Roro Pujiwati keluar menghidangkan makanan dan minuman. Keduanya adalah dara-dara yang cantik jelita. Terutama Dewi Roroyono yang telah berusia 20 tahun, bagaikan bunga yang sedang mekar-mekarnya. Bagi Sunan Kudus dan Sunan Muria yang sudah berbekal ilmu agama dapat menahan pandangan matanya sehingga tidak terseret oleh godaan setan. Tapi seorang murid Sunan Ngerang yang lain yaitu Adipati Pathak Warak memandang Dewi Roroyono dengan mata tidak berkedip melihat kecantikan gadis itu. Sewaktu menjadi cantrik atau murid Sunan Ngerang, yaitu ketika Pthak Warak belum menjadi seorang Adipati, Roroyono masih kecil, belum nampak benar kecantikannya yang mempesona, sekarang gadis itu benar- benar membuat Adipati Pathak Warak tergila-gila. Sepasang matanya hampir melotot memandangi gadis itu terus menerus. Karena dibakar api asmara yang menggelora, Pathak Warak tidak tahan lagi. Dia menggoda Roroyono dengan ucapan- ucapan yang tidak pantas. Lebih-lebih setelah lelaki itu bertindak kurang ajar. Tentu saja Roroyono merasa malu sekali, lebih-lebih ketiak lelaki itu berlaku kurang ajar dengan memegangi bagian-bagian tubuhnya yang tak pantas disentuh. Si gadis naik pitam, nampan berisi minuman yang dibawanya sengaja ditumpahkan ke pakaian sang adipati. Pathak Warak menyumpah-nyumpah, hatinya marah sekali diperlakukan seperti itu. Apalagi dilihatnya para tamu undangan menertawakan kekonyolan itu, diapun semakin malu. Hampir saja Roroyono ditamparnya kalau tidak ingat bahwa gadis itu adalah puteri gurunya. Roroyono masuk kedalam kamarnya, gadis itu menangis sejadi-jadinya karena dipermalukan oleh Pathak Warak. Malam hari tamu-tamu dari dekat sudah pulang ketempatnya masing-masing. Tamu dari jauh terpaksa menginap di rumah Sunan Ngerang, termasuk Pathak Warak dan Sunan Muria. Namun hingga lewat tengah malam Pathak Warak belum dapat memejamkan matanya. Pathak Warak kemudian bangkit dari tidurnya. Mengendap-ngendap ke kamar Roroyono. Gadis itu diserepnya sehingga tidak sadarkan diri, kemudian melalui genteng Pathak Warak masuk dan membawa lari gadis itu melalui jendela. Dewi Roroyono dibaw alari ke Mandalika, wilayah Keling atau Kediri. Setelah Sunan Ngerang mengetahui bahwa puterinya diculik oleh Pathak Warak, maka beliau berikrar siapa saja yang berhasil membawa puterinya kembali ke ngerang akan dijodohkan dengan puterinya itu dan bila perempuan akan dijadikan saudara Dewi Roroyono. Tak ada yang menyatakan kesanggupannya. Karena semua orang telah maklum akan kehebatan dan kekejaman Pathak Warak. Hanya Sunan Muria yang bersedia memnuhi harapan Sunan Ngerang. Saya akan berusaha mengambil Diajeng Dewi Roroyono dari tangan Pathak Warak, kata Sunan Muria. Tetapi ditengah perjalan Sunan Muria bertemu dengan Kapa dan Gentiri, adik seperguruan yang lebih dulu pulang sebelum acara syukuran berakhir. Kedua orang itu merasa heran melihat Sunan Muria berlari cepat menuju arah daerah Keling. Mengapa kakang tampak tergesa-gesa? Tanya Kapa. Sunan Muria lalu menceritakan penculikan Dewi Roroyono yang dilakukan oleh Pathak Warak. Kapa dan Gentiri sangat menghormati Sunan Muria sebagai saudara seperguruan yang lebih tua. Keduanya lantas menyatakan diri untuk membantu Sunan Muria merebut kembali Dewi Roroyono. Kakang sebaiknya pulang ke Padepokan Gunung Muria. Murid-murid kakang sangat membutuhkan bimbingan. Biarlah kami berusaha merebut diajeng Dewi Roroyono kembali. Kalau berhasil kakang tetap berhak mengawininya, kami hanya sekedar membantu, kata kapa. Aku masih sanggup untuk merebutnya sendiri, ujar Sunan Muria. Itu benar, tapi membimbing orang memperdalam agama Islam lebih penting, percayalah pada kami. Kami pasti sanggup merebutnya kembali, kata kapa ngotot. Sunan Muria akhirnya meluluskan permintaan adik seperguruannya itu. Rasanya tidak enak menolak seseorang yang hendak berbuat baik. Lagi pula ia harus menengok para santrinya di padepokan Gunung Muria. Untuk merebut Dewi Roroyono dari tangan Pathak Warak, Kapa dan Gentiri ternyata minta bantuan seorang Wiku Lodhang Datuk di pulau Sprapat yang dikenal sebagai tokoh sakti yang jarang tandingannya. Usaha itu berhasil. Dewi Roroyono dikembalikan ke Ngerang. Hari berikutnya Sunan Muria hendak ke Ngerang. Ingin mengetahui perkembangan usaha Kapa dan Gentiri. Ditengah jalan beliau bertemu dengan Adipati Pathak Warak. Hai Pathak Warak berhenti kau, bentak Sunan Muria. Pathak Warak yang sedang naik kuda terpaksa berhenti karena Sunan Muria menghadang didepannya. Minggir!! Jangan menghalangi Jalanku, hardik Pathak Warak. Boleh, asal kau kembalikan Dewi Roroyono ! Goblok!! Dewi Roroyono sudah dibawa Kapa dan Gentiri!! Kini aku hendak mengejar mereka!! Umpat Pathak Warak. Untuk apa kau mengejar mereka? Merebutnya kembali! Jawab Pathak Warak dengan sengit. Kalau begitu langkahi dulu mayatku, Dewi Roroyono telah dijodohkan denganku, ujar Sunan Muria sambil pasang kuda-kuda. Tanpa basa basi Pathak Warak melompat dari punggung kuda. Dia merangkak ke arah Sunan Muria dengan jurus-jurus cakar harimau. Tapi dia bukan tandingan putera Sunan Kalijaga yang memiliki segudang kesaktian. Hanya dalam beberapa kali gebrakan, Pathak Warak telah jatuh atau roboh di tanah dalam keadaan fatal. Seluruh kesaktiannya lenyap dan ia menjadi lumpuh, tak mampu untuk bangkit berdiri apalagi berjalan. Sunan Muria kemudian meneruskan perjalanan ke Juana. Kedatangannya disambut gembira oleh Sunan Ngerang. Karena Kapa dan entiri telah bercerita jujur bahwa mereka sendirilah yang memaksa mengambil alih tugas Sunan Muria mencari Dewi Roroyono, maka Sunan Ngerang pada akhirnya menjodohkan Dewi Roroyono dengan Sunan Muria. Upacara pernikahan pun segera dilaksanakan. Kapa dan Gentiri yang berjasa besar itu diberi hadiah tanah di desa Buntar. Dengan hadiah itu keduanya sudah menjadi orang kaya yang hidupnya serba berkecukupan. Sedang Sunan Muria memboyong isterinya ke Padepokan Gunung Muria. Mereka hidup Bahagia, karena merupakan pasangan yang ideal. Tidak demikian halnya dengan Kapa dan Gentiri. Sewaktu membawa Dewi Roroyono dari keling ke Ngerang agaknya mereka terlanjur terpesona oleh kecantikan wanita jelita itu. Siang malam mereka tidak bisa tidur. Wajah wanita itu senantiasa terbayang. Namun karena wanita itu sudah diperisteri kakak seperguruannya mereka tak dapat berbuat apa-apa lagi. Hanya penyesalan yang menghujam didada. Mengapa mereka dulu terburu-buru menawarkan jasa baiknya. Betapa enaknya Sunan Muria, tanpa bersusah payah sekarang menikmati kebahagiaan bersama gadis yang mereka dambakan. Inilah hikmah ajaran agama agar lelaki diharuskan menahan pandangan matanya dan menjaga kehotmatan (kemaluan) mereka. Andaikata Kapa dan Gentiri tidak memandang terus menerus kearah wajah dan tubuh Dewi Roroyono yang indah itu pasti mereka tidak akan terpesona dan tidak terjerat oleh iblis yang memasang perangkap pada pandangan mereka. Kini Kapa dan Gentiri benar-benar telah dirasuki iblis. Mereka bertekad hendak merebut Dewi Roroyono dari tangan Sunan Muria. Mereka telah sepakat untuk menjadikan wanita itu sebagai isteri bersama secara bergiliran. Sungguh keji rencana mereka. Gentiri berangkat lebih dahulu ke Gunung Muria. Namun ketika ia hendak melaksanakan niatnya dipergoki oleh murid Sunan Muria, terjadilah pertempuran dahsyat. Apalagi ketika Sunan Muria keluar menghadapi Gentiri, suasana menjadi semakin panas. Akhirnya gentiri tewas menemui ajalnya di puncak Gunung Muria. Kematian Gentiri cepat tersebar ke berbagai daerah. Tapi tidak membuat surut niat Kapa. Kapa cukup cerdik. Dia datang ke gunung Muria secara diam-diam dimalam hari. Tak seorangpun yang mengetahuinya. Kebetulan pada saat itu Sunan Muria dan beberapa murid pilihannya sedang bepergian ke Demak Bintoro. Kapa menyerep murid-murid Sunan Muria yang berilmu rendah, yang ditugaskan menjaga Dewi Roroyono. Kemudian yang dengan mudahnya Kapa menculik dan membawa wanita impiannya itu ke pulau sprapat. Pada saat yang sama, sepulangnya dari Demak Bintoro. Sunan Muria bermaksud mengadakan kunjungan kepada Wiku Lodhang Datuk di pulau Sprapat. Ini biasanya dilakukannya bersahabat dengan pemeluk agama lain bukanlah suatu dosa. Terlebih sang Wiku itu pernah meneolongnya merebut Dewi Roroyono dari Pathak Warak. Seperti ajaran Sunan Kalijaga yang mampu hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain dalam suatu negeri. Lalu ditunjukkan akhlak Islam yang mulia dan agung. Bukannya berdebat tentang perbedaan agama itu sendiri. Dengan menerapkan ajaran-ajaran akhlak yang mulia itu nyatanya banyak pemeluk agama lain yang pada akhirnya tertarik dan masuk Islam secara sukarela. Ternyata, kedatangan Kapa ke pulau Sparapat itu tidak disambut baik oleh Wiku Lodhang Datuk. Memalukan! Benar-benar nista perbuatanmu itu! Cepat kembalikan isteri kakang seperguruanmu sendiri itu! Hardik Wiku Lodhang Datuk dengan marah. Bapa Guru ini bagaiman, bukakah aku ini muridmu? Mengapa tidak kau bela? Protes Kapa. Sampai matipun aku takkan sudi membela kebejatan budi pekerti walau pelakunya itu muridku sendiri ! Perdebatan antara guru dengan murid itu berlangsung lama. Tanpa mereka sadari Sunan Muria sudah sampai ditempat itu. Betapa terkejutnya Sunan Muria melihat isterinya sedang tergolek ditanah dalam keadaan terikat kaki dan tangannya. Sementara Kapa dilihatnya sedang adu mulut dengan gurunya yaitu Wiku Lodhang Datuk. Begitu mengetahui kedatangan Sunan Muria, Kapa Langsung melancarkan serangan dengan jurus-jurus maut. Wiku Lodhang Datuk menjauh, melangkah menuju Dewi Roroyono untuk membebaskan belenggu yang dilakukan Kapa. Bersamaan dengan selesainya sang Wiku membuka tali yang mengikat tubuh Dewi Roroyono. Tiba-tiba terdengar jeritan keras dari mulut Kapa. Ternyata serangan dengan pengerahan aji kesaktian yang dilakukan Kapa berbalik menghantam dirinya sendiri. Itulah ilmu yang dimiliki Sunan Muria. Mampu membalikkan serangan lawan. Karena Kapa menggunakan aji pamungkas yaitu puncak kesaktian yang dimilikinya maka ilmu itu akhirnya merenggut nyawanya sendiri. Maafkan saya tuan Wiku….,ujar Sunan Muria agak menyesal. Tidak mengapa. Menyesal aku turut memberikan ilmu kepadanya. Ternyata ilmu itu digunakan untuk jalan kejahatan, gumam Sang Wiku. Bagaimanapun Kapa adalah muridnya, pantaslah kalau dia menguburkannya secara layak. Pada akhirnya Dewi Roroyono dan Sunan Muria kembali ke Padepokan dan hidup bahagia.

