ASSALAMU`ALAIKUM DI BLOG KAMI "BOLO MANAKIB" GONDANG-NGANJUK SEMOGA DAPAT DIAMBIL HIKMAHNYA, BERMANFAAT DAN MEMBAWA BERKAH. AMIIN...

Minggu, 15 Mei 2011

Moch.Kafa Billahi Syahida
Diriwayatkan, bahwa Syekh Ahmad Zandah bila berkunjung bersilaturrohmi kepada para waliyulloh, ia selalu menunggang seekor harimau, dan bagi pribumi yang dikunjunginya harus menyediakan seekor sapi untuk pangan harimaunya.

Pada waktu ia berkunjung kepada Syekh Abdul Qodir, dimintanya seekor sapi yang digunakan sebagai penarik timba air setiap harinya, karena kebetulan sapi itu yang dilihatnya.

Sementara harimau sedang mengintai sapi yang menjadi mangsanya, tidak diketahui sebelumnya bahwa disitu ada seekor anjing galak penjaga istal kuda kepunyaan Syekh, tiba-tiba anjing itu menyerang, menerkam harimau dan digigitnya hingga mati. Ahmad Zandah terkejut, timbul perasaan malu pada dirinya, dengan merendahkan diri dan sikap hormat segera ia menghadap Syekh lalu mencium tangan beliau.

اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.
Moch.Kafa Billahi Syahida
Diriwayatkan, pada zaman Syekh Abdul Qodir, ada seorang wali yang telah dilepas pangkat kewaliannya. Ia minta pertolongan kepada rekan-rekannya sesama wali memohon kepada Alloh SWT. agar ia dapat diangkat kembali mendapatkan pangkat kewaliannya.


Wali rekannya itu berkata : "Saya sudah berusaha berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat diangkat kembali pangkat kewalianmu, bahkan menurut anggapan saya persoalan ini tidak diterima oleh Alloh SWT., dan saya dianjurkan sebaiknya meminta pertolongan dan syafa'at Syekh, supaya beliau berdo'a memohon kepada Alloh SWT. agar dapat dikembalikan pangkat kewalianmu itu".


Kemudian Syekh dapat menerima usulan mereka, lalu beliau berdo'a sementara itu datang sabda Alloh:"Sudah banyak para wali yang berdo'a mereka mohon supaya dikembalikan lagi pangkat seorang wali yang sudah dicopot itu. Untuk hal ini kamu jangan minta syafaat baginya". Mendengar sabda itu lalu Syekh mengambil sajadah berangkat menuju suatu lapangan. Pada waktu beliau akan melangkahkan kaki, terdengar ada yang memanggil dari alam ghaib : "Wahai Ghoutsul A'dhom Abdul Qodir! Bagi orang itu dan seribu orang yang senasib dengan dia, Ku ampuni dosanya". Dan langkah kaki yang kedua terdengar lagi suara yang bersabda: "Bagi orang itu dan duaribu orang yang senasib dengan dia". Dan pada waktu akan memijakkan langkah kaki yang ketiga kembali terdengar "Bagi dia dan tigaribu orang yang senasib dengan dia, dosanya Ku ampuni, disebabkan karena pangkat kewalianmu dan kedudukanmu".


Syekh mengucapkan terimakasih kepada Alloh SWT. atas anugerah yang telah diterima. Berkat karomah dan syafaat Syekh, wali yang dilepas pangkatnya itu dapat diterima kembali.


ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Moch.Kafa Billahi Syahida
Sebagian dari karomah Syekh Abdul Qodir sedang berwudhu, tiba-tiba beliau dikotori oleh seekor burung pipit yang sedang terbang diatas kepala beliau, kemudian Syekh mengangkat kepala dan dilihatnya burung pipit itu, maka jatuhlah burung itu dan mati.

Kemudian pakaian yang sedang beliau pakai yang dikotori tadi lalu dicucinya dan disedekahkan sebab kematian seekor burung pipit, beliau berkata : "Kalau sekiranya kami berdosa karena matinya seekor burung pipit, maka kain ini sebagai kifaratnya".





اللهم انشر عليه رحمة ورضوانا *** وءمدنا باسرره فى كل وقت ومكان

Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

Di dalam kitab Bahjatul Asror
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir suatu saat beliau terbang melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit matahari melainkan mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.




Pada setiap datang bulan senantiasa memberi salam padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan terjadi pada bulan itu. Demikian setiap datang minggu dan hari, minggu dan hari itu memberi salam padaku dan memberitahukan masukan peristiwa yang akan terjadi pada minggu dan hari itu. Demi Dzat Kemuliaan Tuhan orang-orang yang akan mendapat kecelakaan dan kebahagiaan semuanya itu diajukan kepadaku.




Pandangan mataku ada di lauhil mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan dalam lautan musyahadah-Nya. Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi pengganti dan penerus Rosululloh SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya, dan aku adalah guru semuanya.
‎Di dalam kitab Bahjatul Asror
meriwayatkan bahwa Syekh Abdul
Qodir suatu saat beliau terbang
melayang-layang diatas ribuan
manusia pada jamaah majelis
pengajian yang beliau pimpin.
Beliau berkata : "Tiada terbit
matahari melainkan
mengucapkan salam padaku, dan
menginformasikan segala
kejadian atau peristiwa yang akan
terjadi pada tahun itu.
Pada setiap datang bulan
senantiasa memberi salam
padaku dan menceritakan
peristiwa apapun yang akan
terjadi pada bulan itu. Demikian
setiap datang minggu dan hari,
minggu dan hari itu memberi
salam padaku dan
memberitahukan masukan
peristiwa yang akan terjadi pada
minggu dan hari itu. Demi Dzat
Kemuliaan Tuhan orang-orang
yang akan mendapat kecelakaan
dan kebahagiaan semuanya itu
diajukan kepadaku.
Pandangan mataku ada di lauhil
mahfudz, dan aku tenggelam
dalam lautan ilmunya Alloh dan
dalam lautan musyahadah-Nya.
Akulah yang menjadi hujjah Alloh
bagimu. Akulah yang menjadi
pengganti dan penerus Rosululloh
SAW. Akulah yang menjadi
pewarisnya dibumi. Manusia ada
gurunya, malaikat ada gurunya,
demikian pula jin ada gurunya,
dan aku adalah guru semuanya.




ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.


Didalam kitab Bahjatul Asror
diriwayatkan bahwa Syekh Abdul Qodir pernah berkata "Aku diberi sebuah buku luasnya sepanjang
mata memandang untuk menuliskan dan mencatat nama-nama muridku sampai hari
kiamat. Semua jumlah catatan murid dan ikhwanku itu telah
Alloh berikan padaku dan telah menjadi milikku. Aku pernah
bertanya kepada malaikat Malik penjaga pintu neraka "Apakah ada padamu murid ataupun ikhwanku?" Malaikat Malik menjawab "Tidak ada dalam
neraka". Syekh berkata "Aku bersumpah demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan,
sesungguhnya tanganku terhadap murid-muridku seperti langit menutupi bumi. Andaikan murid-muridku itu buruk dan salah, maka akulah yang baik dan
benar. Dan aku bersumpah demi
Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, dua pelapak kakiku tidak akan bergeser setapakpun dihadapan Tuhan, terkecuali sudah mendapat keputusan
bahwa aku bersama murid-muridku berangkat masuk surga". Lebih lanjut beliau berkata
"Senantiasa tanganku ini tidak akan lepas dari kepala murid-
muridku, walaupun aku sedang berada di Timur (masyriq) dan
muridku berada dibarat (Maghrib)
, lalu muridku itu terlihat dan tersingkap auratnya maka tanganku akan segera menutupinya.




Demi Dzat Kemuliaan dan Keagungan Tuhan, pada hari
kiamat nanti aku akan berdiri tegak dihadapan pintu gerbang neraka, sekali lagi aku tidak akan bergeser dan berdiri tegak
sebelum semua muridku sudah masuk kesurga, karena Alloh Yang Maha Kuasa telah menjanjikan
padaku bahwa murid-muridku tidak akan dimasukkan kedalam
neraka.




Barang siapa yang berguru serta cinta/ mahabbah padaku pasti aku menghadap (menaruh perhatian) padanya. Dan malaikat Munkar Nakir telah berjanji
padaku bahwa mereka tidak akan
menakut-nakuti, atau
menimbulkan rasa kaget/terkejut pada murid-muridku.




ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ


Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

Rabu, 11 Mei 2011


SYEKH ABDUL QODIR MENYELAMATKAN MURIDNYA DARI SIKSAAN MALAIKAT MUNKAR WA NAKIR

Diriwayatkan, Syekh Abdul Qodir mempunyai murid yang bodoh dan buta agama, namun ia
menaruh cinta, rindu, kepada gurunya yaitu Syekh Abdul Qodir.Pada waktu ia mati ditanya dialam
kubur oleh malaikat Munkar Nakir:
"Apa agamamu, siapa Tuhanmu dan siapa Nabimu? "Simayat
menjawab : "Saya tidak tahu, yang
saya ketahui hanya guruku Syekh
Abdul Qodir, beliaulah yang sangat kucintai". Mayat itu selalu
memanggil-manggil Syekh Abdul Qodir, sehingga malaikat Munkar Nakir merasa bingung menghadapi kejadian ini, lalu hal
ini diajukan kepada Alloh SWT. : "Ya Alloh, Engkau Maha Mengetahui tentang jawaban mayat hambaMU ini, untuk hal itu saya serahkan kepadaMu". Alloh
bersabda : "Beri siksaan dia sebagaimana mestinya".


