ASSALAMU`ALAIKUM DI BLOG KAMI "BOLO MANAKIB" GONDANG-NGANJUK SEMOGA DAPAT DIAMBIL HIKMAHNYA, BERMANFAAT DAN MEMBAWA BERKAH. AMIIN...

Senin, 02 April 2012

KANJENG DJIMAT NGANJUK

Posted by Unknown On 22.42 | No comments
Joglo Masjid Yoni al-Mubarok Kanjeng Jimat Brebek Nganjuk



Masjid Al-Mobaroq di desa Berebek, dibangun pada tahun 1745 Waliulloh, kinerja Kanjeng Djimat, adalah juga penguasa pertama Nganjuk. Masjid Joglo ini dibangun oleh pelestarian budaya Hindunya nuansa Jawa yang lama. Apa jenis pendekatan untuk ornamen berbentuk kubah Kopiah Raja dengan agama Hindu.



Memadukan arsitektur Hindu dan Islam diperkuat dengan dekorasi di dinding setiap, khotbah-khotbah dari Ketua dan Bedug. Juga di pintu masjid bunga bentuk-bentuk yang berbentuk dikombinasikan dengan Batarakala.



Ini adalah budaya masyarakat saat ini untuk campuran, bahwa mayoritas Hindu dapat menerima keberadaan masjid joglo. Joglo ini mempunyai empat tiang penyangga utama / soko guru berbentuk lonjong, tidak persegi seperti pada rumah joglo pada umumnya.



Meskipun masjid al-Mubarok dilakukan pemugaran, akan tetapi tidak untuk mengganti bagian-bagian yang penting (bagian interior masjid masih asli). Dalam tinjauan arkeologi, Masjid yoni al-Mubarok ada 3 buah pintu, tetapi pintu yang asli yang di tengahnya berwarna putih. Ornamentasi pada masjid lainnya berbentuk tumpang, dengan tiga tingkatan yang mempunyai arti kurang lebih jika manusia mati meninggalkan tiga perkara yaitu ilmu yang bermanfaat, amal jariyah dan anak yang sholeh. Namun masyarakat mengenalnya dengan sebutan masjid wali.



Dinding Masjid berasal dari kayu jati asli yang di gunakan dalam pembangunan masjid berbeda dengan bahan yang dipakai oleh masjid modern. Masjid ini dibangun pada masa peralihan Islam. Pada dinding terdapat ventilasi yang juga bupati pertama Nganjuk. Dinding hanya berfungsi penutup bagian dari luar, bukan sebagai penyangga. Balok pada pintu terdapat ukiran lung-lingan berwarna putih perak dan dikedua sudut bagian atas dihias dengan bunga ceplok yang di susun dan diberi warna putih yang diatasnya terdapat pelipat berwarna merah sama dengan yang ada di candi, ini membuktikan adanya akulturasi dari kebudayaan hindu.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

Blogger templates

About