Minggu, 22 Maret 2015

Sayyidina Ali Zainal Abidin, Waliyullah yang Senantiasa Bersujud Ia adalah cicit Rasulullah SAW yang selamat dari pembantaian dalam tragedi Karbala. Setelah dewasa ia menjadi wali yang setiap saat bersujud kepada Allah SWT. Setelah dua cucu tersayang Rasulullah SAW, yaitu Hasan dan Husien, wafat, sementara sisa- sisa keturunan beliau yang lain terbunuh di padang Karbala, yang masih hidup ialah Ali Zainal Abidin, satu-satunya putra Sayyidina Husien bin Ali bin Abi Thalib. Cicit Rasulullah SAW ini lahir di Madinah pada 33 H / 613 M. sementara riwayat lain mengungkapkan ia lahir pada 38 H / 618 M. ketika pecah Tragedi Karbala pada abad ke-6 H (abad ke-12 M), ia baru berusia 11 tahun. Termasuk generasi tabi`in, Ali Zainal Abidin banyak meriwayatkan hadits dari ayahnya, Husien dan pamannya, Hasan, juga dari para Sahabat, seperti Jabir, Ibnu Abbas, Al-Musawir bin Makhramah, Abu Hurairah, Shafiyah, Aisyah, Ummu Kultsum, dan para istri Rasulullah SAW yang lazin disebut ummahatul mukminin , ibunda kaum Muslimin. Ketika ayahandanya, Sayyidina Husien, berjuang melawan prajurit Khalifah Yazid bin Muawiyah, ia tengah sakit dan berada di dalam kemah bersama kaum wanita. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri ketika semua anggota keluarganya berguguran mati syahid sehingga kenangan getir tak pernah lepas dari benaknya. Ia bahkan menyaksikan bagaimana ayahandanya dipancung. Setelah perang usai, sisa anggota keluarga Sayyidina Husien yang masih hidup ditawan di Kufah, Irak. Bahkan Ali Zainal Abidin yang ketika masih berusia 11 tahun, hampir saja dibunuh. Tetapi nyawanya selamat, berkat kegigihan Sayyidah Zainab, bibinya, yang memeluknya dengan erat dan mencegah para prajurit mendekat. Tak lama kemudia para tawanan dipindah ke Damaskus, Syria, dipertemukan dengan Khalifah Yazid bin Muawiyah, tapi kemudian dibebaskan, bahkan diantar pulang ke Madinah. Di Madinah itulah Ali Zainal Abidin tumbuh dewasa sebagai seorang yang sangat alim, ia tekun beribadah. Sementara ketinggian ilmu agamanya menjadikannya sebagai rujukan para ulama, terutama dalam hal ilmu hadits. Lebih dari itu ia sangat terkenal sebagai ahli ibadah yang luar biasa. Muhammad Al-Baqir, anak lelakinya, bercerita, “Setiap kali mendapat nikmat Allah SWT, Imam Ali Zainal Abidin langsung bersujud, setiap kali membaca ayat Sajadah dalam Al-Qur`an ia selalu bersujud, setiap kali selesai shalat fardu, ia selalu bersujud, dan setiap kali berhasil mendamaikan orang berselisih, ia selalu bersujud. Karena sering bersujud itulah, tampak bekas sujud dikeningnya, dan karena itu pula ia disebut As-Sajjad , orang yang suka bersujud.” Ali Zainal Abidin benar-benar mewarisi sikap dan sifat ayahandanya dalam hal keilmuan dan kezuhudan. “Diantara Bani Hasyim, saya kira dialah yang paling mulia,” kata Yahya Al-Anshari, salah seorang ulama terkemuka di masanya. Kemuliaan itu antara lain, karena ia selalu dalam keadaan suci, selalu berwudlu, dan tidak pernah absen menunaikan diyamul lail alias shalat Tahajud, baik di rumah maupun dalam perjalanan. Suatu hari, ketika keluar dari masjid, seorang lelaki mencaci Ali Zainal Abidin. Spontan oranag- orang di sekitarnya berusaha memukul lelaki tersebut, tetapi Ali Zainal Abidin mencegahnya. Lalu katanya, “Apa yang engkau belum ketahui tentang diriku? Apakah engkau membutuhkan sesuatu?” Mendengar ucapan lemah lembut itu, laki-laki tersebut merasa malu, lalu Ali Zainal Abidin memberinya uang 1000 dirham. Maka kata lelaki itu, “Saya bersaksi, engkau benar-benar cicit Rasulullah SAW.” Makam Mukasyafah Hampir setiap malam Ali Zainal Abidin menggotong sekarung gandum dan membaginya kepada fakir miskin di Madinah. “Sesungguhnya sedekah yang disampaikan secara sembunyi- sembunyi dapat memadamkan murka Allah,” katanya. Ketika itu, sebagian warga kota Madinah mendapat nafkah tanpa mengetahui darimana asal nafkahnya. Dan ketika Ali Zainal Abidin meninggal, ternyata mereka tidak lagi mendapat pembagian gandum. Setiap kali meminjamkan uang atau pakaian, Ali Zainal Anidin tidak pernah memintanya kembali. Jika bernazar, tidak makan dan minum, ia tetap berpuasa sampai dapat memenuhi nazarnya. Begitu dermawan dan penuh kasih sayang, bahkan kepada hewan yang dikendarainya pun ia tidak pernah mencambuknya. Meskipun tragedi Karbala sangat membekas di kalbunya, ia selalu berusaha menyadarkan umat agar bersabar menghadapi kekuasaan yang represif. Dengan arif ia mendidik dan memperbaiki nasib umat. Salah satunya dengan menyusun rangkaian doa berjudul As-Sahifah As- Sajjadiyah – yang ia maksudkan untuk mengobati penyakit rohani yang merajalela, sekaligus memanjatkan permohonan kepada Allah SWT agar umat terlepas dari situasi yang mengimpit. Sebagai Waliyullah, ia dinilai sudah mencapai makam mukasyafah, peringkat tertinggi, yang mampu menyingkap tabir ketuhanan. Salah satu karomahnya ialah tentang surat rahasia dari Khalifah Abdul Malik bin Marwan kepada panglimanya, Hajjaj bin Yusuf As-Saqafi. Surat itu antara berbunyi, “Jauhkan aku dari lumuran darah Bani Abdul Mutha;ib, yang setelah bergelimang dalam dosa tidak lagi mampu bertahan kecuali dalam waktu yang tidak lama.” Pada saat yang bersamaan, Ali Zainal Abidin juga menulis surat kepada Khalifah Malik bin Marwan, yang diantaranya berbunyi, “Anda telah menulis surat kepada Hajjaj mengenai keamanan kami, semoga Allah memberi balasan yang sebaik- baiknya kepada anda.” Tentu saja Khalifah Abdul Malik bin Marwan tercengang membacanya. Sebab tanggal surat itu sama persis dengan tangga surat Khalifah kepada Hajjaj. Dan ternyata saat keberangkatan utusan Ali Zainal Abidin dari Madinah juga sama dengan saat keberangkatan utusan Khalifah yang mengantarkan surat kepada Hajjaj. Karena itu, Khalifah Abdul Malik pun menyadari, , Allah telah membuka mata batin Ali Zainal Abidin. Ia lalu menulis surat dan menyampaikan hadiah kepada Ali Zainal Abidin. Cicit Rasulullah ini juga dikenal sebagai pembela Hak Azasi Manusia. Dalam risalahnya, Risalah Al- Huquq, antara lain ia menulis, manusia punya hak dan kewajiban kepada Allah SWT, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada sesama makhluk Allah. Mengenai hak dan kewajiban kepada sesama manusia, ia memperinci hak dan kewajiban rakyat kepada penguasa dan sebaliknya. Risalah ini tentu sangat istimewa, karena ditulis pada abad ke 7 Masehi, sebelum lahirnya Dokumen Magna Charta dalam sejarah Inggris. Lima abad setelah itu, yang kemudian berkembanag menjadi Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia. Pada zamannya, pengaruh Sayyidina Ali Zainal Abidin sangat kuat, begitu besar kharismanaya, sehingga seorang khalifah pun mengkhawatirkan tahtanya. Ketika menggantikan ayahnya, Abdul Malik, sebagai khalifah, Walid sempat khawatir, jangan-jangan kharisma Ali Zainal Abidin mampu menggoyang tahtanya. Pada 95 H / 675 M, Khalifah pun berusaha mendekati sang Waliyullah melalui seseorang yang kemudian ternyata meracunnya sehingga Ali Zainal Abidin meninggal dunia. Untuk kesekian kalinya anak cucu Rasulullah SAW berduka cita. Beliau wafat di Madinah pada 18 Muharam 95 H / 875 M. meninggalkan 11 orang putra dan 4 orang putri. Jenazahnya di kebumikan di pemakaman Baqi` dekat makam sang paman, Sayyidina Hasan. Sumber kisah: Al-kisah No.05/27 Feb – 12 Mar 2006