Pada waktu malaikat Munkar Nakir akan melaksanakan siksaan
sebagaimana perintah Alloh SWT., tiba-tiba Syekh Abdul Qodir
muncul sambil berkata : "Wahai
malaikat Munkar Nakir, mayat muridku jangan disiksa karena
dia waktu hidupnya termasuk orang yang bodoh, dan tidak tahu
tentang agama, yang dia ketahui hanyalah aku ini". Lalu Syekh
melanjutkan pembicaraannya :
"Akulah yang yang akan memberi
jawaban terhadap segala pertanyaan yang kalian akan
tanyakan, nah sekarang mau
menanyakan masalah apa?"


Untuk kedua kalinya kejadian ini malaikat Munkar Nakir bertambah bingung dan dengan segera
dilaporkan kepada Alloh SWT.
Alloh bersabda sebagaimana tadi :
"Siksa dia sebagaimana
mestinya!"
 Setelah malaikat itu
menerima perintah dari Alloh lalu diambilnya godam, ketika mayat akan disiksa, tiba-tiba Syekh menghadang dan menggagalkan
serta merebut godam dari tangan malaikat Munkar Nakir lalu
dilemparkan, beliau berkata :
"Semuanya minggir! Demi
panasnya kecintaanku yang
membara dalam batinku kepada Alloh, siapapun juga tidak ada yang menandingiku. Ingat, kalau mayat muridku disiksa, surga dan
neraka semuanya akan kubakar
( artinya dalam surga tidak akan
senang dan dineraka tidak akan
susah ).
Ketika itu datang sabda Alloh :
"Sekarang Ku ampuni dosa mayat
orang itu, jangan kamu siksa, disebabkan karena kekasihku Abdul Qodir Aku menanggung
rindu padanya, dan lebarkan pula
kubur mayat orang itu!".



ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.

BERKAT DO'A SYEKH ABDUL QODIR SEORANG PEREMPUAN MEMPUNYAI TUJUH ANAK LAKI-LAKI

Dalam kitab Muntakhob JawahirilQolaid diriwayatkan, ada seorang
perempuan datang menghadap
Syekh Abdul Qodir maksudnya ia
mohon do'a restu dan karomah
Syekh agar ia dikaruniai seorang
anak yang menjadi dambaan hati
buah pelerai lara. Lalu Syaikh
melihat tulisannya di Lauhil
Mahfudz, ternyata bagi
perempuan itu tidak ada tulisan
akan mempunyai anak. Disaat itu
pula Syekh berdo'a kepada Alloh
Yang Maha Berkuasa agar
perempuan itu diberi dua orang
anak. Selesai beliau berdo'a
terdengar sabda Alloh :
"Bukankah kamu sudah melihat di
Lauhil Mahfudz bahwa seorang
anakpun tidak ada tulisannya bagi
perempuan itu, dan sekarang
malah kamu minta dua orang
anak ? " 
Syekh berkata lagi : "Saya
mohon tiga anak". Dikala itu
datang lagi sabda Alloh : "Kamu
sudah melihat di Lauhil Mahfudz
ia tidak ada lukisannya seorang
anakpun, kini kamu minta tiga
anak"
. Syekh berkata lagi "Ya Alloh
saya mohon empat orang anak".
Demikian seterusnya permohonan
Syekh bertambah meningkat
sampai pada permoho nan tujuh
orang anak. Pada waktu sampai
batas tujuh orang anak, datang
sabda Alloh "Sekarang sudah
cukup, jangan lebih dari tujuh,
dan permohonan itu Ku-terima".

Atas anugerah karunia itu lalu
beliau bersujud syukur kepada
Alloh Subhanahu Wa Ta'ala.


Kemudian Syekh mencomot
segumpal tanah, dan sedikit dari
tanah itu diberikan kepada
perempuan itu. Dengan
mengharap barokahnya lalu
perempuan itu membuat liontin
mata kalung dari tanah itu yang
dilapisi perak.


Beberapa hari kemudian
perempuan itu hamil, dan sampai
masa sembilan bulan ia
melahirkan bayi kembar siam
tujuh bayi laki-laki semuanya
dalam keadaan sehat dan selamat.


Kian hari bayi itu menjadi besar
dan meningkat menjadi anak-
anak dewasa. Beberapa tahun
kemudian, keyakinan perempuan
itu menjadi berubah.


Tercetus dalam bisikan hati
perempuan itu prasangka buruk
terhadap Syekh. Ia berkata sambil
memegang perhiasan liontin mata
kalung yang dipakai "Untuk apa
gunanya tanah ini tiap hari selalu
bergantung dibawah leherku,
sekarang aku sudah punya anak,
untuk apalagi kalung ini kupakai,
tidak ada gunanya". Seusai ia
berkata dalam hati nuraninya
dengan spontanitas ketujuh
anaknya itu mati.


Melihat kejadian yang tidak
terduga itu segera perempuan itu
berangkat menghadap Syekh
sambil menangis tersedu-sedu
dan bertobat mohon
ampunannya karena jauh
sebelumnya sudah berprasangka
buruk kepada Syekh.


Menerima pengaduan dan
keluhan itu, Syekh berkata
"Sekarang juga kamu cepat
pulang, dan apa yang menjadi
niat dan harapanmu itu akan
diterima juga nanti". Setibanya
dirumah dengan penuh cemas
ternyata anaknya yang sudah
mati, semuanya hidup kembali.


ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau
waridhwana waamiddana bi
asrorihi fii kulli waqtiu
wamakaan.
Diriwayatkan, dikota Baghdad ada seorang wanita rupawan wajahnya cantik dam manis sedap dipandang mata. Sebelum ia masuk jama'ah murid Syekh Abdul Qodir, ada seorang lelaki fasik, hidung belang, dan tuna susila. Dia menaruh cinta mengharap pada wanita itu, namun cintanya tidak dibalas.
Cintanya bertepuk sebelah tangan. Si lelaki jahat itu berusaha mencari jalan untuk melaksanakan niat jahatnya itu. Pada suatu hari, wanita itu berangkat menuju sebuah gua pada suatu gunung untuk
bersholwat, beruzlah yakni mengasingkan diri dengan tujuan ibadah. Tidak diketahui sebelumnya, bahwa ia sedan
diintai dan diikuti dari belakang oleh silelaki perayu wanita itu. Ketika wanita itu tiba dan akan masuk kedalam gua, silelaki jahat itu berusaha dengan sekuat
tenaga akan masuk kedalam gua memperkosa kehormatan wanita itu. Sebaliknya, sang wanita berusaha menghindar dari nafsu angkara murka kejahatan silelaki itu sambil berteriak-teriak memanggil-manggil nama Syekh Abdul Qodir, "Ya Syekh Tsaqolein, Ya Ghoutsal A'dhom, Ya Syekh Abdul Qodir, tolonglah saya!"
demikian ratap wanita bertawassul dan beristighotsah minta pertolongan.
Dikala itu Syekh sedamg mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat dimadrosah, lalu dilepas bakiaknya, sepasang bakiak itu dipegang Syekh lalu dilemparkan kearah gua dan tepat sekali mengenai sasaran kepala lelaki jahat itu. Dikala laki-laki jahat itu akan melakukan aksinya, bertubi-tubi sepasang bakiak memukul, menampar laki-laki itu dengan pukulan-pukulan yang mematikan. Dan seketika itu juga ia mati.
Sang wanita segera mengambil sepasang bakiak milik Syekh, gurunya. Kemudian ia mengucapkan terimakasih atas pertolongannya, lalu bakiak itu diserahkan sambil melaporkan peristiwa yang dialaminya kepada Syekh dan juga kepada khalayak yang mengerumuninya.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ

"Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiuwamakaan"
"BAROKAH CINTA SYEIKH ABDUL QODIR AL JAILANI"

