Wisata Religi Makam KH Ali Mas’ud Pagerwojo
- Setiap Kamis malam Jum’at, di kampung Pagerwojo, Kec. Buduran, dipastikan ratusan bahkan ribuan kaum muslimin, berjubel bergantian mengunjungi makam ulama kharismatik KH Ali Mas’ud atau biasa di sebut juga Mbah Ud.
Ziarah ke makam Ulama Mbah Ud
Di sekitar makam yang dikelilingi dinding papan berhias ukiran Jepara di bawah sebuah joglo ini, akan dijumpai orang-orang yang bersimpuh membaca Alquran dan berdoa ngalab berkah di makam Ulama ini.
Hampir semua warga Sidoarjo terutama generasi tua mengenal kisah Mbah Ud.
Beliau dinilai sebagai kiai yang mempunyai karomah, bahkan lazim masyarakat menganggapnya sebagai seorang waliyullah.
Makam Mbah Ud yang meninggal tahun 1979 dalam usia 46 tahun ini, termasuk salah satu makam yang dikeramatkan.
Orang berziarah untuk mengenang kealimannya dan tidak sedikit yang berdoa di makam itu untuk ngalab berkah.
“Beliau dikenal memiliki kharomah meskipun secara fisik Badannya kecil ngiyeyet, ,” ungkap Amir (77), penjaga makam dan masjid KH Ali Mas’ud.
Di masyarakat Pagerwojo sudah umum beredar kisah-kisah tuah Mbah Ud yang diceritakan tutur tinular.
Salah satu kisahnya seperti ketika diundang pejabat pemerintah dalam sebuah acara Mbah Ud tidak mau dijemput naik mobil.
Dia berangkat sendiri naik becak yang ternyata datang lebih awal dari mobil jemputannya.
Makamnya di RT 26 RW 6 Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran itu menjadi tempat ziarah banyak pelaku usaha dan politikus yang mengharapkan kesuksesan.
“Dulu pernah ada orang, sepertinya pengusaha dari Kalimantan. Begitu mendarat di Juanda langsung ke sini. Tujuannya, cuma ambil tanah makamnya Mbah Ud buat dibawa pulang,” cerita Amir.
Makam Mbah Ud sendiri memang gampang dicari. Dari Surabaya, traffic light pertama selepas jalan layang Jenggolo Kota Sidoarjo langsung belok ke kanan masuk Jl Raya Pagerwojo, persis di sebelah utara Sungai Pucang.
Kemudian lurus mengikuti jalan itu sampai bertemu lagi traffic light. Di sekitar traffic light itu ada papan penunjuk ke makam Mbah ‘Ud yang mengarahkan untuk berbelok ke kanan masuk jalan kampung yang lebarnya cuma sekitar 4-5 meter tapi beraspal mulus
- Setiap Kamis malam Jum’at, di kampung Pagerwojo, Kec. Buduran, dipastikan ratusan bahkan ribuan kaum muslimin, berjubel bergantian mengunjungi makam ulama kharismatik KH Ali Mas’ud atau biasa di sebut juga Mbah Ud.
Ziarah ke makam Ulama Mbah Ud
Di sekitar makam yang dikelilingi dinding papan berhias ukiran Jepara di bawah sebuah joglo ini, akan dijumpai orang-orang yang bersimpuh membaca Alquran dan berdoa ngalab berkah di makam Ulama ini.
Hampir semua warga Sidoarjo terutama generasi tua mengenal kisah Mbah Ud.
Beliau dinilai sebagai kiai yang mempunyai karomah, bahkan lazim masyarakat menganggapnya sebagai seorang waliyullah.
Makam Mbah Ud yang meninggal tahun 1979 dalam usia 46 tahun ini, termasuk salah satu makam yang dikeramatkan.
Orang berziarah untuk mengenang kealimannya dan tidak sedikit yang berdoa di makam itu untuk ngalab berkah.
“Beliau dikenal memiliki kharomah meskipun secara fisik Badannya kecil ngiyeyet, ,” ungkap Amir (77), penjaga makam dan masjid KH Ali Mas’ud.
Di masyarakat Pagerwojo sudah umum beredar kisah-kisah tuah Mbah Ud yang diceritakan tutur tinular.
Salah satu kisahnya seperti ketika diundang pejabat pemerintah dalam sebuah acara Mbah Ud tidak mau dijemput naik mobil.
Dia berangkat sendiri naik becak yang ternyata datang lebih awal dari mobil jemputannya.
Makamnya di RT 26 RW 6 Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran itu menjadi tempat ziarah banyak pelaku usaha dan politikus yang mengharapkan kesuksesan.
“Dulu pernah ada orang, sepertinya pengusaha dari Kalimantan. Begitu mendarat di Juanda langsung ke sini. Tujuannya, cuma ambil tanah makamnya Mbah Ud buat dibawa pulang,” cerita Amir.
Makam Mbah Ud sendiri memang gampang dicari. Dari Surabaya, traffic light pertama selepas jalan layang Jenggolo Kota Sidoarjo langsung belok ke kanan masuk Jl Raya Pagerwojo, persis di sebelah utara Sungai Pucang.
Kemudian lurus mengikuti jalan itu sampai bertemu lagi traffic light. Di sekitar traffic light itu ada papan penunjuk ke makam Mbah ‘Ud yang mengarahkan untuk berbelok ke kanan masuk jalan kampung yang lebarnya cuma sekitar 4-5 meter tapi beraspal mulus
0 komentar:
Posting Komentar