Bolo Manakib : Suralaya

Posted by Unknown On 08.42 | No comments
KISAH WALI ALLAH YANG KASYAF Ada sebuah kisah yang berlaku kepada Syeikh Abdul Qadir Jailani. Dia didatangi oleh pemuka- pemuka kota Baghdad untuk diajak bersama dalam satu majlis ibadah malam secaraberamai- ramai. Dia menolak tetapi pemuka-pemuka tersebut berkeras juga mengajak beliau hadir. Untuk dapat berkat, kata mereka. Akhirnya, dengan hati yang berat, Syeikh Abdul Qadir bersetuju untuk hadir. Pada malam berkenaan, di satu tempat yang terbuka,beratus-ratus orang hadir dengan melakukan ibadah masing-masing.Ada yang bersolat. Ada yang berwirid. Ada yang membaca Quran. Ada yang bermuzakarah. Ada yang bertafakur dan sebagainya. Syeikh Abdul Qadir duduk di satu sudut dan hanya memerhatikan gelagat orang-orang yang beribadah itu. Di pertengahan malam, pihak penganjur menjemput Syeikh Abdul Qadir untuk memberi tazkirah. Dia cuba mengelak tetapi didesak berkali-kali oleh pihak penganjur. Untuk dapat berkat, kata mereka lagi. Akhirnya dengan hati yang sungguh berat, Syeikh Abdul Qadir bersetuju. Tazkirah Syeikh Abdul Qadir ringkas dan pendek sahaja.Dia berkata: Tuan-tuan dan para hadirin sekelian. Tuhan tuan-tuan semua berada di bawah tapak kaki saya. Dengan itu, majlis terkejut dan menjadi gempar dan riuh rendah.Para hadirin terasa terhina dan tidak puas hati.Bagaimanakah seorang Syeikh yang dihormati ramai dan terkenal dengan ilmu dan kewarakannya boleh berkata begitu terhadap Tuhan mereka. Ini sudah menghina Tuhan. Mereka tidak sanggup Tuhan mereka dihina sampai begitu rupa. Mereka sepakat hendak melaporkan perkara itu kepada pemerintah. Apabila pemerintah dapat tahu, diarahnya kadhi untuk menyiasat dan mengadili Syeikh Abdul Qadir dan jika diadapati bersalah, hendaklah dihukum pancung. Pada hari pengadilan yang dibuat di khalayak ramai,Syeikh Abdul Qadir dibawa untuk menjawab tuduhan. Kadhi bertanya, Benarkah pada sekian tempat, tarikh dan masa sekian, Tuan Syeikh ada berkata di khalayak ramai bahawa tuhan mereka ada di bawah tapak kaki Tuan Syeikh? Dengan tenang Syeikh Abdul Qadir menjawab, Benar, saya ada kata begitu. Kadhi bertanya lagi, Apakah sebab Tuan Syeikh berkata begitu? Jawab Syeikh Abdul Qadir , Kalau tuan kadhi mahu tahu, silalah lihat tapak kaki saya. Maka kadhi pun mengarahkan pegawainya mengangkat kaki Syeikh Abdul Qadir untuk dilihat tapak kakinya. Ternyata ada duit satu dinar yang melekat di tapak kakinya. Kadhi tahu Syeikh Abdul Qadir seorang yang kasyaf. Fahamlah kadhi bahawa Syeikh Abdul Qadir mahu mengajar bahawa semua orang yang beribadah pada malam yang berkenaan itu sebenarnya tidak beribadah kerana Tuhan. Tuhan tidak ada dalam ibadah mereka. Hakikatnya, mereka tetap bertuhankan dunia yang duit satu dinar itu menjadi lambang dan simbolnya. Kalau di zaman Syeikh Abdul Qadir Jailani pun manusia sudah hilang Tuhan dalam ibadah mereka, apatah lagi di zaman ini. Itu dalam ibadah. Kalau dalam hidup seharian, sudah tentu Tuhan tidak langsung diambil kira.