Ulama Baghdad meriwayatkan, bahwa di Baghdad ada seorang ulama', seusai sholat Jum'at berangkatlah ia diiringi para santri-santrinya berziarah ke pemakaman. Ditengah perjalanan ia menemukan seekor ular hitam yang sedang melata. Dipukulnya ular itu dengan tongkat sampai mati. Setelah ular dibunuh langsung saja alam sekitar daerah itu diliputi kabut kelam dan menjadi gelap. Para santrinya tambah terkejut karena gurunya mendadak hilang. Mereka berusaha mencari ditiap-tiap tempat namun tidak ditemukan. Tiba-tiba gurunya muncul kembali dengan pakaian serba baru. Mereka heran, dan segera menghampiri gurunya sambil menanyakan kejadian yang dialaminya. Kemudian diceritakannya bahwa asal kejadian itu begini permulaannya "Tadi waktu cuaca gelap, aku dibawa oleh Jin menuju sebuah pulau. Lalu aku dibawa menyelam kedasar laut menuju suatu daerah kerajaan jin, dan aku dihadapkan kepada sang raja jin. Pada waktu aku bertemu, ia sedang berdiri diatas singgasan mahligai kerajaannya. Dihadapannya membujur sesosok mayat diatas panca persada yang sangat indah bentuknya. Kepala mayat itu pecah, darah mengalir dari tubuhnya. Sejurus kemudian sang raja jin bertanya kepada pengawalnya yang membawa aku, "Siapa orang yang kau bawa itu?" Para pengawalnya menjawab : "Inilah orang yang telah membunuh putera tuanku raja". Lalu raja jin menatap tajam padaku dengan muka marah. Wajahnya merah padam, dengan geramnya raja jin menghardikku, "Mengapa kamu membunuh anakku yang tidak berdosa? Bukankah kamu lebih tahu tentang dosanya membunuh, padahal kamu katanya seorang ulama' yang mengetahui masalah-masalah hukum?!" Dia berkata, dengan suara lantang muka berang menakutkan. Segera aku menjawab menolak tuduhan itu :"Perkara membunuh anakmu aku tolak, apalagi yang namanya membunuh, bertemu mukapun aku belum pernah." Raja jin menjawab :"Kamu tidak bisa menolak, ini buktinya, para saksinya juga banyak!" Lalu dengan tegas tuduhan itu kusanggah :"Tidak, tidak bisa, semuanya bohong, itu fitnah semata!" Para saksi jin mengusulkan supaya raja memeriksa darah yang melekat diujung tongkatnya. Lalu sang raja bertanya "Itu darah apa yang ada ditongkatmu?" Aku menjawab "Darah ini bekas cipratan darah ular yang kubunuh." Raja jin berkata dengan geramnya " Kamu manusia yang paling bodoh! Kalau kamu tidak tahu ular itu anakku!" Dikala itu, aku bingung tidak bisa menjawab lagi, sehingga aku pusing, bumi dan langit terasa sempit karena sulit mencari jalan pemecahannya, raja jin melirik kepada seorang hakim selaku aparatnya seraya berkata "Manusia ini sudah mengakui kesalahannya, ia telah membunuh anakku, kamu harus segera memutuskan hukumannya yaitu ia harus dibunuh!" Setelah jatuh keputusan, aku diserahkan kepada seorang algojo. Pada waktu kepalaku akan dipancung, algojo sedang mengayunkan pedangnya kearah leherku, tiba-tiba muncul seorang laki-laki
tampan bercahaya sambil berseru : "Berhenti! Sekali-kalijangan kau bunuh orang ini, ia murid Syekh Abdul Qodir" sambil matanya menatap raja jin dengan sorotan tajam. Lalu ia berkata : "Coba apa jawabanmu kepada Syekh kalau beliau marah padamu karena membunuh muridnya?" Raja jin melirik ke arahku sambil berkata "Karena aku menghormati dan memuliakan Syekh, dosamu yang begitu besar kuampuni, dan kamu bebas dari hukuman! Tetapi sebelum kau pulang, kamu harus jadi imam sholat umtuk menyembahyangkan mayat anakku almarhum dan bacakan istighfar mohon diampuni dosanya. Setelah selesai menyembahyangkan, pada waktu pulang aku diberi hadiah pakaian bagus dan diantarkan ketempat semula tadi".
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

SYEKH ABDUL QODIR BERZIARAH KE MAKAM ROSULULLOH SAW DAN MENCIUM TANGAN BELIAU

Pada waktu Syekh Abdul Qodir berziarah ke pusara Rosululloh SAW di Madinah Munawwaroh, setibanya di Madinah langsung beliau masuk ke ruang pusara Rosululloh SAW. yaitu "ruang yang mulia"(hujroh syarifah). Selama empat puluh hari beliau berdiri di hadapan pusara Rosululloh SAW. Kedua tangannya diletakkan pada dadanya sambil bermunajat mengharap rahmat-Nya, menumpahkan isi hati nuraninya dengan makna bait dibawah ini :
ﺫﻧﻮﺑﻲ ﻛﻤﻮﺝ ﺍﻟﺒﺤﺮ ﺑﻞ ﻫﻲ ﺍﻛﺜﺮ
***
ﻛﻤﺜﻞ ﺟﺒﺎﻝ ﺍﻟﺸﻢ ﺑﻞ ﻫﻲ ﺍﻛﺒﺮ
ﻭﻟﻜﻨﻬﺎ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ ﺍﺫﺍ ﻋﻔﺎ
***
ﺟﻨﺎﺡ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻌﻮﺽ ﺑﻞ ﻫﻲ ﺍﺻﻐﺮ
Dzunubi kamaujil bahri bal hiya aktsaru kamitslil jibalis Syummi bal hiya akbaru
walakinnaha 'indal karimi idza 'afaa janahum minal bu'uudhi bal hiya ashghoru.
Besar dosaku seperti gulungan ombak dilaut bahkan lebih banyak tinggi setinggi puncak gunung syam bahkan lebih tinggi lagi namun bila daku Kau ampuni ringan dosaku seringan sayap nyamuk kecil bahkan sekecil amat sangat Lalu beliau meneruskan munajat pengharapannya dengan bait dibawah ini
ﻓﻲ ﺣﺎﻟﺔ ﺍﻟﺒﻌﺪ ﺭﻭ ﺣﻲ ﻛﻨﺖ ﺍﺭﺳﻠﻬﺎ
***
ﺗﻘﺒﻞ ﺍﻻﺭﺽ ﻋﻨﻲ ﻭ ﻫﻲ ﻧﺎﺋﺒﺘﻲ
ﻭﻫﺬﻩ ﻧﻮﺑﺔ ﺍﻻﺷﺒﺎﺡ ﻗﺪﺣﻀﺮﺕ
***
ﻓﺎﻣﺪﺩ ﻳﻤﻴﻨﻚ ﻛﻲ ﺗﺤﻈﻰ ﺑﻪ ﺷﻔﺘﻲ
Fii halatil bu'di ruuhii kuntu ursiluhaa tuqobbilul ardho 'anni wahya naibaatii wahadzihi naubatul asybaahi qod hadhorot famdud yamiinaka kai tuhzho bihaa syafatii
Kala jauh dari kekasih kuutus roh pengganti diri ulurkan tanganmu kini kasih kan kukecup sepuas hati untuk terima syafaat kekasih Selesai beliau meluapkan isi hati nuraninya, tangan Rosululloh SAW. yang mulia terulur keluar lalu dipegang, diciumnya sepuas hati, dan diletakkan pada ubun-ubun kepala Syekh.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana bi asrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

SYEKH ABDUL QODIR BERBUKA PUASA DIRUMAH MURID-MURIDNYA PADA SATU WAKTU ZANG BERSAMAAN

Di riwayatkan pada suatu hari dibulan Romadhon, Syekh Abdul Qodir diundang berbuka puasa oleh murid-muridnya sebanyak tujuh puluh orang dirumahnya masing-masing. Mereka berkeinginan agar Syekh berbuka puasa dirumahnya. Mereka tidak mengetahui bahwa diantara mereka masing-masing mengundang Syekh untuk berbuka puasa pada waktu yang bersamaan. Tiba waktunya berbuka puasa bertepatan Syekh berbuka puasa di rumah beliau, detik itu pula rumah muridnya yang tujuhpuluh orang itu masing-masing dikunjunginya dan berbuka puasa tepat dalam waktu yang bersamaan. Peristiwa ini dikota Baghdad sudah masyhur terkenal dikalangan masyarakat, dan sudah menjadi bibir masyarakat dalam setiap pembicaraan dan pertemuan.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ
***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana biasrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

BERKAT KAROMAH SYEKH ABDUL QODIR BISA MENOLAK GANGGUAN JIN DAN ORANG JAHAT

Syekh Jalal Al-Bukhori meriwayatkan, barangsiapa diganggu/kemasukan jin supaya dibacakan ketelinga orang itu bacaan
ﻳﺎ ﺣﻀﺮﺓ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭ
ﺍﻟﺠﻴﻼﻧﻲ
"Ya hadhrotas Syaikh Quthubul 'alamiin Muhyiddin Abdul Qodir Al-Jailaniy"
Insya Alloh ia akan sembuh. Dan barangsiapa merasa takut dari gangguan orang jahat atau musuh, maka ambil segenggam tanah hitam dan baca nama Syekh Abdul Qodir pada tanah itu lalu sebarkan kearah yang ditakuti, insya Alloh akan terpelihara dari kejahatan. Barang siapa yang mendapat kesusahan hidup, lalu ia bertawassul kepada Syekh Abdul Qodir, Alloh akan mengganti kesusahan dengan kesenangan, dan kesulitan dengan kemudahan.
ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﻧﺸﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﺭﺣﻤﺔ ﻭﺭﺿﻮﺍﻧﺎ ***
ﻭﺀﻣﺪﻧﺎ ﺑﺎﺳﺮﺭﻩ ﻓﻰ ﻛﻞ ﻭﻗﺖ ﻭﻣﻜﺎﻥ
Allohummansyur 'alaihi rohmatau waridhwana waamiddana biasrorihi fii kulli waqtiu wamakaan.

