Jaya menceritakan, ketika Gus Dur wafat pada
30 Desember 2009 lalu, dia sangat berharap,
suami Sinta Nuriyah Wahid itu mendapat tempat
laik di sisi Tuhan.
"Di agama saya (Kristen) ada kepercayaan, kalau
ingin masuk surga, harus percaya pada nabi kita,
Yesus Kristus, itu ajaran agama kami. Saya kan
bingung, sahabat saya (Gus Dur) kan bukan
pemeluk agama saya," jelas Jaya.
Dia sempat bertanya dalam hati, apakah Gus Dur
masuk surga? Karena ragu, Jaya mendatangi
pendeta untuk berkonsultasi.
"Saya tanya ke pendeta saya: Apakah Gus Dur
bisa masuk surga? Lah kalau Gus Dur masuk
surga ya gimana wong ajarannya begitu (beda
agama), kalau gak masuk surga ya gimana? Saya
kejar jawaban itu, akhirnya dia (pendeta)
jengkel," cerita Jaya.
Tak mendapat jawaban pasti, akhirnya Jaya
menyimpulkan sendiri. Katanya, dia memberi dua
kesimpulan berdasarkan versi dia sendiri.
"Akhirnya saya ambil kesimpulan, ada dua
kemungkinan, kalau gak masuk surga ya jadi
setan gentayangan. Masuk neraka kan, waduh
saya bingung. Kemudian saya bilang ke pendeta,
kalau saya mau masuk neraka saja. Loh kok,
kata si pendeta bingung," tutur Jaya.
Karena kerap dibuat Bos Jamu Jago itu bingung,
terlebih dengan pertanyaan soal kematian Gus
Dur itu, si pendeta memaki Jaya. "Dia (pendeta)
bilang, kalau saya gila. Banyak orang ingin masuk
sorga saya kok malah mau masuk neraka. Ya
saya bilang ke pendeta, kalau saya masuk surga,
saya bersama orang-orang seperti Anda, sama-
sama bingung," jelas dia.
"Sedangkan kalau masuk neraka saya bersama
orang-orang baik seperti Gus Dur," tambah Jaya.
Senin, 10 November 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Sipp...
BalasHapus