Sabtu, 21 Maret 2015

KH.MUBASYIR MUNDZIR kediri

Posted by Unknown On 07.35 | No comments
KH.MUBASSYIR MUNZIR Kediri, suatu kawasan di wilayah Propinsi Jawa Timur,telah lama dikenal sebagai salah satu tempat penggemblengan dan penggodogan, kawah candradimuka, pencetak kader-kader handal dalam bidang keilmuan agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari banyaknya Pesantren yang tersebar di daerah ini, baik di wilayah Kota maupun Kabupaten, di kota, dan terlebih lagi di kawasan pedesaannya. Sebutlah di antaranyaPesantren Hidayatul Mubtadi-ien, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pesantren Lirboyo, Pesantren Al-Falah Ploso, Pesantren Al-Ihsan Jampes dan lain sebagainya. Pesantren-Pesantren tersebut umumnya memiliki kekhususan (dalam hal pengajaran dan pengamalan) dalam bidang- bidang tertentu, walaupun akhirnya sama-sama bermuara pada pendalaman Ilmu-ilmu Agama Islam. Sementara itu, di sebelah barat alun-alun kota Kediri, setelah menyeberangi Kali Brantas, terdapat suatu kawasan yang kental dengan nuansa Islami.Kawasan itu dikenal dengan nama Bandarkidul. Di wilayah Bandarkidul ini,terdapat sediitnya lima Pesanrtren yang berafiliasi pada RMI (Rabithatul Ma’ahid Al-Islamiyyah), suatu organisasi/Asosiasi Perhimpunan Pesantren di bawah naungan NU (Nahdlatul Ulama). Salah satu diantara lima Pesantren itu adalah Pondok Pesantren Tahfidhul Qur-an Ma’unah Sari. Sesuai dengan nama yang disandangnya,Pesantren ini adalah merupakan suatu Lembaga Pendidikan yang menyediakan program menghafalkan al-Qur-an (bil-Ghaib), disamping juga tersedia program pengajian Al- Qur-an Bin-Nadhar (tidak menghafal). Pesantren ini diharapkan mampu menelorkan alumnus- alumnus yang merupakan generasi-generasi penghafal Al-Qur-an,yang berjiwa dan berakhlaq Qur-any. Atau dengan kata lain, insan hafidh al- Qur-an, lafdhan wa ma’nan wa ‘amalan. Sanad / Silsilah Alqur-an-nyapun muttashil kepada Nabi Muhammad SAW. Dari berbagai sumber informasi yang ada, Pesantren ini didirikan pada tahun 1967 oleh KH.M.Mubassyir Mundzir, seorang ulama kharismatik dan terkenal pada masa itu. Pada awal berdirinya, Pesantren ini lebih mengkhususkan diri pada bidang Tashawwuf, terutama peng-’Istiqomah’-an sholat berjamaah dan wirid/dzikir. Hal ini berjalan kurang lebih selama lima tahun. Pesantren inipun pada saat itu hanya menerima santri Putra. Barulah, pada tahun 1973, setelah beliau menikah, Pesantren ini menerima santri puteri. Dan mulai pada tahun itu pula, Pesantren ini mulai membuka Program Pengajian Al-qur-an Bil-Ghoib (hafalan). Hal ini adalah karena isteri beliau,ibu Nyai Hj.Zuhriyyah adalah merupakan seorang Hafidhah(penghafal) Al-Qur-an.Lebih dari itu, beliau juga merupakan puteri dari Ulama terkenal, KH.Munawwir Krapyak Jogjakarta,yang selain seorang Hafidh, juga termasyhur sebagai Perintis Pesantren Tahfidh al-Qur-an di Indonesia, seorang kampiun dalam bidang Ilmu- Ilmu Al-Qur-an dan seorang ahli Qira-ah Sab’ah. Seiring dengan berjalannya sang waktu, Pesantren Ma’unah Sari pun terus berkembang, baik dari segi jumlah santri, program pengajian, dan juga lingkungan pendidikan yang semakin representatif.Namun begitu,khusus untuk Pengajian Al-Qur-an bil-Ghaib, masih terbatas pada kalangan Santri Putri, dibawah asuhan Ibu Nyai Hj. Zuhriyyah Mundzir. Pada tahun 1989,muassis (pendiri) Pesantren, KH. M. Mubasyir Mundzir wafat. Dengan iringan tangis pilu para santri dan khalayak masyarakat yang merasa sangat kehilangan, beliau dimakamkan di belakang masjid Pesantren Ma’unah Sari.Sebelum wafat, karena beliau tidak dikaruniai putera, beliau telah memberikan wasiat yang berkaitan dengan regenerasi Pengasuh Pesantren. Dan sesuai dengan wasiat beliau, yang disaksikan oleh Ulama-ulama sepuh, tongkat estafet Pengasuh diamanatkan kepada K. R. Abdul Hamid Abdul Qadir yang saat itu dikenal dengan sebutan Gus Hamid. Beliau adalah putera dari KHR.Abdul Qadir Munawwir, Krapyak, kakak dari Ibu Nyai Hj.Zuhriyyah. Dengan kata lain, K. R.Abdul Hamid adalah keponakan Ibu Nyai Hj.Zuhriyyah Mundzir. Dan dengan demikian,tercapailah cita-cita dari Pendiri,yang menginginkan Pesantren yang didirikannya kelak tumbuh dan berkembang menjadi tempat bagi para santri yang ingin menghafal Al-Qur-an. Hal ini adalah karena Kyai Abdul Hamid juga merupakan seorang penghafal Al-Qur-an (Hafidh) dan menguasai pula Qira-ah Sab’ah. Selanjutnya,dibawah asuhan dan bimbingan Kyai Abdul Hamid bersama Ibu Nyai Hj.Zuhriyyah, Pondok Pesantren Tahfidhul Qur- an Ma’unah Sari-pun semakin tumbuh dan berkembang. Latar belakang dan asal para santri juga terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, dan berasal dari berbagai pelosok Nusantara, termasuk Papua (Irian Jaya), Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Sumatera, dan lebih-lebih dari Pulau Jawa. Mulai saat itu pula, dibuka Program Pengajian Al-Qur-an bil-Ghaib untuk santri Putera. Diantara para santri ini,banyak pula diantara mereka yang merupakan alumnus Pesantren- Pesantren kenamaan,seperti Pesantren Lirboyo dan Ploso, keduanya di Kediri , Pesantren Tegalrejo Magelang, Pesantren Langitan Tuban, dan lain sebagainya. Dengan berkumpulnya para alumnus Pesantren-pesantren tersebut,tidaklah mengherankan apabila selain mengikuti kegiatan-kegiatan wajib, terutama menghafal al- Qur-an, kerapkali terjadi diskusi-diskusi ala Bahtsul Masa-il, sebagai salah satru wujud pengembangan dari Ilmu-ilmu yang mereka peroleh di Pesantren mereka sebelumnya. Namun begitu, bagi mereka yang kebetulan belum pernah mengenyam pendidikan Pesantren sama sekali, tidak perlu berkecil hati, karena dari para alumnus Pesantren tadi, mereka bisa memperoleh arahan dan bimbingan, melalaui Madrasah Al-Mundziriyyah di Pesantren ini, yang mengajarkan pelajaran dasar yang sangat penting, sebagai bekal kelak di kemudian hari. Kalaupun masih kurang puas, mereka bisa mengaji di Pesantren-pesantren sekitar, termasuk di Pesantren Lirboyo. Selain itu, diantara para santri juga tidak sedikit yang merupakan jebolan Perguruan Tinggi, sehingga mereka bisa menularkan ilmu dan pengalaman positif kepada rekan-rekan mereka sesama santri. Hal ini dirasa penting, terutama dalam kaitannya untuk menata dan mengatur manajemen organisasi Pesantren, agar lebih solid dan efisien.

Senin, 16 Maret 2015

Ayat 1000 dinar merupakan surah yang terdapat pada Surah At-Talaaq Ayat 1 dan 2. Mengenai Faedah dari ayat ini, banyak sudah ulama mengartikannya, diantara Faedah atau keutamaan dari Ayat 1000 dinar ini adalah mendapat rezeki yang tidak disangka bahkan memperoleh rezeki menurut jalan yang tidak pernah terfikir, melenyapkan segala bentuk kesusahan serta dijauhkan daripada keraguan dan segala kesusahan. Menurut banyak riwayat, sebab Ayat 1000 dinar diturunkan Allah adalah karena peristiwa berkaitan seorang sahabat bernama Auf bin Malik al-Asyja'i yang mempunyai anak lelaki ditawan kaum Musyrikin. Beliau mengadukan masalah itu kepada Rasulullah S.A.W dan Baginda meminta Auf supaya bersabar sambil bersabda kepadanya yang bermaksud: "Sesungguhnya Allah akan memberi jalan keluar kepadamu." Ayat 1000 dinar merupakan sebagian dari ayat kedua dan sebagian dari ayat ketiga Surah At-Talaq. Banyak orang menganjurkan supaya mengamalkan ayat ini untuk memperoleh kejayaan atau keuntungan. Tak sedikit pula para pedagang mempergunakan ayat 1000 dinar ini sebagian usaha mereka, dengan harapan agar usahanya bertambah maju. Dan secara praktiknya penghafalan ayat ini untuk dibaca di waktu yang sesuai, misalnya seperti selepas shalat wajib maupun sunnahnya. Namun memang kita tidak boleh menjadikannya tindakan yang kurang tepat. maksudnya ayat 1000 dinar ini jangan diagung-agungkan, karena yang paling agung dari segala-galanya yang ada hanya Sang Maha Pencipta, yakni Allah SWT. Bahkan sampai ada ulama yang menyatakan jika pengamalannya terlalu berlebihan dan terlalu mengagungkan ayat itu bisa dianggap sesat dan tidak betul. Karena inti dari segalanya kembali pada pangkal segala ibadah yang kita lakukan harus taqwa dan tawakkal. Tentu pada Allah SWT semata. Oleh itu, pendekatan yang betul untuk mengamalkan ayat 1000 dinar ini ialah dengan bertaqwa dan bertawakkal. Kenalah kita pelajari bab bertaqwa dan bertawakkal. Berikut daftar hikmah yang bisa dipetik jika kita terapkan dengan tujuan takwa dan tawakal: 1. Memperoleh kemurahan rezeki yang tidak disangka-sangka. 2. Mendapat jalan keluar dari segala masalah dan kesulitan. 3. Mendapat perlindungan dari segala musibah dan bala bencana seperti peperangan, kezaliman dan bencana alam. 4. Jika berperang Insya’Allah tidak akan cedera atau binasa kecuali telah sampai ajal. 5. Allah akan menunaikan segala hajat dan memberi kemudahan dalam setiap urusan. Insya Allah apa yang terdaftar dari hikmah di atas bisa tercipta. Asalkan kita tidak salah kaprah dalam menanggapinya.

Jumat, 13 Maret 2015

terlilit hutang

Posted by Unknown On 03.37 | No comments
Diantara doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam adalah sebagai berikut: ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧّﻲ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺄﺛَﻢِ ﻭَﺍﻟـﻤَـﻐْــﺮَﻡِ (Allahumma innii a’uudzu bika minal ma’tsami wal maghromi) Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dosa dan lilitan hutang.” Ada seorang sahabat bertanya kepada beliau: “Wahai Rasulullah, mengapa engkau sering memohon perlindungan (kepada Allah) dari lilitan hutang (dengan membaca doa di atas)?” Beliau menjawab: ﺇﻥ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺇﺫﺍ ﻏﺮﻡ ﺣﺪﺙ ﻓﻜﺬﺏ ﻭﻭﻋﺪ ﻓﺄﺧﻠﻒ Artinya: “Sesungguhnya apabila seseorang terlilit hutang, jika dia berbicara, maka (biasanya) dia berdusta. Dan jika dia berjanji, maka (biasanya) dia ingkari.” (HR. Al-Bukhari no. 798).

Kamis, 12 Maret 2015

moch. kafa : istigfar

Posted by Unknown On 19.36 | No comments
- Istighfar dan Taubat Termasuk sebab yang mendatang kan rizki adalah istighfar dan taubat, sebagaimana firman Allah yang mengisahkan tentang Nabi Nuh Alaihissalam , “Maka aku katakan kepada mereka:”Mohonlah ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun” niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai- sungai.” (QS. 71:10-12) Al-Qurthubi mengatakan, “Di dalam ayat ini, dan juga dalam surat Hud (ayat 52,red) terdapat petunjuk bahwa istighfar merupakan penyebab turunnya rizki dan hujan.” Ada seseorang yang mengadukan kekeringan kepada al-Hasan al-Bashri, maka beliau berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”, lalu ada orang lain yang mengadukan kefakirannya, dan beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Ada lagi yang mengatakan, “Mohonlah kepada Allah agar memberikan kepadaku anak!” Maka beliau menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian ada yang mengeluhkan kebunnya yang kering kerontang, beliau pun juga menjawab, “Beristighfarlah kepada Allah.” Maka orang-orang pun bertanya, “Banyak orang berdatangan mengadukan berbagai persoalan, namun anda memerintahkan mereka semua agar beristighfar.” Beliau lalu menjawab, “Aku mengatakan itu bukan dari diriku, sesungguhnya Allah swt telah berfirman di dalam surat Nuh, (seperti tersebut diatas, red) Istighfar yang dimaksudkan adalah istighfar dengan hati dan lisan lalu berhenti dari segala dosa, karena orang yang beristighfar dengan lisannnya saja sementara dosa-dosa masih terus dia kerjakan dan hati masih senantiasa menyukainya maka ini merupakan istighfar yang dusta. Istighfar yang demikian tidak memberikan faidah dan manfaat sebagaimana yang diharapkan.