Mengenal Tafsir Syekh Abdul Qodir Al-Jilani

Jakarta, NU Online
Komunitas Muslim Indonesia tentu tidak asing dengan nama Syekh Abdul Qodir al Jilani. Namanya selalu disebut dalam wirid-wirid, dalam ritual keagamaan, baik di masjid-masjid, di musholah-musholah, di rumah-rumah, dan di mana-mana. Bahkan sketsa wajahnya digambar di kaos-kaos.
Di Indonesia namanya disebut-sebut sebagai Sulthanul Auliya, rajanya para wali. Tapi, publik tidak banyak tahu bahwa Abdul Qodir al Jilani juga seorang mufasir atau ahli tafsir Al-Qur?an.
Demikian dikatakan KH Abdul Manan, Ketua Lembaga Takmir Masajid NU (LTM-NU), dalam sambutan di acara bedah kitab Tafsir al-Jilani, Gedung PBNU lantai delapan, Jumat (22/10).
Kang Manan, begitu KH Abdul Manan biasa dipanggil, mengatakan bahwa bedah tafsir al Jilani ini penting dilakukan, supaya muslim Indonesia mengetahui Syekh Abdul Qodir secara menyeluruh, tidak hanya manakib-nya, tapi juga karya-karyanya secara ilmiah.
Selain menghadirkan penyunting kitab tersebut, Dr. Muhammad Fadhil al Jilani dari Turki (juga cucu Syekh Abdul Qodir), bedah kitab ini dihadiri oleh banyak tokoh, antara lain KH Said Aqil Sirodj, KH Lukmanul Hakim (seorang pecinta tasawuf dari Pesantren Ciganjur) Rachmad Tatang Bachrudin (Ketua Lembaga Al-Jaelani Center Asia Tenggara), Helmy Faishal Zaini (Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal), dan lain-lain.
?Maklum saja tafsir ini tidak banyak diketahui, karena belum lama ditemukan. Kitab ini baru diterbit setahun yang lalu, oleh penerbit di Istambul Turki. Insya Allah, kita ini akan memperkaya khazanah kelimuan kita di pesantren khususnya, dan umat Islam umumnya,? ungkap Kang Manan.
Senada dengan Kang Manan, KH Lukmanul Hakim, seorang pecinta tasawuf, mengatakan bahwa penemuan kitab ini diharapkan dapat menambah kecintaan kita pada Syekh Abdul Qodir. ?Dengan kitab ini, cinta kita pada beliau dengan tahu dan paham, bukan cinta buta,? ujar Lukman yang juga pengasuh di Pesantren Ciganjur.
?Terus terang saja, pesantren tidak banyak membalah (mengaji) kita bercorak sufustik. Dengan hadirnya kitab ini, minat pesantren terhadap kitab tafsir tasawuf akan meningkat. Kita baru berhenti pada suluk atau pengamalan, belum kajian tasawuf yang serius dan beragam,? lanjut Lukman.
Kitab Tafsir al Jilani terdiri dari enam jilid. Kitab ini? mengandung kontroversi, karena ditemukan di perpustakaan Vatikan, kota suci umat Katolik. Sang penyunting yang juga cucu muallif, Muhammad Fadhil al-Jilani, melakukan penelitian sepanjang 32 tahun, dan telah mengunjungi 20 perpustakaan di beberapa negara.

Karomah Syekh Abdul Qodir Jailani

Abah Yasir ( Pengasuh Jamaah Bolo Manakib )
Karomah Syekh Abdul Qodir Jailani banyak sekali, baik yang diterangkan dalam manaqibnya atau dari keterangan-keterangan lain.
Salah satunya sebagai berikut:
Pada suatu saat pernah terjadi Syekh Abdul Qodir Jailani berjalan-jalan, lalu menjumpai dua orang yang sedang berdebat keras. Yang satu orang Islam, yang satunya orang Kristen. Assyekh Abdul Qodir Jailani r.a. ingin mengetahui masalahnya. Kemudian orang Islam itu menjelaskan, orang Nasrani yang berdebat dengannya itu namanya adalah Al-Isuwi, dia mengatakan bahwa Nabinya lebih utama dari nabi kita Muhammad SAW. Lalu Assyekh Abdul Qodir Jailani r.a. ingin mengetahui buktinya dari orang Nasrani tadi. Orang Nasrani menerangkan bahwa Nabinya, yaitu Nabi Isa AS, bisa menghidupkan orang yang telah mati. Kemudian Syekh Abdul Qodir Jailani menjawab,
“Saya ini bukannya Nabi, tapi saya adalah umatnya yang setia mengikuti ajarannya (orang muslim yang taat). Bagaimanakah nanti kalau saya bisa menghidupkan orang mati dengan seizin Allah sebagaimana Nabi Isa AS apakah kamu beriman kepada Nabi Muhammad?”
Orang Nasrani dengan tegas menjawab,
“Ya, Saya sanggup.”
Kemudian Syekh Abdul Qodir Jailani berkata kepada orang Nasrani itu.
“Sekarang ayo tunjukkan kuburan yang sudah lama (makam purba).
Lalu orang Nasrani itu menunjukkannya. Setelah sampai di kuburan yang ditujunya, Syekh Abdul Qodir Jailani bertanya lagi pada orang Nasrani itu,
“Dengan kalimat apa Nabi Isa AS menghidupkan orang yang sudah mati?”
Orang Nasrani itu menjawabnya,
“Wahai orang yang telah mati, dengan izin Allah hiduplah kamu sekarang. Begitulah yang diucapkan oleh Nabiku Isa bila menghidupkan orang yang sudah mati.”
Sebelum Syekh Abdul Qodir Jailani memohon kepada Allah agar Allah menghidupkan orang yang sudah mati tersebut, Syekh Abdul Qodir Jailani memberitahukan kepada orang Nasrani itu bahwa kuburan ini adalah kuburannya orang yang ahli menyanyi, maka saksikanlah orang ini nanti keluar dari kuburnya akan menyanyi. Benarlah apa yang dikatakan oleh Syekh Abdul Qodir Jailani. Setelah memohon kepada Allah agar mayit itu dihidupkan kembali dengan menyanyi sesuai dengan apa yang dimintanya. Lalu Syekh Abdul Qodir Jailani menghadap ke kuburan tersebut, tiba-tiba pecahlah kuburan itu dan keluarlah orangnya dengan menyanyi sungguhan. Setelah orang Nasrani itu menyaksikan karomahnya Syekh Abdul Qodir Jailani dan keutamaan Nabi Muhammad SAW, lalu masuk ke dalam agama Islam di hadapan Syekh Abdul Qodir Jailani.
Sumber: Kitab Tafrithul Khatir, halaman 16, karya Al-Qodir bin Muhyiddin Al-Irbily

6 Votes

Minggu, 08 Mei 2011

MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIRJAILANI ra

Posted by Unknown On 21.15 | No comments

TERJEMAHAN MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIRJAILANI ra BAB I

Abah Yasir ( Pengasuh Jamaah Bolo Manakib )
      Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha Penyayang. Segala Puji Bagi Allah yang telah mengutus Junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Dengan membawa syari'at yang sempurna dan agama yang murni, yakni agama Islam serta menghiasi atas kerasulannya dengan berbagai mu'jizat dan lagi diperkuat para sahabatnya yang pemberani dan mendapat hidayah.


Dan Allah memberi keistimewaan kepada siapa yang dikehendaki dan pengikut-pengikut agamaNya Dinaikan ketingkat 'ilmu ma'rifat dan haqiqot serta memberi siraman lautan ilmu lathifah serta pelita ilmu Ketuhanan Lantaran itu, mereka jadi juru petunjuk umat dan perintis kejalan Allah yang maha Agung lagi Maha Mengetahui Mengajak hamba Allah lewat dijalan setinggi-tingginya jalan yang lurus.
Dan semoga Allah senantiasa mencurahkan sholawat dan salamnya kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. Dan para sahabatnya serta orang orang yang mengikuti agama islam dan semoga Allah memberikan Taufiq Kepada kita untuk memperoleh Hidayah melalui petunjuk-petunjuk beliau, mengikuti amalan-amalanNya Serta mendapatkan pembagian nur (cahaya) dari orang-orang tersebut agar dapat menghilangkan Kegelapan kebodohan, selagi manaqibnya orang-orang tersebut masih harum semerbak, berkumandang didengar, lestari Dawuh dawuh kebenaran riwayat keutamaanya, yang demikian itu akan membangkitkan semangat ta'at dan kebaktian kepada Allah.


