Wali Allah KH Bahri Bin Pandak Yang Berasal Dari Daerah Tanjung Atap Kabupten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan
,KisahTahukah Anda Karomah Wali Allah KH Bahri Bin Pandak Yang Berasal Dari Daerah Tanjung Atap Kabupten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan. Orang yang memiliki karomah adalah orang yang disitimewakan Allah SWT. Adahal yang membuat dirinya berbeda dari yang lain. Sesuatu yang membuat dirinyamemiliki nilai lebih di mata manusia.Allah melebihkan mereka atas manusia yang lain karena mereka juga melebihkan Allah dari pada keinginan dan hawa nafsunya. Kecintaan mereka yang besar kepada Allah mendatangkan kecintaan Allahkepada mereka. Semoga kita mendapatkan limpahan keberkahan dari mereka. Amiin.Bagi orang Indonesia umumnya dan Palembang khususnya pasti tau dengan seorang Kiyai lagi salah satu dari Waliyyulah yang bermagom ( berkedudukan ) Quthb, ialah yang bernama KH.Bahri bin Pandak seorang Ulama’ yang sangat tawadhu’ dan waro’ lagi kasyaf zhohir dan bathin, beliau tinggal di daerah Tanjung Atap kabuptenOgan Komering Ilir Sumatera Selatan.Beliau sangat masyhur dengankekeramatannya yang nyata terhadap mereka yang berhadapan langsung dengan beliau, sehingga orang-orang beramai-ramai mendatangi beliau agar mendapatkan berkah. adapun berbagai keramat beliau adalah sebagaiberikut:Pada suatu hari pernah datangbeberapa orang tamu, lalu mereka langsung saja masuk ke musholla dan ketika sampaidilihat mereka Kiyai sedang tidak ada lalu mereka bertanyakemana Kiyai Bahri lalu penjaga musholla bilang Kiyai sedang mencangkul disawah. ketika itu juga salah seorang dari tamu tersebut langsung mengambil perahu dan menyusul ketempat Kiyai berladang, ketika sampai orang tersebut mengucap salam dan dibalas Kiyai akan salamnya lalu tamu tersebut mengutarakan bahwa ada tamu yang mau bertemu dengan Kiyai lalu Kiyai menjawab kamu duluan aja entar saya nyusul tapi dilihat oleh tamu tersebut tidak ada perahu buat kiyai pulang nanti tetapi Kiyai masih menyuruh tamu tersebut pulang duluan, maka tamu tersebut pulang duluan.Dan ketika tamu tersebut sampai ke Musholla tiba-tiba Kiyai sudah duduk sambil menulis sebuah wirid, maka terheran tamu yang menyusul Kiyai tadi. didalam hatinya dia berkata: bagaimana Kiyai bisa pulang mendahului saya sedangkan tidak ada perahu buat kiyai pulang dan jalannya pun sama yakni tidak ada jalanpintas buat pulang. Lalu Kiyai memandang wajah tamu tersebut sambil tersenyum.Pada suatu malam ketika beliau ( kiyai Bahri ) sedang mengajar tiba-tiba lampu padam, lalu salah seorang muridnya hendak menghidupkan jenset buat penerangan tetapi Kiyai malah menyuruhnya tetap duduk dan tidak usah menghidupkan jenset lalu Kiyai berkata: coba kalian sama-sama menghitungdari satu sampai tiga insya Allah lampu akan hidup lagi, lalu mereka sama-sama menghitung dengan hati yang heran 1, 2, 3 maka lampu kembali hidup dan semua orang terheran-heranSuatu malam ketika jam sudahmenunjukan pukul 11.00 WIB. ada salah seorang tamunya hendak pulang kerumahnya tetapi hari sudah larut malam dan tidak ada lagi mobil yang menuju Palembang kalau sudah larut malam, tetapi dia masih ingin pulang lantas ia mengutarakan kepada Kiyai bahwa ia ingin pulang terus Kiyai memperbolehkannya pulang dan menyuruhnya lewat jalan situ sambil menunjukan jalannya tapi Kiyaiberpesan kepada tamu tersebut untuk jangan menolehkekanan dan kekiri serta ngomong ketika jalan.lantas tamu tersebut menuruti perintah Kiyai, lalu dia pun pamit terus pulang. Ketika sampai dirumah dia merasa aneh waktu dia melihat jam baru menunjukan pukul 11.30 WIB padahal jarak antara Kota Palembang dengan Tanjung Atap itu memerlukan waktu 2 jam atau secepatnya 1,5 jam.lalu esok harinya dia ingin melihat tempat yang dilaluinyasemalam ternyata tempat tersebut adalah rawa-rawa yang sangat luas. Dia pun merasa takjub dengan keramat Kiyai Bahri bin PandakSuatu pagi yakni hari Jum’at terlihat Kiyai sangat sibuk membersihkan Musholla, dan membentangkan permandani yang sangat bagus, lalu seorang murid beliau yang termasuk juga ayahanda ane bertanya ada apa Kiyai membersihkan Musholla dan membentang permadani? Lalu Kiyai menjawab : Akan ada tamu agung yang akan datang.Setelah beberapa lama terlihatseorang yang berkulit hitam seperti orang negro memakai celana jeans berbaju kemeja dan memakai blangkon, lalu orang itu masuk dan duduk dihadapan Kiyai, anehnya mulut ayahanda ane serta murid-murid Kiyai yang lain seperti membisu tidak dapat berkata apa-apa hanya bisa memandang dan mendengar perbincangan Kiyai dengan orang tersebut, selang beberapa lama orang itu pergi lalu Kiyai Bahri bertanya kepada para muridnya tahukahkalian siapa orang yang datang tersebut? Kami tidak tahu Kiyai.Lalu Kiyai menjawab itulah Nabiyallah Khidhir AS beliau datang mau bersilaturahmi. Maka murid-murid Kiyai pun mencari orang tersebut, ternyata orang itu sudah tidak ada lagi.Wallahu A’lam
0 komentar:
Posting Komentar