Selasa, 10 Maret 2015

MINTA BERANGKAT HSJI

Posted by Unknown On 10.35 | No comments
SHOLAWAT AGAR CEPAT NAIK HAJI Allohumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammadin sholaatan tuballighunaa hajja baitikal haroom (muharrom) wa ziyaarota habiibika Sayyidinaa Muhammadin 'alaihi afdholush-sholati was-salam fii shihhatin wa 'aafiyatin wa salaamatin wa buluughil maroom wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa baarik wa sallim ajma'iin. Artinya: "Ya Allah, anugerahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yg dgn berkahnya Engkau sampaikan kami berhaji ke rumah-Mu yg dimuliakan dn berziarah ke makam kekasih-Mu yg jg junjungan kami Nabi Muhammad (semoga terlimpah baginya sholawat dn salam yg paling utama), dlm keadaan sehat wal'afiat, selamat serta tercapai segala cita-cita, anugerahkn pula kpd segenap keluarga dn sahabat beliau, beserta keberkahan dn keselamatan." KETERANGAN: Bagi yg ingin cepat naik haji bacalah sholawat di atas secara rutin, baik dlm rangkaian doa sesuai sholat maupun sbg kanca melek wengi, wiridan shalat malam. Dan di anjurkan pula merutinkan baca surah Al-Hajj. Ijazah dari: KH. A. Baidhowi Syamsuri (pengasuh ponpes Sirojuth-Tholibin, brabo, grobogan lafal sholawat yg tercantaum di atas adalah "BAITIKAL MUHARROM"). sedangkan Nyai Hj. Shofiyyah Umar (Sesepuh Ponpes Al- Muayyad solo lafal yg tercantum adalah "BAITIKAL HAROOM") meski berbeda kata keduanya bermakna sama. KH. Muhammad Abdul Haqq (Mursyid Thariqoh Syadziliyyah dn Sesepuh Ponpes Darussalam, Muntilan, Magelang) atau Mbah Mad Watuconggol. Mudah-mudahan bermanfaat, dan silahkan utk di sebarkan ke masyarakat luas, sebagai amalan baik kalian..

Selasa, 03 Maret 2015

Habib Husen

Posted by Unknown On 07.30 | No comments
Monggo BERSHOLAWAT & BERTAWASUL bersama HABIB HUSEN & HABIB HILMI & BOLO MANAQIB KAB. NGANJUK.....sabtu 7 maret 2015 jam. 18.30 wib di PASUJUDAN AGUNG AT-TAQWA barat pasar gondang. Monggo dpun sebar und. Meniko mg2 istiqomah , mujarrab lan berkah ....al fatihah...

Sabtu, 28 Februari 2015

Camat Rejoso

Posted by Unknown On 14.25 | No comments
ngimami ziarah wali jatim madura ds.tempuran kec.rejoso kab. nganjuk tgl 1 - 2 maret 2015.....mg2 manfaat lan berkah.... alfatihah...

Rabu, 25 Februari 2015

Pirus Persia

Posted by Unknown On 07.17 | No comments
Batu Pirus Persia itu langka dan Batu Pirus Urat Emas lebih Langka Lagi apalagi Batu Pirus Persia Urat Emas seperti ini sungguh sangat-sangat langka! Dalam sejarah bahkan hingga kini, Pirus Persia berada di tingkat teratas mengalahkan batu dari jenis yang sama dari Afghanistan, Australia timur, Amerika Serikat, Mesir, Amerika Selatan, sebagian wilayah di Asia Tengah bahkan di Cina. Ini karena batu Pirus Persia terkenal dengan warna yang biru yang tajam. Manfaat Utama Batu Pirus Memperkuat mata batin, Memperkuat jantung dan melapangkan dada, Menjadi orang yang sabar, Membantu menghilangkan kesedihan dan kegalauan batin serta membuat hati tenang, Batu ini sama seperti Akik Yaman berfungsi sebagai hiriz (penjaga) bagi manusia agar terhindar dari bencana dan petaka, Menambah rejeki berlimpah, Mempermudah segala urusan, Kemudahan menemukan jalan kesuksesan, dicintai dan disayangi banyak orang. Keutamaan Batu Pirus Batu Pirus merupakan batu penting dan sangat berharga dalam Islam. Untuk menjelaskannya cukup dengan menyinggung hadis dari Imam Ali Al-Ridho as sebagai berikut: "Gunung-gunung pertama yang mengakui wilayah (kepemimpinan) Amirul Mukminin as adalah gunung Pirus, Akik, dan Ruby." (Rujuk kitab Iqbalul A'mal 2/262. Biharul Anwar 27/262). Imam Ja'far As-Shadiq as mengatakan: "Aku suka setiap orang Mukmin memiliki lima cincin, Akik, Hadid Sin, Ruby, Durun Najaf dan Pirus yang memiliki manfaat, memandangnya akan membuat jiwa bahagia, memandangnya akan memperkuat mata, memakainya akan melapangkan dada dan menguatkan hati menghadapi masalah, memperkuat jantung, terkabulkannya hajat dan termudahkannya urusan." (Rujuk kitab, Al-Tahdzib 6/37. Wasail 14/403. Raudhatul Waidzin 2/411. Farhatul Ghura hal 113). Hadis lain dari Imam Ja'far As-Shadiq as menyebutkan, "Orang yang memakai batu Pirus di tangannya, tidak akan miskin dan tidak akan kehabisan uang." (Rujuk kitab Kafi 6/473. Wasail 5/94-95). Amirul Mukminin as memakai empat cincin yang salah satu di antaranya adalah batu Pirus, dan beliau memakainya untuk mengatasi masalah. (Rujuk kitab Khisal 1/199. Ilal As-Syarai' 1/157. Al- Manaqib 3/302. Biharul Anwar 42/62. Wasail 5/98). Rasulullah Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah Swt berfirman kepadaku; wahai Muhammad! Sesungguhnya Aku malu untuk tidak mengabulkan doa hamba-Ku yang mengangkat tangannya berdoa sedangkan dia memakai cincin Pirus." (Mahjud Daawat hal 359. Wasail 5/95. Biharul Anwar 90/321)* (IRIB Indonesia/MZ).