Adapun setelah itu semua: Maka berkatalah orang yang membutuhkan kemurahan Dzat yang Maha Mulia dan MahaPenyelamat, yakni Syaikh Ja'far bin Hasan bin 'Abdil Karim Al Barzanjiyyu,: Kitab manakib ini hanya merupakan Bagian kecil penjelasan perilaku wali Quthub yang bisa memberi pertolongan; sebagai perantara agar terkabul tujuannya, pimpinan para wali arif billah, Imam para 'ulama' berjalan dijalan Allah untuk meraih lautan haqiqot, yaitu Sayyid yang mulia, dirinya dijadikan sandaran yang amat indah, keturunan bangsawan yang memiliki derajat yang tinggi Memiliki perkumpulan majlis yang besar, yaitu sayyid yang besar, yaitu Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, Semoga Allah Yang Maha kuat lagi Sempurna menyampaikan Syaikh ke surga yang dekat kepada Allah dan berhasil harapannya.


Kitab manakib ini bagaikan untaian yang dirangkum dari berbagai intan permata berisi fatwa-fatwa dan amalan Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani agar dapat dijadikan perhiasan yang diperdengarkan kepada yang hadir pada saat dibacakan dalam amalan-amalan yang penting dan para peringatan-peringatan ulang tahun wafatnya Syakih Abdul Qadir Al-Jailani.


Kitab manaqib ini kami ambilkan dari keterangan para 'ulama ahli Thoriqoh dan para 'ulama yang mempunyai keyakinan Yang mantap, kecintaanya kokoh kepada Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jiilani seperti waliyullah Syaikh Abdul Wahan As-Sya'roni yang sudah terbukti keberuntungannya dan waliyullah Syaikh sirojid Dimisqiy penyusun kitab Nitajul arwah. karena didorong rasa cinta. kami sebar luaskan manaqib para wali yang telah mencapai tingkat kesempurnaan amalnya, juga menyebarkan manaqib para wali yang terpilih, serta mengharapkan turunya rahmat yang melimpah dan barokah yang banyak. karena dengan menyebut-nyebut hal ihwal para 'ulama, waliyullah tersebut, menyebabkan terbukanya barokah dari pintu langit yang tertinggi, juga turunya mendung kemurahan dari Allah SWT.


Dan aku lepaskan/sampaikan dengan perantara keluarga yanag mendapat ridho serta meminta pertolongan dengan Segala kerahasiaaNya. maka keraskan/semarakkan dengan dzkir. orang-orang yang mengharap dzikir pembaca sampai Kepadanya dengan segala kabarnya dan saya menamakan sebagai perak yang hina dalam mengingat/berdzikir sebagaian dari sifat (kebaikan) yang dimiliki Syaikh Abdul Qodir jailani Yang diridhoi Allah.


Maka kami katakan: bahwa kanjeng syaikh adalah menjadi syaikhuts tsaqolain, yaitu syaikhnya jin dan manusia yang sempurna, juga wali yang mempunyai kewaspadaan yang sempurna wusul kepada Allah dan mempunyai kedudukan luhur lagi mulya serta mempunyai martabat yang tetap dan derajat yang sempurna dan perilaku yang luhur serta kesempurnaan yang tinggi, juga menjadi wali Qutub yang ahli ma'rifat kepada Allah, dan menjadi pemimpin pertolongan penerangan hati, yaitu putra syaikh Abi Sholih Musa Janki Dausat.
Disebut juga : Janka dausat putranya Sayikh "Abdillah bin Yahya Az Zahid bin Musa Al Juni bin Abdillah Al Mahdli bin Al Hasan Almutsan bin Al Hasan As Sibthi bin 'Ali bin Abi Tholib. Dan putranya Syarifah Fatimah Az Zahro' Putri dari junjungan kita Muhammad SAW yang menjadi Rasul.


Nasab atu silsilah keturunan Sayikh Abdul Qodir Itu bagaikan matahari di waktu duha, bagaikan siang untuk minculnya cahaya waktu subuh.Silsilah keturunan Sayikh ini sudah melekat diwajah Nabi Adam as. Karena itu malaikat langit diperintah sujid kepada Adam as. Juga nasab ini sudah disanjung dalam kitabnya Allah, karenanya siapa yang sengaja ingkar silsilahnya akan terkalahkan dalilnya.


"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)


TERJEMAH MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI ra 
BAB II

Oleh Wiwik Sulistiyowati Said pada 07 Januari 2011 jam 17:15
Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani dilahirkan didusun Jilan, kota terpencil diluar kota Tobaristan, pada Tanggal 1 Ramadhan 471 H. Pada waktu beliau masih bayi, disiang hari bulan Ramadhan,beliau tidak mau menetek (menyusu),karena inayah dari Allah kepada beliau.
Dan ketika usianya mendekati balig, Kanjeng Syaikh gemar mempelajari ilmu pengetahuan, mengunjungi para ulama' yang mulia lagi berpengetahuan tinggi, dengan amalan-amalan sholihnya mencapai derajat yang utama, maka kemajuannya dalam bidang ilmu dan amal-amal utama sangat maju bahkan ibarat lebih dari burung merak.
Kanjeng Sayikh ra. belajar ilmu fiqih kepada Sayikh Abil Wafa Ali bin Aqil dan kepada Sayikh Abil Khotob Al-Kalwadzani Mahfudh bin Ahmad Al-Jalil, dan Kepada Syaikh Abil Hhusaini Muhammad bin Al Qodli abi Ya'la, Juga kepada para ulama' yang nampak ilmunya luhur serta derajatnya yang mulia. Dibidang adab Kanjeng Syaikh belajar kepada Syaikh Abi Zakariya yahya bin Ali Ath-Tibrizi, Disitulah Kanjeng Syaikh mengunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk mengali berbagai hal yang bermanfaat dan berguna. Kemudian Kanjeng Syaikh berbai'at belajar ilmu thoriqoh kepada seorang Guru yang Mursid Arif billah, yaitu Syaikh Abil Khobirihammad bin Muslim ad Dabbas.
Kemudian Kanjeng Syaikh meneruskan bi'at toriqohnya kepada Syaikh Qodli Abi Sa'id al-Mubarok hingga mendapat ijin menjadi Syaikh mursid yang adabiyahnya meniru mursyidnya yang sudah sempurnya dan tidak henti hentinya terpeliharah dari inayah Allah, sehingga derajat kewalianya terus naik ketingkat kesempurnaan, karena cita citanya yang luhur beliau dapat mengalahkan sifat yang tercela dan nafsu syaithoniayah yang menyesatkan, juga cancut tali wanda beliau meniggalkan apa yang menjadi kesenagannya dan hal hal yang mubah(boleh), juga meningalkan keramaian dunia, pergi mengembara kehutan di Negeri Irak selama duapuluh lima tahun sehingga tidak mengenal orang, bahkan banyak orang yang mencemooh dan tidak mau memperdulikan, karena keluarga yang menjadi tanggung jawabnya seakan-akan diabaikan. pada permulaan beliau melakukan pengembaraan memang dirasakan banyak menghadapi tantangan serta kehawatiran-kehawatiran, tetapi semua hambatan itu dapat dihadapi dengan tabah dan tetap melanjutkan pengembaraan kehutan belantara. pakaian yang dipakai jubah dari bulu, kepalanya ditutup sobekan kain, berjalan tanpa sandal, melalui tempat-tempat berduri ditanah-tanah terjal, yang demikian itu karena beliau tidak menemukan sandal makananya buah buahan yang masih dipohon, sayur yang sudah dibuang daun daun rerumputan yang berada ditepi-tepi sungai, bahkan lebih banyak tidur dan tidak minum. pernah berhari hari tidak makan apapun, Tiba-tiba dijumpai seseorang yang kemudian menberinya sebuah kantong yang berisi penuh dengan uang dirham sebagai penghargaan kepada beliau. kemudian diambil sebagian untuk membeli tepung, jenang dari kurma dan samin dan duduklah kanjeng Syaikh untuk menikmati makanan tersebut. Dengan tiba-tiba ada sebuh kertas yang jatuh , tulisanya berbunyi : Syahwat itu dijadikan untuk hamba-hambaKu yang lemah, sebagai perantara untuk melaksanakan ta'at kepada Allah, sesungguhnya Hamba-hambaKu yang kuat, tentu tidak mempunyai kesenangan syahwat apapun. seketika itu beliau meninggalkan makan, mengambil saputangan untuk membunkusnya dan ditinggalkannya lalu menghadap kiblat shalat dua rakaat, dan kemudian meninggalkan tempat itu. atas kejadian ini beliau sadar, bahwa dirinya dijaga oleh Allah dan selalu dalam pertolonganNya.


"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)


TERJEMAH  MANAQIB SYEK ABDUL QODIRJAILANI ra BAB III

Oleh Wiwik Sulistiyowati Said pada 08 Januari 2011 jam 13:17
(Kanjeng Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani ra. pertama masuk kota Irak ditemani Nabi Khidir 'alaihi afdlolush sholati wassalam. Dan beliau belum mengenalnya yang kemudian Nabi Khidir memberikan persyaratan_persyaratan yang tidak boleh sekali sekali menyimpang, karena penyimpangan akan menjadi sebab perpisahan keduanya. maka Nabi Khidir berpesan kepada Syaikh : Duduklah ditempat ini. maka duduklah kanjeng Syaikh ditempat yang disyaratkan sampai tiga tahun yang setiap tahun sekali Nabi Khidir datang kesitu. Dan kemudian berpesan lagi : Jangan sekali-kali meningalkan tempat ini, sampai aku datang lagi.)


(Pernah pada waktu riyadloh Kanjeng Syaikh tertidur di emperan istana Raja Madani dimalamnya yang sangat dingin, tiba -tiba nimpi mengeluarkan mani, seketika bangunlah beliau lalu pergi kesungai untuk mandi. kemudiat tidur lagi dam mimpi yang sama. bangunlah beliau dan pergi ke sungai mandi lagi, kejadian itu sampai empat puluh kali dalam semalam. Kemudian Kanjeng Syaikh naik diatas pagar tembok emperan agar tidak tertidur lagi demi menjaga kelanggengan suci dari hadats. Kebiasaan Kanjeng Syaikh bila berhadats terus berwudhu lalu sholat sunnah dua raka'at sehingga senantiasa suci dan tidak pernah menanggung hadats.)


(Tiada henti-hentinya Kanjeng Syaikh kesungguhannya dalam menjaga wudhu, bahkan hal yang demikian itu menjadi kebiasaan sampai ketingkat wusul kepada Allah SWT. nampak jelas pancaran nur kewaliaannya, sehingga nampak juga diwajahnya cemerlang sifat keluhuran, menghindari segala apa yang harus dihindari, bahkan pernah berpura pura bisu, gila, sampai berkali-kali dibawa ke Kota Marostan untuk diobatkan yang demikian itu malah membuat tersohor kewaliannya melebihi ulama' pada zamannya. Dibidang keilmuanya dan amalanya, Zuhud dan ma'rifatnya ketokohan dan Fatwa-fatwanya dapat diterima siapa saja yang mendengarkan sehingga nama baiknya tersebar dimanca negara bagaikan peredaran surya.)


(Diceritakan : pernah pada suatu ketika seratus Ulama' ahli Fiqih Bagdad berkumpul masing masing membawa masalah, kemudian dikumpulkan, dan menghadap Kanjeng Syaikh perlu menguji kemampuannya, setelah ulam' itu duduk dalam majlis, kanjeng syaikhpun menundukkan kepala, tiba-tiba keluarlah cahaya bersinar dari dadanya menembus ke dada para Ulama itu, maka hilanglah apa yang ada pada hati mereka, sampai pada Masalah-masalah yang sudah matang dipersiapkan hilang begitu saja, para Ulama' tadi menjadi kebingungan, gemetar dan seakan-akan tidak berdaya juga kesadarannya, menyobek-nyobek pakaian dan membuka tutup kepalanya. Kemudian Kanjeng Syaikh naik kekursinya seraya memberikan jawaban yang sudah tersimpan dari masing-masing Ulama tersbut, setelah lengkap memberikan jawaban masalah masalah itu semua, para Ulama tadi baru mengakui akan kelebihan Kanjeng Syaikh, lalu mereka tunduk.)


(Adalah Kanjeng Syaikh ra. tiap-tiap hari mengajarkan tiga belas 'ilmunya yaitu : Tafsir Al-Qur'an, Hadits, ilmu Khilaf, ilmu ushul ya'ni Ushul Kalam/ Ushul Fiqih,ilmu Nahwu, ilmu Qiro'a/Fajwid, ilmu qiro'a/Tajwid, ilmu huruf, ilmu arudl/qowaafi,ilmu ma'aani, ilmu badi', ilmu bayan, ilmu manthig, dan ilmu tashouf/thoriqoh. beliau memberi fatwa mengikuti madzhab Imam Syafi'i dan imam Hambali ra. Ulama Iraq kagum atas fatwa beliau, sehingga terlontar ucapan dari mereka Maha Suci Allah yang memberikan kepadanya ilmu yang begitu luas.)


(Pernah Kanjeng Syaikh diberi suatu masalah karena semua Ulama' Bagdad tidak mampu menjawabnya, masalah itu adalah : ada seseorang yang bersumpah kalau istrinya jadi ditalaq tiga. maka orang tadi harus melakukan ibadah kepada Allah Ta'ala, yang ibadahnya tidak sedang dikerjakan lain orang pada waktu itu. Bagaimana orang itu bisa selamat dari sumpahnya dan ibadah apa yang harus ia kerjakan ? Maka Kanjeng Syaikh ra. menjawab seketika : Agar orang tadi selamat dari sumpahnya, maka ia harus pergi ke Mekkah Al-Mukaromah, menunggu sepinya orang melakukan thawaf, bila sudah sepi lalu mengerjakan thowaf tujuh kali, dengan demikaian berarti telah lepas dari sumpahnya dan tidak punya tanggungan apa-apa.)


"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)


TERJEMAH  MANAQIB SYEK ABDUL QUDIR JAILANI
BAB IV

oleh Wiwik Sulistiyowati Said pada 10 Januari 2011 jam 4:30
ASALAMUALAIKUM.....
(Adalah Kanjeng Syaikh berpakaian, pakaian Ulma Jubah besar yaitu pakaian yang menutupi muka dan kepala, dan kendaraannya bighol/keledai. Untuk menghormati tamu membuka kerudungnya dan waktu mengajar beliau duduk dikursi yang tinggi agar bisa dilihat dan didengar, ucapanya terang dan lantang.)


(Kadang-kadang Kanjeng Syaikh bagaikan berjalan diangkasa kemudian kembali lagi kekursinya,hal itu disaksikan orang-orang hadir, waktunya hanya diperuntukkan ta'at kepada Allah semata. Pembantu dekatnya ya'ni Syaikh Abu Abdillah Muhammad bin Abdil Fatah Al-Harowi Mengatakan : saya menjadi peladenya Syaikh Abdul Qodir ra. selama empat puluh tahun, adalah beliau selama itu bila sholat subuh masih menggunakan wudhunya sholat isya'. Kalau ber-hadats segera memperbaruhi wudhunya. kemudian mengerjakan sholat sunnah dua rakaat.)


(Adalah Kanjeng Syaikh setelah sholat isya' masuk kamar pribadi, tidak satupun orang dapat masuk dan membukanya, tidak akan keluar sebelum terbit fajar.Raja Bagdad sudah berkali kali benar-benar ingin bertemu dengan beliau pada malam hari, tidak juga bisa bertemu. Syaikh Abdul Fatah berkata : pernah saya bermalam semalam dirumah beliau, maka say tahu beliau sholat sunnah sebentar pada permulaan malam, kemudian berdzikir kepada Allah sampai melewati sepertiga dari permulaan malam.)


(Kemudian beliau membaca asma A'dhom sembilan yaitu : al-Muhiithu,Arrobbu, Asy-Syahiidu, Al-Hasibu, Al-Fa'aalu, Al-Khollaaqu,Al-Kholiqu, Al-Bari-u, Al-Mushowwiru, dan naik keangkasa sampai hilang dari pandanganku. Setelah kembali lagi kekamarnya, kemudian sholat berdiri di atas kedua kaki serta membaca Al-Qur'an sampai habis waktu sepertiga malam yang kedua. Adalah sholat beliau sujudnya sangat panjang, kemudian duduk menghadapkan jiwanya kehadirat Allah, muroqobah kepadaNya sampai terbit fajar dengan sopan dan merendah berdo'a kepada Allah sehingga beliau tertutup penuh oleh cahaya terang, dengan nampak terang jelas, sehingga menyilaukan pandangan mata sampai Kanjeng Syaikh tidak terlihat karena tertutup oleh Nur/Cahaya.)


(Syaikh Ibnu Abil Fatah juga berkata : kemudian saya mendengar disampingnya ada yang mengucapkan salam Assalaamu'alaikum kemudian Kanjeng Syaikh menjawabnya, keadaan demikian ini terjadi sampai Kanjeng Syaikh mengerjakan sholat fajar.)


(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah berkata : Tidak boleh terjadi sebagai seorang ahli tasauf, siap dan bertindak sebagai juru penerang/ Guru mursyid, kecuali sudah mendapat anugerah Alah ilmunya, politiknya pimpinan negara, ilmu hikmahnya para ahli hukum. Syaikh Ibnu Fatah juga mengatakan : pada suatu hari ada seorang melapor kepada Kanjeng Syaikh, ia mengaku pernah melihat Allah ta'ala dengan kedua matanya. Maka beliau bertanya : Benarkah apa kata orang-orang bahwa engkau pernah melihat Allah dengan kedua matamu...? Maka orang tersebut menjawab : Iya benar. Syaikh Ibnu Abil Fatah selanjutnya melarang mengatakan bahwa mendengar jawaban orang tersebut Kanjeng Syaikh melarang mengatakan yang demikian seraya membentaknya dengan berpesan agar berhati-hati jangan sampai ucapanya diulang kembali.)