Senin, 16 Februari 2015

mustiko batu keramat

Posted by Unknown On 18.36 | No comments
KENALI 13 JENIS BATU-BATU CINCIN SERTA KHASIATNYA 1. BATU HAKIKAT Batu Hakikat asalnya ialah batu bukit/ gunung. ada juga orang mengelarkan batu ini sebagai batu badar lumut. ini kerana ia mempunyai sejumlah tumbuhan lumut didalamnya dan ia adalah batu hidup bersifat sejuk. Dikatakan batu ini mempunyai khasiat seperti berikut: menundukkan musuh, menghilangkan sakit dan meyembuhkan penyakit, menghindarkan ganguan makhluk halus, menghilangkan darah gemuruh, serta untuk keselamatan diri 2. BATU PANCA NUR Batu Panca Nur atau pancha warna adalah sejenis batu akik bercirikan lebih dari dua ke lima warna. Kelebihan dimata umum ialah pada lima warna ini iaitu merah, hijau, kuning, hitam, putih kerana mempengaruhi kekuatan lima pancaindera manusia. Batu Panca Nur yang asli ialah apabila dipegang terasa berat dan getarannya. Batu Panca Nur ini kekuatannya dikatakan mempunyai khasiat seperti berikut: - Memancarkan cahaya wajah yang menawan kepada sipemakainya - Memancarkan seri kewibawaan lalu akan dihormati oleh orang sekeliling. - Membangkitkan rasa percaya dan keyakinan yang tinggi dikhalayak ramai - Menjadikan musuh tidak berupaya untuk membuat sesuatu yang jahat pada kita. - Orang akan menjadi kagum, sangat percaya dan tertegun dengan kata-kata kita. 3. BATU LAFADH BATU LAFADH adalah berbentuk/ bergambar/ bertulis secara semulajadi padanya kalimah Allah atau huruf-huruf kalimah . Amat-amat jarang ditemui di dunia perbatuan. Jika ditemui batu jenis ini, anda perlu berhati-hati dan meneliti sepenuhnya kerana terdapat banyak batu-batu campuran yang dibentuk seakan batu-batu yang asli yang mana disebut batu sintesis. 4. BATU SERAI BATU SERAI hanya diperolehi daripada pokok serai kampung yang berbunga atau pada tumbuhan-tumbuhan yang mengeluarkan bunga seakan bunga padi. Untuk makluman semua, pokok serai adalah tumbuhan yang amat sukar untuk mengeluarkan bunga dan pokok serai yang mengeluarkan bunga amat sukar dan jarang-jarang untuk ditemui. Jika ditemui pokok serai berbunga, untuk mengambil batu- batu yang terdapat dibahagian bawah perdu pokok serai tersebut memerlukan kaedah dan cara-cara yang tertentu dan hanya orang-orang yang arif dengannya saja yang berjaya mendapatkan batu serai. Terdapat pelbagai jenis warna yang biasa didapati seperti warna merah, kuning, warna jernih, biru,hijau dan unggu. Kelebihan dan keistimewaan batu serai dimata umum ialah untuk pemanis dan pelaris. 5. BATU ZAMRUD Emrald atau zamrud merupakan batu permata bewarna hijau yang sentiasa dikagumi ramai sejak dahulu lagi. Peminat batu cincin kebanyakannya mengakui batu ini adalah amat cantik dan berkhasiat tinggi dari segi spiritual. Kekerasan zamrud dalam skala Mohs ialah diantara bacaan 7 hingga 9. Sememangnya batu zamrud adalah sangat berharga dan tidak ramai yang dapat memilikinya kerana faktor harganya yang agak tinggi. Zamrud jarang dijumpai didalam saiz yg besar dan batu zamrud yang paling bernilai/ paling tinggi kualitinya berasal dari negara colombia yang harganya boleh mencecah sehingga puluhan ribu ringgit. Emrald atau zamrud merupakan batu permata atau birthstone untuk mereka yang lahir dalam bulan mei . Walaubagaimanapun batu ini tetap sesuai dipakai oleh sesiapa sahaja tanpa mengira bulan kelahiran. Pada masa dahulu, zamrud hanya dipakai oleh golongan bangsawan,raja-raja dan pembesar negara sebagai simbol keagungan dan kekuasaan. Para pemakai batu zamrud juga percaya dan yakin batu ini akan memberi keuntungan da keyakinan yang tinggi. 6. BATU BADAR BESI Batu badar besi juga biasa disebut sebagai batu pati ayam atau istilah sainsnya ialah magnetsteen kerana apabila diajukan besi magnet padanya, batu tersebut akan bergerak berputar-putar. Masyarakat umum mengenali batu badar besi dalam golongan pusaka mistik yang diyakini memberi khasiat dan kelebihan yang banyak. Batu badar besi mengandungi unsur ferum dengan kandungan oksigen yang tinggi sehingga memiliki warna abu kehitaman dan memiliki kekerasan 5-6 skala Mohs. Sebenarnya batu badar besi banyak dijumpai didaerahbrazil, mexico, Australia dan amerika yang mana dekat dgn kawasan pergunungan yang sering terjadi banjir lahar ratusan tahun dahulu. Cerita masyur yang diketahui mengenai khasiat batu badar besi adalah banyak sekali. Yang paling utamanya ialah anti senjata tajam atau kebal bahkan kebal kepada peluru. Lainnya ialah sebagai pagar diri, mampu melindungi pemiliknya dari bahaya sihir, anti cukur dan menghindarkan aura jahat. 7. BATU KECUBUNG Amethyst yang juga dikenali sebagai kecubung merupakan batu yang berwarna ungu. Kecubung berasal dari perkataan Greek yang bermaksud penawar dimana wujud kepercayaan lama menunjukkan arak yang diminum di dalam gelas amethyst tidak akan menyebabkan sipeminumnya menjadi mabuk. Amethyst atau kecubung mempunyai kekerasan 7 pada skala Mohs. Kecubung dipercayai telah mula digunakan sejak zaman awal Mesir kuno. Kecubung yang berkualiti hanya boleh didapati di negara-negara seperti Brazil, Uruguay, Siberia, Russia dan India. Batu Kecubung merupakan batu permata yang popular sebagai bahan perhiasan raja-raja dan pembesar-pembesar negara zaman lampau. Selain warna ungu, ia juga mempunyai beberapa warna yang menarik. Contohnya bewarna merah jambu tetapi kecubung yang paling berharga semestinya bewarna ungu kebiru-biruan. Batu Kecubung/ Amethyst merupakan birthstone untuk mereka yang lahir pada bulan Februari. Dimata umum masyarakat, kelebihan dan keistimewaan kecubung ialah untuk pengasihan dan bisa mewujudkan aura menawan kepada pemakainya. 8. DELIMA MERAH Ruby atau batu delima merah dikenali kerana warna merahnya yang menggambarkan perasaan cinta, kuasa dan kemegahan. Inilah raja segala batu permata atau dikenali sebagai " king of germstone "yang begitu popular diseluruh nusantara bahkan seantero dunia. Delima merah amat sinonim dan mashyur dalam masyarakat melayu kerana kecantikan fizikal batu ini dan khasiat yang menjalarinya, batu ini juga sebenarnya terdapat dalam warna merah jambu (pink) dan merah hati (merah tua). Delima adalah batu permata yang sangat keras dengan ukuran 9 pada bacaan skala Mohs. Delima yang paling popular tentunya berasal dari negara Burma (sekarang Myammar) kerana kualiti dan kecantikan batunya. Walaubagaimanapun terdapat juga bekalan batu delima yang berkualiti yang dilombong dari negara lain seperti negara Afrika selatan, pakistan, Afghanistan, Tanzania dan negara India. Ruby atau delima merupakan birthstone ataupun batu untuk mereka yang lahir pada bulan Julai . Didalam pengentahuan masyarakat melayu nusantara, Delima merah berada dalam mitos khasiat yang paling tinggi iaitu untuk pelindung diri dari ancaman jahat termasuk sihir, bagi pembesar atau pemerintah, Ruby dikatakan dapat membuka aura keagungan yang menjadikan orang ramai patuh pada pemakainya. Kelebihan Delima merah yang paling masyur dalam masyarakat melayu ialah kebal umum dan bagi golongan peniaga pula dikatakan untuk kekayaan. Ruby atau batu delima terbaik adalah dari negara burma dimana harganya mengikut timbangan karat. 9. CHRYSOBERYL CAT'S EYE (MATA KUCING) ] Batu mata kucing atau 'cats eye' diberi nama kerana apabila didalam kegelapan dan ada sedikit cahaya, maka akan muncullah segaris sinar pada batu ini mirip mata haiwan bernama kucing. inilah uniknya batu ini sehingga ramai yang tergila-gila mencarinya. Batu cats eye ini banyak terdapat dalam warna coklat kehitaman, kuning madu dan warna hijau muda. cats eye mempunyai ketahan yang kuat kerana batu ini mempunyai kekerasan pada ukuran 8-9 pada skala Mohs. Chrysoberyl merupakan batu permata yang mempunyai nilai yang tinggi di pasaran dengan kualiti yang sangat baik. Negara pengeluar utama batu mata kucing ini termasuklah Russia, Tanzania, Sri Lanka, India, Brazil, dan Timur Afrika. Cats eye @ Chrysoberyl menjadi batu yang digemari oleh ramai peminat dan pengumpul yang profesional. Ini kerana batu permata ini sangat sukar untuk didapati dan harganya yang agak mahal. Cat's eye yang baik mempunyai cahaya sebagai jaluran di bahagian tengah. Apabila membeli batu yang asli, pastikan "mata kucing" pada batu tersebut berada di bahagian tengah dan "mata" tersebut boleh "terbuka" dan "tertutup" apabila batu itu dicondongkan. Kelebihannya dimata umum dikatakan banyak sekali seperti memberikan keyakinan dan menjadikan lawan /musuh gerun dan takut pada kita serta memberi aura penarik kepada pemakainya juga dikaitkan dengan kesihatan (menghindar penyakit fizikal dan mengelak sihir). 10. BATU TIGER EYE (MATA HARIMAU) BATU TIGER EYE juga dikenali sebagai batu mata harimau ini tergolong dalam keluarga Quartz. Batu ini diberi nama kerana warna dan jaluran cahaya yang meliputinya apabila dipandang seolah-olah seperti mata sang harimau yang sedang merenung tajam. Warna dominan bagi batu ini ialah kuning yang bercampur dengan hitam dan campuran coklat serta oren. Kekerasan skala mohs bagi batu tiger eye ialah pada bacaan 7 yang banyak dijumpai di negara afrika selatan, russia, australia barat, negara jerman dan china. Tiger's eye sesuai dipakai oleh semua golongan dan berbagai peringkat lapisan masyarakat. Khasiat dan kekuatan yang menjalarinya dipercayai menjadikan pemakainya akan digeruni lawan dan dihormati kawan, segala perintah dan kata-kata sipemakainya akan mudah diterima dan dipatuhi orang. Batu ini juga dipercayai menjadi senjata menangkis pebuatan sihir dan jahat. 11. BATU JARUM MAS Batu jarum mas termasuk dalam kumpulan batu-batu jenis Quartz iaitu ia adalah jenis Rutilated Quartz. Terdapat banyak warna batu dalam kumpulan quartz ini seperti warna merah jambu, kuning, biru dan hijau serta hitam dan putih tetapi batu jarum mas biasanya mempunyai warna dominan jernih keputihan dengan didalamnya terdapat hablur warna kuning yang terbentuk memanjang seolah-olah seperti bentuk jarum. Batu jarum mas mempunyai paling banyak jenis dan nama kerana quartz ialah salah satu unsur mineral yang paling banyak didapati dibahagian kerak bumi. kekerasan batu jenis ini berada pada ukuran 7 skala Mohs. terdapat catatan menyatakan quartz adalah bahan yang biasa digunakan sebagai bahan mistik dalam mitologi orang asli Australia yang menunjukkan batu ini mempunyai khasiat dan kelebihan yang besar dalam dunia mistik. didalam masyarakat melayu nusantara, Batu jarum mas dipercayai menjadi alat pertahanan diri dan untuk keselamatan pemakainya. 12. BATU NILAM (SHAPHIRE) Nilam juga biasa disebut sebagai sapphire atau safir. Batu nilam amat dikenali didunia perbatuan sebagai batu yang digemari ramai pencinta batu permata dan sukar untuk diperolehi. Struktur mineralnya adalah berbentuk kristal tunggal aluminium oksida yang mana menyebabkan nilam memiliki kekerasan yg cukup tinggi iaitu bacaan 9 pada skala Mohs. Nilam dipasaran ketika ini banyak berasal dari negara Burma, Srilangka, Thailand,Russia, kalimantan Indonesia dan juga Afrika. Batu permata Nilam yg terkenal didunia adalah blue shaphire (safir berwarna biru) yang mana struktur mineral dan seratnya memiliki keunikan pancaran cahaya yang berbeza-beza menjadikannya kelihatan amat mempersonakan. Terdapat juga nilam berwarna hitam, kuning dan putih tetapi harganya tidak standing dengan nilam berwarna biru. Kelebihan dan mitos yang menjalar pada batu nilam ini diyakini dapat menjernihkan fikiran, meningkatkan kekuatan fizikal dan kedamaian hati, membawa kebahagiaan, meningkatkan keyakinan dan tujuan hidup. Raja-raja dan para pemerintah negara memakai nilam untuk menampilkan wibawa dan sebagai pertahanan yg kuat terhadap bahaya. Keistimewaan dimata umum yang paling utama bagi batu nilam ini ialah menyerlahkan aura penarik bagi pemakainya. Batu yang istimewa ini ialah birthstone atau batu yang sesuai untuk mereka yang lahir pada bulan september . 13. BATU PIRUS (TURQUOISE) Batu Pirus juga dipanggil sebagai "turqouise"dikenali ramai pecinta batu permata sebagai batu yang berwarna biru dan hijau dengan jaluran urat yang menarik dan unik terbentuk padanya. Batu pirus mempunyai campuran mineral tembaga, aluminium dan ferum (besi) yang memberikan peranan terhadap pembentukan warnanya. semakin biru warnanya menunjukkan kandungan tembaga didalamnya adalah tinggi dan jika warna hijaunya yang menonjol, menunjukkan kandungan ferum (besi) pula tinggi. Batu pirus direkodkan mempunyai kekerasan pada bacaan 5-6 pada skala Mohs. Ia banyak di jumpai di negara Iran, Afghanistan, Israel, Amerika dan negara Mexico. Biasanya batu ini banyak dipakai oleh mereka yang berumur 40 tahun keatas. Peminat batu ini begitu teruja dengan pirus kerana keindahan dan keunikan urat-urat batunya yang terbentuk dengan menarik dan cantik. Batu pirus yang paling terkenal dan tinggi harganya dipasaran ialah pirus berwarna biru atau hijau dari negara Iran yang tidak memiliki jaluran atau corak diatasnya. Khasiat yang menjalari batu istimewa ini dipercayai membantu dalam proses penyembuhan penyakit, memberikan ketenangan minda dan membuka aura kekuatan diri khususnya kekuatan dalaman atau rohani.