(Kemudian beliau menoleh kepada mereka diantara yang hadir sedang menanyakan : pengakuan seprti itu benar atau salah ? Jawab kanjeng Syaikh, ia benar... tapi dalam kebimbangan, sesungguhnya yang melihat Nur keindahan Allah itu adalah mata hatinya, yang kemudian mata hatinya menembus kedua mata kepalanya, maka kepalanya lalu bisa melihat mata hatinya, cahaya mata hatinya menyatu dengan cahaya keindahan Allah, sehingga orang itu berprasangka bahwa mata kepalanya melihat apa yang sebenarnya dilihat mata hatinya.
Sesungguhnya yang dapat melihat cahaya keindahan Allah hanyalah mata hati, tetapi ia belum mengerti. mendengar jawaban kanjeng syakih tadi, para Ulam' dan ahli thoriqoh gemetar dan kebingungan.)


(Syaikh Ibnu Abdil Fatah berkata : pada suatau ketika Kanjeng Syaikh melihat seberkas cahaya berkilauan menerangi ufuk langit, tidak lama menampakkan diri seraya memanggil-manggil : Wahai Abdul Qodir.... aku adalah Tuhanmu.. sungguh aku perbolehkan untukmu semua yang diharamkan. Maka Kanjeng Syaikh menjawab : A'UUDZU BILLAHI MINASY SYAITHOONIRROJIM yang artinya : aku berlindung kepada Allah dari syaithan yang terkutuk. seketika itu cahaya tadi berubah menjadi gelap dan menyerupai awan dengan bersuara keras : Wahai Abdul Qodir..., selamatlah engkau dari ulah sesatku, sebab ilmumu tentang hukum Tuhanmu adan karena pemahamanmu tentang kedudukanmu sungguh aku sudah menyesatkan seperti kejadian ini dari tujuh puluh orang ahli thoriqoh.)


(Setelah beliau selamat dari godaan syaithan, kemudian memuji kepada Allah dengan mengucapkan : Anugerah dan keselamatan hanya karena Tuhanku. maka ditanyakan kepada Syaikh : Bagaimana Syaikh bisa tahu sesungguhnya itu adalah syaithan...? Kanjeng Syaikh menjawab : dari ucapanya : telahaku perbolehkan bagimu apa yang diharamkan. Karena setahu saya Sungguh Allah ta'ala tidak akan memerintahkan berbuat jahat.)


"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)


TERJEMAH MANAQIB SYAKIH ABDUL QUDIR JAILANI BAB V

Oleh Wiwik Sulistiyowati Said pada 10 Januari 2011 jam 4:25
ASALAMUALAIKUM....
(Adalah Kanjeng Syaikh Abdul Qodir ra. tidak mau mengaung-agungkan orang kaya dan berdiri karena kedatangannya seorang raja dan tidak juga orang-orang yang mempunyai kedudukan. Dan adalah seringkali raja bermaksud ziarah kepada Syaikh, padahal beliau sedang duduk-duduk kemudian ditinggalkan masuk kekamar pribadinya.)


(Kemudian baru keluar lagi untuk menemui setelah khalifah itu duduk. Hal ini dilakukan kerena memulyakan prilaku ahli tasauf yang tidak tertarik dengan kedudukan dan harta serta tidak berdiri haya sekedar kedatangan raja. Lagian beliau tidak mau berdiri di depan pintu-pintu raja atau mantri dan juga tidak mau menerima hadiah dari raja, sehingga raja itu mencemoohnya atas ketidak diterimanya pemberian itu. maka Kanjeng Syaikh berkata kepada sang raja : Kalau begitu silahkan bawa sendiri hadiah itu kesini. rajapun menerimanya, kemudian membawa sendiri buah apel untuk Kanjeng Syaikh. tiba-tiba buah apel itu didalamnya penuh darah dan nanah. maka berkatalah Kanjeng Syaikh kepada raja : kenapa raja selalu mencemooh dan mencela saya...? padahal saya tidak mau buah apel ini, karena seluruhnya penuh dengan darah manusia. Maka raja itu minta ma'af dan bertaubat dihadapan Kanjeng Syaikh, selanjutnya raja itu sering ziarah kepada beliau sebagaimana kebanyakan orang dan menjadi sahabatnya sampai meninggal.)


(Adalah Kanjeng Syaikh ra. yang mempunyai derajad tinggi, namanya harum tersebar kemana-mana, beliau mau menghormati kepada fakir miskin, menemani duduk, membersihkan sendiri kutu kutu yang ada dipakaianya. Beliau penah mengatakan : Seorang fakir yang mau sabar lebih utama dari orang kaya yang bersyukur,dan orang fakir yang bersyukur, lebih utama dari keduanya dan orang fakir yang mau bersabar dan bersyukur, lebih utama dari semuanya.)


(Tidak senang dan tidak merasa ni'mat menerima bala', kecuali orang yang tahu kepada Dzat yang menurunkan bala', yaitu Allah SWT. dan adalah Kanjeng Syaikh juga berkata : ikutilah sunnah Rasulullah Saw. dan jangan melakukan bid'ah, berbakti kepada Allah dan RasulNya jangan sampai keluar dari islam, bersabarlah dan jangan menggumam, berharaplah untuk mendapatkan kesejahteraan dan jangan putus asa, berkumpullah dalam majlis Dzikir kepada Allah ta'ala, jangan bercerai berai, bersihkan dirimu dengan bertaubat dari segala dosa dan jangan berlumuran noda dan secara rutin menghadap dipintu Allah untuk mohon ampunan.)


(Kanjeng Syaikh berkata juga : Jika terkena cobaan, jangan menginginkan mendapat keni'matan dan menghindar dari cobaan, karena suatu keni'matan pasti datang juga kepadamu sesuai ketentuan Allah, diharapkan maupuntidak. demikian pula cobaan, suka atau tidak pasti akan menimpanya,maka iyu berserah dirilah segala urusan kepada Allah yang mengatur sesuai dengan kehendaknya. maka bila keni'matan datang kepadamu, maka sibukkanlah dirimu dengan mengingat Allah dan banyak bersyukur, dan bila cobaan yang menimpa maka sibukkanlah dirimu dengan kesabaran dan kesadaran.bila ingin mendapat tempat yang tertingi disisi Allah dan sebagai suatu keni'matan, maka perlu disadari bahwa cobaan yang menimpa orang mukmin bukan sebagai malapetaka, tetapi datang untuk menguji Iman.)


(Kata Kanjeng Syaikh lagi : tidak boleh terjadi didalam majlis untuk menghadap kepada Allah ta'ala, kecuali membersihkan dirinya dari kotoran dan dosa. dan tidak akan dibuka hatinya untuk ma'rifat kepada Allah, kecuali hatinya dikosongkan dari pengakuan mempunyai perilaku baik dan dari perbuatan yang meresahkan. apabila kebiasaan manusia sudah berlumuran dosa dan tidak mau membersihkan, maka Allah ta'ala menurunkan berbagai penyakit lahir ataupun bathin kepada mereka sebagai tebusan dan pembersih dosa-dosanya, agar yang demikian itu sesuai majlis menghadap dan mendekat kepada Allah, baik mereka sadar maupun tidak.)


(Kata Kanjeng Syaikh lagi : Berhati-hatilah kamu... jangan sampai menyakiti seseorang atau membencinya, kecuali sudah memperhatikan perbuatanya dengan berdasarkan Al-Qur'an dan sunnah Rasul, agar kamu senang,benci tidak sekedar menuruti hawa nafsu.)




"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)


TERJEMAH MANAQIB SYAKIH ABDUL QODIR JAILANI BAB.VI

oleh Wiwik Sulistiyowati Said pada 12 Januari 2011 jam 8:11
ASALAMUALAIKUM...
(Adalah Kekaromahan Kanjeng Syaikh Abdul Qodir, pakaiannya tidak pernah dihinggapi lalat, karena mewarisi Eyangnya yaitu Nabi SAW. orang yang melihatnya sempat menanyakan lantaran apa yang menyebabkan..? Maka Kanjeng Syaikh menjawab : Untuk apa lalat hingap pada diriku, yang pada diriku ada tujuan untuk mendapatkan keni'matan dunia dan madunya akhirat, melainkan hanya semata mata ikhlas karena Allah.)


(dari sebagian kekaromahannya, satu ketika beliau duduk mengambil air wudhu kejatuhan kotoran burung emprit, lalu beliau mengangkat kepalanya, maka jatuhlah burung itu dan mati. kemudian beliau melepas pakaiannya untuk dicuci lalu disedekahkan sebagai tebusan burung tadi. dan berkatalah beliau : bila pada saya ada dosa maka itulah tebusannya.)