Kamis, 12 Februari 2015

IPPNU GONDANG : SUNAN GESENG

Posted by Unknown On 19.25 | No comments
Sunan Geseng yang bernama asli Eyang Cokrojoyo adalah murid Sunan Kalijaga. Ia adalah keturunan Imam Jafar ash-Shadiq dengan nasab: Sunan Geseng bin Husain bin al- Wahdi bin Hasan bin Askar bin Muhammad bin Husein bin Askib bin Mohammad Wahid bin Hasan bin Asir bin 'Al bin Ahmad bin Mosrir bin Jazar bin Musa bin Hajr bin Ja'far ash-Shadiq bin Muhammad al-Baqir bin Ali Zainal Abidin al- Madani bin al-Husain bin al-Imam Ali k.w. Eyang Cokrojoyo berasal dari Bagelen, Purworejo, beliau pada awalnya merupakn seorang pengambil getah nira (gula jawa dari pohon aren). Ketika itu saat Eyang Cokrojoyo sedang bekerja sambil menyanyikan gending jowo (lagu - lagu jawa) ketika sedang mengambil getah nira , beliau bertemu dengan Sunan Kalijaga. Pada pertemuan pertama itu Eyang Cokrojoyo belum mengetahui bahwa orang yang dia temui tersebut merupakan Sunan Kalijaga. Kemudian Sunan Kalijaga memberitahu Eyang Cokrojoyo untuk mengganti gending jowo yang di nyanyikan Eyang Cokrojoyo diganti menjadi sholawatan. Eyang Cokrojoyo mau melakukan saran yang diberikan oleh Sunan Kalijaga itu meskipun dirinya belum mengetahui bahwa nama dari orang tersebut adalah Sunan Kalijaga. Sehingga mulai dari saat itu Eyang Cokrojoyo ketika sedang mengambil getah nira selalu melakukan sholawatan dan tidak lagi menyanyikan gending jowo seperti yang beliau lakukan sebelum - sebelumnya. Kemudian beberapa hari setelah nya saat Eyang Cokrojoyo hendak mengambil bumbung (tabung dari bambu) yang sudah beliau tempatkan diatas pohon aren seperti biasa sebagai wadah tetesan getah nira yang akan dipanen Eyang Cokrojoyo. Ketika itu Eyang Cokrojoyo setelah mengganti bumbung yang sudah penuh getah nira itu dengan bumbung yang baru kemudian Eyang Cokrojoyo turun dari pohon aren tersebut, saat beliau sampai di bawah pohon tiba - tiba bumbung yang baru saja Eyang Cokrojoyo pasang menetes yang menandakan bahwa bumbung nya tersebut sudah penuh kembali dengan getah nira. Saat Eyang Cokrojoyo memeriksa keatas, Eyang Cokrojoyo menyadari bahwa getah nira pohon aren tersebut menetes terus menerus dengan deras nya. Pada akhir nya Eyang Cokrojoyo membuat talang dari pohon bambu untuk mengalirkan getah nira tersebut dialirkan ke rumah Eyang Cokrojoyo. Getah aren yang mengalir tidak berhenti, sehingga membuat Eyang Cokrojoyo kewalahan. Ada cerita yang mengatakan bahwa getah nira yang mengalir tanpa henti ke rumah Eyang Cokrojoyo itu berubah menjadi emas. Kemudian Eyang Cokrojoyo memutuskan untuk mencari orang yang memberi nya sholawatan itu, ketika itu Eyang Cokrojoyo belum mengetahui nama Sunan Kalijaga. Setelah 17 tahun melakukan pencarian, akhir nya Eyang Cokrojoyo menemukan Sunan Kalijaga. Beliau menemukan Sunan Kalijaga di tengah hutan, tanpa buang - buang waktu, Eyang Cokrojoyo meminta pada Sunan Kalijaga supaya dapat menerimanya sebagai seorang murid. Sunan Kalijaga mau menerima Eyang Cokrojoyo sebagai murid, namun Eyang Cokrojoyo harus memenuhi syarat yang diajukan oleh Sunan Kalijaga yaitu Eyang Cokrojoyo harus menjaga tongkat Sunan Kalijaga yang ditancapkan ke tanah. Kemudia Eyang Cokrojoyo menyanggupi nya dan beliau menjaga tongkat tersebut ketika Sunan Kalijaga pergi. Setelah 17 tahun Sunan Kalijaga pergi setelah memerintahkan Eyang Cokrojoyo menjaga tongkat nya, beliau baru ingat sehingga beliau segera mencari Eyang Cokrojoyo di dalam hutan tempat beliau meninggalkan Eyang Cokrojoyo. Ketika Sunan Kalijaga memanggil - manggil Eyang Cokrojoyo di dalam huatan dan tidak terdengar sahutan, Sunan Kalijaga kemudian membakar hutan tersebut sehingga akhir nya terlihat Eyang Cokrojoyo yang badan tertutup abu hutan tersebut. Ajaibnya badan Eyang Cokrojoyo tidak mengalami luka bakar sama sekali. Berdasarkan kejadian tersebut maka Eyang Cokrojoyo dikenal sebagai Sunan Geseng. Setelah itu Eyang Cokrojoyo diajak oleh Sunan Kalijaga ke Masjid Demak, disana beliau semakin mendalami ilmu agama dengan dipandu oleh Sunan Kalijaga. Setelah beberapa waktu berselang Eyang Cokrojoyo memutuskan untuk tinggal menetap di Kleteran. Beliau berteman dengan Eyang Wonotirto. Eyang Cokrojoyo sempat berpesan kepada Eyang Wonotirto bahwa jika Eyang Cokrojoyo meninggal, beliau ingin Eyang Wonotirto memakamkan dirinya di desa tempat tinggal Eyang Wonotirto. Menurut cerita didalam usaha pemindahan jenazah Eyang Cokrojoyo dari Kleteran ke Desa Tirto, Eyang Wonotirto menjelma menjadi seekor kucing kemundian jenazah dari Eyang Cokrojoyo menjadi seekor tikus putih sehingga pemindahan tersebut tidak dicurigai dan tidak diketahui oleh orang - orang. Sedangkan makam istri dari Eyang Cokrojoyo tetap berada di Kleteran.

Rabu, 11 Februari 2015

sukomoro : indonesia hebat

Posted by Unknown On 23.38 | No comments
=D Lucunya bahasa malaysia,Alasan kuat kenapa bahasa Indonesia terpilih drpd bahasa Malaysia menjadi bahasa resmi ASEAN yg baru saja ditetapkan. cekidot : *ID* : Beli 2 gratis 1 *MY* : Beli 2 percume 1 (=))msk dksi gratis blg prcumaX_X ) *ID* : Kementerian Agama, *MY* : Kementerian Tak Berdosa (heloo \=D/?!!) *ID* : Angkatan Darat, *MY* : Laskar Hentak-Hentak Bumi (ga asik bgt ya :s) *ID* : Angkatan Udara, *MY* : Laskar Angin-Angin (untung ga laskar pelangi atau laskar kentut=D) *ID* : Pasukaaan bubar jalan !! *MY* : Pasukaaan cerai berai !! (talak aja sekalian) *ID* : Merayap *MY* : Bersetubuh dengan bumi (apa rasanya bersetubuh dengan bumi :> ) *ID* : Rumah sakit bersalin, *MY* : Hospital korban lelaki (asli NGAKAK tp bener sih =))) *ID* : Belok kiri, belok kanan, *MY* : Pusing kiri, pusing kanan (minum bodrex makanya:|) *ID* : Departemen Pertanian *MY* : Departemen Cucuk Tanam (yuuk mariii ke mabes nyucuk tanam kakakaka :p) *ID* : Gratis bicara 30 menit, *MY* : Percuma berbual 30 minit(suka2 gue dong :/) *ID* : Satpam/security, *MY* : Penunggu Maling (ngarep banget dimalingin ya ampe ditungguin =))) *ID* : Tank *MY* : Kereta Kebal (lo kira dari banteng kale ahh..\=D/) *ID* : Kedatangan, *MY* : Ketibaan (aneh..:/) *ID* : Rumah sakit jiwa, *MY* : Gubuk gila (udah gubuk, gila lagi.. Kasian banget deh..X_X) *ID* : Dokter ahli jiwa, *MY* : Dokter gila (ada ya yg mw disebut dokter gila ?Wkwkwk..:O) *ID* : Hantu pocong, *MY* : Hantu Bungkus (pesen satu dong bang, dibungkus \=D/) *ID* : Toilet, *MY*: Bilik Merenung (ampun deh..sekalian ~o)aja gan..) *ID* : Traktor, *MY* : Setrika Bumi. (segede apaan yak strikanya?*nerd**nerd*) *ID* : Joystick, *MY* : Batang senang (maksud lo? batang Happy?=))) *ID* : Tidur siang, *MY* : Petang telentang (berarti klo tidur malem “gelap tengkurep” =))) *ID* : push up *MY* : perkosa bumi(waaah.nafsu amet) Waakakakaakakk,,,,,,,=)) =)) Jgn ngaku ORANG INDONESIA kalau belum kirim k semua kontak mu !!! *ID*♡*ID*;) #SBC tp lucu kn *ROTFL*

Minggu, 08 Februari 2015

BPJS : SYEIKH SUBAKIR

Posted by Unknown On 14.51 | No comments
SEKILAS TENTANG SYECH SUBAKIR Syekh Subakir berasal dari Iran ( dalam riwayat lain Syekh Subakir berasal dari Rum, Baghdad). Syekh Subakir diutus ke Tanah Jawa bersama- sama dengan Wali Songo Periode Pertama, yang diutus oleh Sultan Muhammad I dari Istambul, Turkey, untuk berdakwah di pulau Jawa pada tahun 1404, mereka diantaranya: Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara. Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan. Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir. Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko. Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara. Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan. Maulana Hasanudin, dari Palestina. Maulana Aliyudin, dari Palestina. Syekh Subakir, dari Iran, Ahli menumbali daerah yang angker yang dihuni mahluq Halus dari golongan jin jahat. Dalam legenda yang beredar di Pulau Jawa dikisahkan, bahwa sudah beberapa kali utusan dari Arab didatangkan untuk menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa khususnya, dan Indonesia pada umumnya, tapi selalu gagal secara makro. Kegagalan itu disebabkan karena orang-orang Jawa pada waktu itu masih kokoh memegang kepercayaan lama. Masyarakat masih senang menyembah barang-barang bertuah dan ruh-ruh yang diyakininya dapat membimbing, memberi ilham dan menolong mereka. Dengan tokoh-tokoh gaibnya, para tokoh masyarakat masih sangat menguasai bumi dan laut di sekitar Pulau Jawa. Para ulama yang dikirim untuk menyebarkan Agama Islam mendapat halangan yang sangat berat. Meskipun berkembang, tetapi hanya dalam lingkungan yang kecil, tidak bisa berkembang secara luas. Artinya, secara makro dapat dikatakan gagal. Karena itu, maka diutuslah Syeh Subakir yang dikenal memang sakti mandraguna. Beliau diutus secara khusus menangani masalah-masalah yang terkait magic dan spiritual yang dinilai telah menjadi penghalang diterimanya Islam oleh masyarakat yang masih demen ilmu-ilmu mistik. Untuk menyebarkan agama Islam, menurut cerita yang berkembang, Syekh Subakir membawa batu hitam yang dipasang di seantero Nusantara, untuk tanah Jawa diletakkan di tengah-tengahnya yaitu di gunung Tidar . Efek dari kekuatan gaib suci yang dimunculkan oleh batu hitam menimbulkan gejolak, mengamuklah para mahluk: Jin, setan dan mahluk halus lainnya. Syeh Subakir lah yang mampu meredam amukan dari mereka. Akan tetapi mereka sesumbar dengan berkata: “Ya Syekh, walaupun kamu sudah mampu meredam amukan kami dan kamu dapat mengembangkan agama Islam di tanah Jawa, tetapi Kodratullah tetap masih berlaku atas ku, ingat itu wahai Syeh Subakir.” “Apa itu?” kata Syeh Subakir. Kata Jin, “Aku masih dibolehkan untuk menggoda manusia, termasuk orang-orang Islam yang imannya masih lemah”. Tidak salah bila kemudian, gunung Tidar dikenal dengan Paku Tanah Jawa. Gunung Tidar tak terpisahkan dengan pendidikan militer. Gunung yang dalam legenda dikenal sebagai "Pakunya tanah Jawa" itu terletak di tengah Kota Magelang. Berada pada ketinggian 503 meter dari permukaan laut, Gunung Tidar memiliki sejarah dalam perjuangan bangsa. Di Lembah Tidar itulah Akademi Militer sebagai kawah candradimuka yang mencetak perwira pejuang Sapta Marga berdiri pada 11 November 1957. Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup luas. Di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya). Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman. Gunung Tidar tidak hanya terkenal sebagai ikon atau identitas Kota Magelang. Bagi sebagian orang yang memang nglakoni lelaku spiritual , Gunung Tidar merupakan salah satu obyek yang menjadi tempat tujuan mereka untuk mendekatkan diri kepada Gusti Allah. Dahulu, Gunung Tidar terkenal akan ke-angker-annya dan menjadi rumah bagi para Jin dan Makhluk Halus. Jalmo Moro Jalmo Mati, setiap orang yang datang ke Gunung Tidar bisa dipastikan kalau tidak mati ya modar (dan mungkin hal ini yang menjadi asal usul nama Tidar). Berdasarkan penuturan Juru Kunci Gunung Tidar, di Gunung Tidar terdapat 2 buah makam yaitu Makam Kyai Sepanjang dan Makam Sang Hyang Ismoyo (atau yang lebih dikenal sebagai Kyai Semar). Sedangkan tempat yang selama ini dikenal sebagai Makam Syekh Subakir sebenarnya hanyalah petilasan beliau. Jadi, beliau dikenal sebagai wali Allah yang menaklukkan Jin dan Makhluk Halus di Gunung Tidar sehingga para makhluk halus tersebut ‘mengungsi’ ke Pantai Selatan, tempat Nyai Roro Kidul. Setelah berhasil menaklukkan Jin dan Makhluk Halus, Syekh Subakir kembali ke tanah asalnya di Rom (Baghdad). Di petilasan Syekh Subakir ini tersedia mushola kecil dan pendopo. Petilasan Syekh Subakir sebelumnya ditandai dengan adanya kijing yang terbuat dari kayu. Setelah dipugar, kijing tersebut diletakkan di pendopo dan diganti dengan batu fosil yang berasal dari Tulung Agung serta dikelilingi pagar tembok yang berbentuk lingkaran dan tanpa atap. Pada tahap berikutnya, kedudukan Syekh Subakir, Sang Babad Tanah Jawa sebagai salah satu Wali Songo, digantikan oleh Sunan Kalijaga yang banyak disebut-sebut pimpinan para wali di Tanah Jawa karena kekeramatannya yang begitu melegenda. Gunung Tidar adalah gunung di Kota Magelang Jawa Tengah. Gunung ini tidak dapat dipisahkan dengan pendidikan militer. Gunung yang dalam legenda dikenal sebagai "Pakunya tanah Jawa" itu terletak di tengah Kota Magelang. Berada pada ketinggian 503 meter dari permukaan laut, Gunung Tidar memiliki sejarah dalam perjuangan bangsa. Di Lembah Tidar itulah Akademi Militer sebagai kawah candradimuka yang mencetak perwira pejuang Sapta Marga berdiri pada 11 November 1957. Asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. Ada salah satu versi yang menyebutkan bahwa nama itu berasal dari kata “Mati dan Modar”. Jadi karena angkernya Gunung Tidar waktu dulu, maka kalau ada orang mendatangi gunung tersebut kalau tidak Mati ya Modar. Hanya butuh waktu kurang dari 30 menit untuk sampai di puncak Tidar. Secara umum, Gunung Tidar memang masih cukup alami. Banyak tanaman pinus dan tanaman buah-buahan tahunan seperti salak hasil penghijauan era tahun 1960an menjadikan Gunung Tidar sangat rimbun. Beberapa saat menapaki jalanan setapak pendakian kita akan bertemu dengan Makam Syaikh Subakir. Konon Syaikh Subakir adalah penakluk Gunung Tidar yang pertama kali dengan mengalahkan para jin penunggu Gunung Tidar tersebut. Menurut legenda (hikayat) Gunung Tidar, Syaikh Subakir berasal dari negeri Turki yang datang ke Gunung Tidar bersama kawannya yang bernama Syaikh Jangkung untuk menyebarkan agama Islam. Tidak jauh dari Makam Syaikh Subakir, kita akan berjumpa dengan sebuah makam yang panjangnya mencapai 7 meter. Itulah Makam Kyai Sepanjang. Kyai Sepanjang bukanlah sesosok alim ulama, namun adalah nama tombak yang dibawa dan dipergunakan oleh Syaikh Subakir mengalahkan jin penunggu Gunung Tidar kala itu. Situs makam terakhir yang kita jumpai sewaktu mendaki Gunung Tidar adalah Makam Kyai Semar. Namun menurut beberapa versi ini bukanlah makam kyai Semar yang ada dalam pewayangan. Tetapi Kyai Semar, jin penunggu Gunung Tidar waktu itu. Meski demikian banyak yang percaya ini memang makam Kyai Semar yang ada dalam pewayangan itu. Dan mana yang benar, adalah tinggal kita mau mempercayai yang mana. [sunting]Paku Tanah Jawa Di puncak Gunung Tidar ada lapangan yang cukup luas. Di tengah lapangan tersebut terdapat sebuah Tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada kata Solok) dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Menurut penuturan juru kunci, itu bermakna Sapa Salah Seleh (Siapa Salah Ketahuan Salahnya). Tugu inilah yang dipercaya sebagian orang sebagai Pakunya Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman. Wallahu Alam

Blogroll

Blogger templates

About