(Dan dari kekaromahannya lagi, ada seoranag perempuan datang kepada beliau dengan membawa putranyadiserahkan kepada beliau untuk menjadi santrinya dan belajar ilmu suluk. putra tadi diterima, kemudian diperintahkan memerangi nafsunya serta menjalankan ibadah sebagaimana dilakukan oleh ulama-ulama salaf. Suatau hari ibunya sowan kepada Kanjeng syaikh, dilihat anaknya menjadi kurus, si ibu kemudian masuk kedalam kamar kanjeng Syaikh dan melihat didepanya tulang tulang aYam dari sisa daharan Kanjeng Syaikh. maka si ibu kemudian menanyakan arti dari semua itu. Maka Kanjeng Syaikh meletakkan tanganya diatas tulang tadi sambil berkata : Berdirilah atas izin Allah yang menghidupkan tulang-tulang yang hancur, maka berdirilah tulang tulang itu kembali menjadi ayam dan berkokok : 

"LAA ILAAHAILLALLOOH-MUHAMMADUR RASUULULLOOH-ASY-SYAIKHU"ABDUL QOODIR WALIYYULLOOHI" 
artinya : Tidak Ada Tuhan melainkan Allah, Muhammad utusan Allah, Syaikh Abdul Qodir kekasih Allah swt. maka beliau berkata kepada si ibu : Kalau anak mu sudah dapat berbuat seperti ini, maka boleh makan sekehendaknya.)


(Dan dari kekaromahannya lagi, pada suatu hari ketika angin sedang berhembus kencang ada seekor burung elang diatas majelis pengajian beliau dengan suara yang keras dan suaranya menggangu orang orang yang hadir dimajelis itu, maka beliau berkata : Wahai angin, potonglah kepala burung itu. maka seketika jatuhlah burung itu dengan keadaan kepala terputus. kemudian beliau turun dari kursinya, mengambil burung tadi mengelus elus dengan membaca : "Bismillaahir rahmaanir rohiim", maka burung itu hidup kembali dan terbang lagi dengan izin Allah ta'ala, akan hal itu disaksikan oleh orang orang yang hadir dimajelis itu.)


Blom selesi, bersambung..
Insya Allahto be continue next time..
^_^............






















Arman Topan ‎=salut.....Salut....Salut, beliau salah satu sufi idola sy dlm segi ilmu pengetahuan tentang mengatasi mslh kehidupan ini, alhamdulillah sy jg mengkoleksi buku2 beliau. Wslm
07 Januari jam 17:33 melalui Facebook Seluler · Suka
Ahmad Mujib Ana brharap ada trjmhn maulid adz dzibai n maulid albarzanji,krn didlmnya brcerita tntg rosul srta para sahabatnya.ada smcm pncrhn serupa n pnanaman khaliyah srta peyakinan yg sama pd jamaah bhw dg maulid insan bs phm n cinta pd rosul.krn mustahil insan tdk akn bs jwb slrh prtnyaan malaikat pnjg qubur jk insan tdk cinta rosul.lalu bgmn cinta rosul kalo sjarahnya tdk tau krn jrng dikupas.nwnsewu nyai saya tg trjmhn2 maulidnya nyai.sngt prlu trjmhn manaqib tp jg maha pnting trjmhn maulid.agar cinta rosul trpatri tajam di hati insan..nwn
07 Januari jam 17:42 melalui Facebook Seluler · Suka
Wiwik Sulistiyowati Said njeh..insaalloh saya engak janji nanti saya carikan




(Adalah Kanjeng Syaikh ra. telah berkata, bahwa beliau melahirkan rasa syukur atas keni'matan yang diberikan kepadanya, karena firman Allah ta'ala : Dan terhadap ni'mat Tuhanmu, maka hendaklah kamu menyebut - nyebutNya : Tiada seorang muslim yang melewati pintu madarasahku, melainkan Allah akan meringankan siksa yang menimpa pada hari kiamat. Dan diberitakan bahwa sesungguhnya ada seorang yang menjerit - jerit dalam kuburnya, maka Kanjeng Syaikh mendatangi kubur itu dan berkata : Sesungguhnya orang ini pernah mengunjungi saya sekali, maka semestinya Allah mengasihinya. maka sejak itu tidak lagi terdengar suara menjerit - jerit dari dalam kubur tadi.


Kanjeng Syaikh ra. berkata : Syaikh Husain Al-Halaj pernah terpeleset satu kali dalam menjalnkan kewaliannya, hanya saja waktu itu tidak ada seorangpun yang dapat menolongnya, seandainya saya hidup pada zamannya, pasti saya akan menolongnya, karena saya akan menolong orang - orang yang terpeleset dari sahabat - sahabatku, murid muridku dan orang - orang yang cinta kepadaku sampai hari kiamat, saya gandeng tangannya, baik mereka masih hidup maupun setelah mati.)


(Disebabkan karena kudaku sudah terpasang pelananya dan tombakku sudah tertancapkan dan pedangku sudah terhunus dan anak panahku sudah terpasang busurnya untuk menjaga santriku yang sedang lupa, dan Kanjeng Syaikh ra. berkata lagi : Saya ini ibarat apinya Allah yang telah dinyalakan. Saya ini Waliyullah yang akan merobek setiap orang yang tidak punya sopan santun kepadaku dan saya diberi ilmu bagaikan lautan yang tidak bertepi, saya ini dijaga oleh Allah, saya waliyullah yang diperhatikan. Wahai orang-orang yang berpuasa disiang hari, wahai yang bertahajjud dimalam harinya, wahai orang yang tinggal digunung yang sudah dibinasakan gunung-gunugnya, wahai orang-orang ahli gereja yang sudah dirobohkan gereja-gerejanya, menghadaplah kalian untuk ta'at melaksanakan perintah-perintah Allah, wahai wali rijal, wahai wali abthol, wahai wali athfal, kemarilah kalian kepadaku, ambillah ilmu dari waliyullah yang bagikan lautan yang tiada bertepi.)


(Adalah Kanjeng Syaikh ra. warna kulitnya sawu matang, kedua alisnya bertemu, jenggotnya lebat dan panjang, dadanya bidang, badannya ramping, tingginya sedang, suaranya nyaring, dan merdu, mudah menetes air matanya, sangat takut kepada Allah ta'ala, besar kewibawaannya, do'anya mustajabah, luhur budi pekertinya, keatas maupun kebawah keturunannya baik, paling jauh-jauhnya manusia dari perbuatan jahat, dan sedekat dekatnya manusia kepada perbuatan yang benar, sangat dimurkanya bila mengetahui larangan Allah diterjang,tidak marah karena hanya menuruti hawa nafsunya, tidak mau menolong karena selain Allah, tidak pernah menolak orang minta-minta walaupun salah satu bajunya yang diminta, pertolongan Allah yang menjadi dasar pokok hidupnya.semua thoriqnya dikuatkan oleh Allah, ilmunya menjadi pembersih kotoran, pendekatannya kepada Allah menguatkan kewaliannya, ingat kepada Allah dengan hudlur yang menjadi gudangnya, ma'rifatnya kepada Allah menjadi bentengnya, munajatnya kepada Allah menjadi amal perbuatannya, kewaspadaannya sebagai pengubung dirinya kepada Allah, mesra kepada Allah menjadi kawan berbincangnya, lapang dada menjadi kecintaannya, kebenaran menjadi lambang hidupnya, terbukanya hati menjadi bekalnya, sifat penyantun menjadi wataknya, dzikir kepada Allah menjadi ucapannya, persaksiannya kepada Allah menjadi obat, peraturan agama menjadi jembatannya, semua sifat-sifat ilmu hakikat menjadi kepribadiannya, menyerah dan puas akan ketentuan Allah, dengan menyadari tidak ada daya dan kekuatan kecuali pertolongan dari Allah, thoriqohnya menurut tauhid, meyakinkan ke Esaan Allah, dzikir dengan hati yang hudlur pada waktu bertandang ibadah kepada Allah, beliau adalah seorang yang sangat menyadari akan kejadiannya sebagai hamba Allah, dengan secararutin beribadah kepada Allah, bukan untuk sesuatau dan tidak karena sesuatu, tetapi ibadahnya ikhlas karena sebagai hamba yang setia kepada sifat-sifat kesempurnaan Allah dan beliau adalah hamba Allah yang agung, yang selalu menyatu jiwanya dengan Allah waktu berdzikir dan disertai menepati terhadap hukum-hukum Allah.)


(Keistimewaan-keistimewaan kanjeng Syaikh ra. masih banyak lagi, perilaku utamanya namapak jelas, bahkan lebih terang dari matahari diwaktu duhur. beliau wafat pada hari jum'at tanggal sebelas, Rabi'ul akhir 571 H. umurnya sembilan puluh satu tahun. makamnya dikampung Bebul Aroj, Baghdad dan banyak dikunjungi orang dari berbagai manca negara. Semoga Allah meridhoinya dan memberikan kemanfa'atan kepada kita semua aebab beliau, Allahumma amiin.)


"ALLOOHUMMANSYUR NAFAHAATIR RIDLWAANI 'ALAIHI, WA-AMIDDANAA BIL ASROORIL LATHI AUDA'TAHAA LADAIHI."


(ya Allah , Hamparkanlah bau harum keridhoanMu kepada kanjeng Syaikh, dan anugerahkan kepada kami berkat rahasia kewalian yang Engkau titipkan kanjeng Syaikh)

Blogroll

Blogger templates

About